Apakah orang kaya tidak mungkin masuk surga?

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Apakah orang kaya tidak mungkin masuk surga?
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeApril 2011
MingguIII (2011-15)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Unduh PDF
      “Lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.“ (Markus 10:25)
      Melihat judul di atas tentu akan ada banyak orang yang heran dan bertanya; Apakah maksud dari judul tersebut ?. Jika kita melihat seluruh perikop dari ayat tersebut dan perikop lain yang terkait dari ketiga injil sinoptik, kita akan menemukan bahwa ada seorang muda yang kaya datang pada Yesus dan bertanya tentang cara untuk memperoleh hidup kekal, dia sudah melakukan hukum Taurat dengan cara tidak membunuh, tidak berzinah, tidak mencuri, tidak bersaksi dusta, tidak mengambil hak orang lain, menghormati ayah dan ibu dan mengasihi sesama. Tetapi bagi Yesus ternyata hal itu belum cukup, Yesus menyuruh orang itu untuk menjual segala harta miliknya dan membagikannya kepada orang miskin, kemudian Alkitab mencatat: mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya, lalu setelah itu keluarlah pernyataan dari Tuhan Yesus bahwa lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.

      Apakah maksud dari pernyataan Tuhan Yesus tersebut ?

      #1 Pengertian unta dan lobang jarum

      Selama ini ada 3 jenis penafsiran mengenai pengertian ayat ini:

      1. Penafsiran yang pertama mencoba mengartikan kata unta yang dalam bahasa Yunani adalah καμηλος (kamêlos) sebagai καμιλος (kamilos) yang dapat diartikan sebagai tali/tambang, namun hal ini banyak ditentang, karena bagaimanapun juga kamêlos dan kamilos adalah 2 jenis kata yang berbeda.
      2. Lalu ada juga penafsiran kedua yang mengatakan bahwa saat itu Tuhan Yesus sedang menggunakan gaya bahasa sastra hiperbola untuk lebih menekankan makna bahwa hal itu sangat mustahil, dan penafsiran ini pun banyak ditentang orang.
      3. Kemudian ada penafsiran ketiga yang dicetuskan oleh Sir George Nugent yang mengatakan bahwa di Yerusalem ada 2 jenis pintu gerbang; pintu gerbang utama yang besar, dan pintu lubang jarum yang lebih kecil. Pada siang hari biasanya pintu gerbang utama selalu dibuka, dan unta pembawa beban/barang akan masuk melalui gerbang utama ini, sedangkan pintu lubang jarum diperuntukkan bagi para pejalan kaki. Tetapi pada malam hari atau masa perang atau atas perintah khusus, pintu gerbang utama ini ditutup, nah di sinilah timbul kesulitan, memang unta dapat masuk melalui pintu lubang jarum ini, namun hal ini tidak lazim untuk dilakukan, karena ukuran pintu yang sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran tubuh unta yang tinggi dan besar. Jadi apa yang harus dilakukan? Maka orang yang menunggang unta tersebut harus turun terlebih dahulu, lalu seluruh beban/barang bawaan juga harus diturunkan, kemudian unta harus masuk dari kepalanya dulu sambil ditundukkan, dan dengan kaki yang ditekuk dia harus berusaha masuk agar punuknya tidak tersangkut di atas pintu. Intinya adalah hal tersebut masih mungkin untuk dilakukan walaupun sangat sulit. Gereja-gereja pada umumnya setuju dengan jenis penafsiran yang ketiga ini, karena pintu lubang jarum itu memang nyata, sampai hari ini 2 jenis pintu gerbang itu masih ada di Israel.

      #2 Makna rohani: Jangan cinta uang

      Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. (1 Timotius 6:10)

      Sebenarnya melalui pernyataan lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah, Tuhan Yesus sedang mengajar kepada kita agar jangan cinta uang. Inilah kesalahan fatal yang dilakukan oleh orang muda yang kaya tersebut, dia telah melakukan hukum Taurat dengan baik sekali, dan Tuhan Yesus tidak menyangkal hal itu, tetapi kecintaannya kepada harta kekayaan ternyata lebih kuat dari keinginannya untuk memperoleh hidup kekal! Inilah yang akhirnya membuat ia tidak menuruti perintah Tuhan dan kemudian pergi dalam keadaan kecewa dan sedih.

      Apakah orang Kristen boleh menjadi kaya? Tentu boleh dan hal itu sangat Alkitabiah. Yohanes 10:10 berkata bahwa Yesus datang agar kita memiliki hidup dan memilikinya dalam segala kelimpahan. 2 Korintus 8:9 berkata bahwa Yesus, Allah yang maha kaya itu menjadi miskin, supaya kita yang miskin menjadi kaya. Tetapi jangan sampai harta kekayaan yang Tuhan berikan kepada kita tersebut menjadi penghalang bagi kita untuk melakukan kehendak Tuhan.

      Allah yang kita sembah adalah Bapa yang baik, dan sebagai Bapa yang baik maka Dia pasti memberkati kita dalam setiap aspek kehidupan ini, termasuk juga berkat dalam bidang keuangan. Namun saat kita hidup dalam dunia ini, kita harus menyadari bahwa semua yang ada dalam dunia ini hanya sementara, kita adalah orang asing di dunia ini, sebab warga negara kita yang sesungguhnya adalah warga kerajaan surga, dan suatu hari nanti kita akan kembali kesana. Karena itu setiap pengikut Kristus harus menyadari bahwa dirinya tidak boleh terikat dengan apapun juga yang ada di dunia ini, termasuk uang dan harta kekayaan. Harta kekayaan bukanlah sebagai tujuan hidup melainkan sebagai akibat dari hidup intim dengan Tuhan.

      Dalam ibadah Doa Puasa Pengerja yang diadakan pada hari Sabtu tanggal 02 April 2011 di SICC, Pdt Dr Danny Tumiwa, SH, Wakil Gembala Pembina, menyampaikan penglihatan sebagai berikut: Beliau melihat ada selubung yang menutupi mata dan pikiran dari banyak anak Tuhan, kemudian Tuhan menyuruh untuk melihat dengan lebih jelas lagi apa selubung itu? Dan setelah dilihat lagi dengan lebih jelas ternyata selubung itu ialah uang. Jadi rupanya ada banyak orang Kristen yang mata dan pikirannya ditutupi oleh selubung uang itu, sehingga mereka tidak dapat melihat kemuliaan Tuhan dan tidak mengalami multiplikasi dan promosi yang Tuhan janjikan.

      Kesimpulan

      Apakah orang kaya tidak mungkin masuk surga? Ternyata hal itu tidak benar, sebab masalahnya bukan terletak pada seberapa banyak harta yang dimiliki oleh orang tersebut, tetapi pada sikap hati yang dimiliki oleh orang itu terhadap harta kekayaan yang sedang Tuhan percayakan dalam hidupnya. Karena itu jadilah pengelola yang baik dari harta yang sudah Tuhan percayakan dalam hidupmu. Jangan jatuh cinta kepada harta, tetapi cintailah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu, maka Tahun Multiplikasi dan Promosi akan terjadi dalam hidupmu. (SH/2011)

      Abba Bapa, Abba Bapa
      Kau s’galanya, bagiku
      Ku naikan syukur padaMu
      Dengan segenap hatiku
      Abba Bapa, ku mengasihiMu

      Lebih dari s’galanya
      Ku ingin Kau Tuhan
      Emas, perak dan permata
      Tiada artinya

      Ku ingin lebih dekat
      Bersekutu denganMu
      Jadikan ku hamba
      Setia kepadaMu

      Sumber