Waspadai 3 jurus Iblis

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Waspadai 3 jurus Iblis
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeMaret 2011
MingguIV (2011-12)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus. Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti." Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu." Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!" Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus. (Matius 4:1-11)
      TUHAN YESUS adalah model, contoh dan panutan yang sejati bagi kita menjalankan kehidupan kita sehari-hari. IA yang adalah TUHAN dan juga manusia sejati, memberikan diri-Nya untuk diproses dan diuji selama empat puluh hari dan empat puluh malam di padang pasir. Dari mana ujian ini diizinkan? Ayat 1 menunjukkan bahwa ROH ALLAH sendiri yang membawa YESUS untuk melalui proses ini. Kalau TUHAN YESUS saja harus menjalani proses ini dan lulus, tentulah kita anak-anak-Nya juga akan sanggup menjalani semua proses dan ujian yang TUHAN izinkan.

      Kunci #1: tidak ada ujian/proses yang terjadi dalam hidup kita tanpa persetujuan atau izin dari ALLAH. Kalau ALLAH izinkan, artinya pasti kita sanggup menjalaninya karena IA tidak pernah memberikan sesuatu yang melebihi kekuatan kita (1 Korintus 10:13). Mengucap syukur atas proses, karena artinya kita akan naik dalam jenjang kehidupan rohani yang lebih tinggi setelah lulus dari hal ini.

      Di akhir masa prosesnya itu, yaitu di puncak dari puasa-Nya, maka iblis datang mencobai YESUS. Ini adalah momen yang paling lemah secara fisik karena YESUS sudah berpuasa selama 40 hari. Tetapi YESUS sanggup melawan pencobaan iblis karena YESUS melawan bukan dengan fisik, tetapi dengan kekuatan dan kebenaran yang berasal dari ALLAH BAPA.

      Kunci #2: iblis akan mencobai kita pada saat kita paling lemah. Dengan kekuatan sendiri adalah sulit dan sukar melawannya, tetapi ketika kita melekatkan diri kita dengan ALLAH, maka kekuatan-Nya-lah yang menjadi kekuatan kita. Oleh karenanya penting untuk kita selalu melekat kepada-Nya.

      Mari sekarang kita perhatikan jurus apa saja yang iblis keluarkan kita tampaknya pada posisi yang sulit/dalam pergumulan:

      1. Mengalihkan fokus hidup kita pada “roti” (ayat 3-4)
      2. Semua manusia selama di bumi mencari kebahagiaan, damai sejahtera, sukacita dan kekayaan. TUHAN sebenarnya sudah memberitahu bahwa untuk mendapatkan hal tersebut adalah dengan hidup dan menjalankan segala perintah-perintah-Nya (Yesaya 48:18-19), tetapi banyak sekali yang kemudian akhirnya hanya berfokus mencari “roti” (berkat dan sebagainya) dan tidak berfokus kepada DIA yang memberi berkat.

        Mari kita renungkan hal ini sejenak. Hari-hari ini apa yang memotivasi Anda mencari kekayaan? Sekedar menjalankan kewajiban? Sekedar bertahan hidup hari-demi-hari? Ataukah Anda sedang menjalankan hidup karena menghormati TUHAN yang telah memberikan berkat, talenta dan kemampuan kepada anda? Ketika kita berfokus kepada TUHAN, maka tidak akan mudah bagi kita untuk menyimpang ke kiri dan ke kanan saat godaan agar berfokus hanya kepada “roti” datang. Sadarilah, tidak ada kekayaan fisik yang akan dapat kau bawa saat kau menghadap TUHAN, tetapi bagaimana engkau menjalani semua perintah-Nya talenta yang IA berikan, itulah yang akan engkau pertanggungjawabkan.

        Dalam segala kesulitan apapun, jangan fokus kita kepada “roti.”

      3. Membuat kita merasa mengandalkan TUHAN, padahal sebenarnya mengandalkan diri sendiri (ayat 5-7)
      4. Iblis adalah malaikat terang; ia dapat muncul menipu sedemikian rupa sehingga kita menyimpang dari mengandalkan TUHAN menjadi mengandalkan diri kita sendiri. Begitu kita lebih mengandalkan hal-hal yang lahiriah – sekalipun sangat terlihat “Kristen” – maka sebenarnya kita tidak lagi mengandalkan TUHAN. Berapa banyak dari anak-anak TUHAN yang begitu terikat dengan hal-hal seperti minyak urapan, doa diulang-ulang, perjamuan kudus, salib-salib dan sebagainya, seolah-olah kalau itu dilakukan pasti “ok”? Semua itu baik dan tidak salah, namun sebagai tindakan iman, bukan sumber berkat/TUHAN itu sendiri. Iblis tidak takut kepada salib secara fisik, tetapi ia tidak berani berhadapan dengan TUHAN YESUS telah memberi diri-Nya di kayu salib itu. Beberapa orang merasa kalau berdoa tertentu berulang-ulang, pastilah akan dikabulkan. Ini pun salah. Bukan karena diulang-ulang, tetapi kesungguhan hati kita berdoa-lah yang TUHAN perhatikan. Ada pula yang setiap kali bekerja, berdoa kepada TUHAN agar agenda kerjanya berhasil hari itu. Terdengar sangat kristiani bukan? Namun yang tepat seharusnya kita berdoa bertanya kepada TUHAN apa yang menjadi rencana-Nya hari itu dan biarlah kehendak-Nya yang jadi, bukan kehendak kita. Sayangnya lebih banyak anak-anak TUHAN yang “memaksakan proposal” kepada ALLAH dibanding bertanya kepada-Nya apa rencana-Nya.

        Yang terlebih penting dari itu: apakah kita menempatkan TUHAN sebagai ALLAH dalam hidup kita atau sebagai pembantu yang harus selalu menuruti keinginan kita? Itulah sebabnya YESUS mengatakan: “Jangan mencobai TUHAN, ALLAH-mu!”

      5. Merasa puas dengan keadaan sekarang, sehingga mudah tersesat karena tidak dilengkapi dengan pengajaran-pengajaran Firman TUHAN secara kuat (ayat 8-10)
      6. Kejatuhan manusia dewasa ini adalah karena mengikuti arus: apa saja yang lumrah dan dunia katakan, ikuti! Betapa menyesatkannya pendapat ini. Teknologi, keuangan dan kesenangan dunia tidak pernah membawa kepada kebahagiaan sejati dan keselamatan kekal. Bahkan yang lebih parah, banyak anak-anak TUHAN yang tidak dapat membedakan mana yang pengajaran Firman dan mana yang pengajaran dunia. Apa yang kelihatan baik dianggap dari TUHAN, padahal bagi TUHAN tidak semua yang baik adalah benar, tetapi yang benar pasti baik. Kalau kita meng-iya-kan apa yang “lumrah” bagi dunia, itu sebenarnya sama saja kita menyembah kepada iblis yang menguasai dunia ini. Itulah sebabnya YESUS menghardik iblis.

        Bagaimana agar kita tidak mudah tersesat di tengah arus banyak ajaran, filosofi, informasi, kata-kata penguatan yang membanjiri kehidupan kita?

        1. Miliki saat teduh/pribadi dengan TUHAN, dengan selalu membaca dan merenungkan firman-firman-Nya.
        2. Hidup dalam komunitas ilahi –Community-Of-Love– agar Anda juga dijaga, dibela, dilindungi dan dinaungi secara roh, dan bertumbuh bersama dalam kesatuan hati.
        3. Ikuti kelas-kelas pengajaran dasar, yaitu KOM, supaya Anda memiliki pegangan teologis yang kuat dan sehat.

      Peneguhan

      Iblis bukanlah sosok yang harus ditakuti, tetapi juga tidak boleh dipandang remeh. Dia adalah bapa penipu dan karena kita ada dalam barisan ALLAH BAPA, maka iblis tidak akan pernah berhenti untuk mencari jalan agar kita terjatuh ke dalam ketiga jurusnya itu. Melekatlah kepada ALLAH, maka IA yang akan menjaga, membela, merawat dan melindungimu, menurut segala kekayaan, kelimpahan dan kebenaran yang ada pada-Nya. Amin.

      Sumber