Mengapa engkau tertekan hai jiwaku
Suplemen Diskusi COOL | |
---|---|
Periode | Maret 2011 |
Minggu | III (2011-11) |
Sebelumnya | |
Selanjutnya |
Dalam konteks ayat di atas Daud juga sedang dilanda badai kehidupan yang sangat menyesakkan jiwanya oleh karena perbuatan dan tindakan-tindakan orang yang tidak adil, tidak saleh, para penipu dan musuh-musuhnya yang terus mengejar dirinya, hal ini membuat jiwanya makin tertekan. Jiwa yang tertekan membuatnya sulit untuk mengerti kehendak dan tuntunan TUHAN, masuk dalam hadirat TUHAN, menerima visi TUHAN dan hilang sukacita serta kegembiraan dalam hidupnya.
Oleh sebab itu apa yang harus dilakukan ketika jiwa tertekan oleh berbagai persoalan?
- Berharaplah pada TUHAN
- Mengucap syukur untuk setiap peristiwa
- Percaya mujizat masih ada
Terkadang ALLAH memakai masalah-masalah untuk menarik kita lebih dekat, lebih mengerti dan mengetahui akan Diri-Nya. Pengalaman-pengalaman yang paling indah, intim dan mendalam adalah dalam masa-masa yang sulit, beban berat dan seolah ditinggalkan oleh-Nya. Daud memaksa jiwanya untuk tidak tertekan dengan cara: di tengah masa-masa yang sukar itu supaya berharap kepada TUHAN. Ketika keadaan dan situasi tidak bisa dipahami dan dimengerti maka mata kita hanya terfokus kepada TUHAN (memandang TUHAN). Itu jauh lebih bermakna dari pada mata yang tertuju kepada persoalan. Berharap, bersandar, bergantung sama dengan mengandalkan TUHAN untuk menolong, melepaskan dan memberi kemenangan atas setiap kemelut persoalan hidup kita, TUHAN YESUS adalah pengharapan yang tidak mengecewakan bagi kita.
Sikap dan respon atas pergumulan kita juga menyebabkan jiwa kita makin tertekan, jika kita makin membiarkan amarah, emosi, bersungut-sungut, protes, kecewa kepada TUHAN maka jiwa kita makin tertekan.
1 Tesalonika 5:18, ucapkanlah syukur dalam segala hal katakan melalui mulut kita; “TUHAN aku mengucap syukur” untuk masalah yang besar ini. Mengucap syukur adalah bukti bahwa kita bisa menerima dan memahami bahwa apapun yang terjadi adalah seizin TUHAN dan membawa kebaikan bagi kita. Masalah itu hanya bungkusnya saja dan di dalamnya ada kebaikan dan berkat TUHAN.
Yakinkan dirimu dan percaya bahwa persoalan itu adalah cara TUHAN untuk memberikan mujizat-Nya bagi kita. Apapun penyebab masalah itu, percaya bahwa di dalamnya pekerjaan-pekerjaan ALLAH akan dinyatakan dalam hidup kita.
“Abraham sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun kepercayaannya tidak menjadi lemah, dan tetap percaya Allah sanggup melakukan mujizat atas dirinya.” (Roma 4:18-19)
Penuhi hati kita dengan kepercayaan akan janji Firman TUHAN yang merupakan kepastian jawaban dan dasar kebenaran bahwa TUHAN sanggup menolong dan melakukan mujizat bagi kita.
Mujizat masih ada, buat apa jiwa kita tertekan? Percaya saja pada firman-Nya maka TUHAN YESUS akan melakukan perkara ajaib di tengah persoalan kita.
Peneguhan
Jiwa kita tertekan oleh berbagai persoalan dan masalah yang menghimpit kehidupan kita. Tetapi di tengah masa-masa yang seperti itu, jangan didiamkan dan dibiarkan makin tertekan. Berubahlah dengan membuat kita berharap kepada TUHAN, mengucap syukur dan percaya bahwa mujizat masih ada bagi kita, maka tekanan itu akan berubah menjadi sukacita dan kegirangan.
Sumber
- [AEN/2011] Sub Divisi COOL/Divisi Pengajaran (01 Maret 2011). "Mengapa engkau tertekan hai jiwaku". Healing Articles-COOL. GBI Jalan Gatot Subroto (Healing Movement Ministry). Diakses pada 09 Maret 2011.