Berbahaya!

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Berbahaya!
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeFebruari 2011
MingguIV (2011-08)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya, dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu. Setiap kali orang Israel selesai menabur, datanglah orang Midian, orang Amalek dan orang-orang dari sebelah timur, lalu maju mendatangi mereka; berkemahlah orang-orang itu di daerah mereka, dan memusnahkan hasil tanah itu sampai ke dekat Gaza, dan tidak meninggalkan bahan makanan apapun di Israel, juga domba, atau lembu atau keledaipun tidak. Sebab orang-orang itu datang maju dengan ternaknya dan kemahnya, dan datangnya itu berbanyak-banyak seperti belalang. Orang-orangnya dan unta-untanya tidak terhitung banyaknya, sekaliannya datang ke negeri itu untuk memusnahkannya, sehingga orang Israel menjadi sangat melarat oleh perbuatan orang Midian itu. Lalu berserulah orang Israel kepada TUHAN.

      Ketika orang Israel berseru kepada TUHAN karena orang Midian itu, maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan. Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu. Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu."

      Kemudian datanglah Malaikat TUHAN dan duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, kepunyaan Yoas, orang Abiezer itu, sedang Gideon, anaknya, mengirik gandum dalam tempat pemerasan anggur agar tersembunyi bagi orang Midian. Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." Jawab Gideon kepada-Nya: "Ah, tuanku, jika TUHAN menyertai kami, mengapa semuanya ini menimpa kami? Di manakah segala perbuatan-perbuatan-yang ajaib yang diceritakan oleh nenek moyang kami kepada kami, ketika mereka berkata: Bukankah TUHAN telah menuntun kita keluar dari Mesir? Tetapi sekarang TUHAN membuang kami dan menyerahkan kami ke dalam cengkeraman orang Midian." Lalu berpalinglah TUHAN kepadanya dan berfirman: "Pergilah dengan kekuatanmu ini dan selamatkanlah orang Israel dari cengkeraman orang Midian. Bukankah Aku mengutus engkau!" Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan akupun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku." (Hakim-Hakim 6:1-16)
      Kalau kita ditanya apakah yang berbahaya serius bagi hidup kita, mungkin kita akan menjawab kecelakaan, intimidasi, perlakuan jahat dari orang lain, ancaman teroris, Gereja ditutup dan sebagainya. Semua yang kita katakan tadi adalah hal-hal yang merupakan faktor dari luar diri kita. Satu hal yang pasti, apapun yang terjadi di luar diri kita, ALLAH yang kita sembah jauh lebih besar dari semua bahaya tersebut. DIA pasti menjaga, membela, melindungi dan menuntun kita kepada kemenangan demi kemenangan. Amin! Bahaya yang serius yang mengancam kehidupan anak-anak TUHAN sesungguhnya muncul karena persoalan yang muncul dalam diri mereka sendiri.

      Dalam nas yang kita baca hari ini, kita melihat setidaknya ada empat tanda bahaya yang harus kita cermati sebagai anak TUHAN:

      • Bahaya #1: Jika kita tidak lagi berseru kepada TUHAN (ayat 5-6)
      Selama kita berseru kepada TUHAN –artinya hanya mengandalkan dia dalam hidup – maka selama itu pula kita hidup dalam perlindungan dan penyertaan-Nya. Orang-orang Israel melupakan TUHAN selama beberapa waktu, sehingga perlindungan dan penyertaan TUHAN hilang dari mereka. Hanya ketika mereka kembali berseru, TUHAN tidak berlama-lama untuk segera menolong umat-Nya. Jangan berhenti bercakap dengan TUHAN, berseru kepada TUHAN, berdoa kepada TUHAN, karena sejauh mana engkau membangun hubungan dengan-Nya, demikianlah engkau berada dalam penyertaan-Nya..
      • Bahaya #2: Jika hidup kita lebih dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dunia dibanding apa yang dikatakan oleh TUHAN (ayat 10)
      Mari kita cek keadaan kita sekarang: apakah kita lebih mendengarkan apa yang dikatakan dunia atau mendengarkan apa yang dikatakan TUHAN dan firman-Nya? Apakah kita masih percaya kepada tahayul-tahayul, adat-istiadat, kebiasaan yang jelas-jelas bertentangan dengan firman TUHAN? Apakah kita lebih peduli dengan apa yang orang katakan mengenai kita atau apa yang TUHAN katakan mengenai diri kita? Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia, yaitu memancarkan kebenaran dan kemuliaan KRISTUS diantara semua orang. Kita dipanggil untuk memberikan pengaruh dan bukannya dipengaruhi. Dan kalau sampai kita akhirnya yang dipengaruhi oleh apa yang dikatakan dunia, maka dapat dikatakan kita gagal dalam membangun iman/kehidupan rohani kita.
      • Bahaya #3: Jika kita memandang kehidupan ini dari sisi negatif saja (ayat 12)
      Orang yang bersungut-sungut, selalu berpikiran negatif, susah percaya pada orang lain, selalu berprinsip ‘ada udang dibalik batu’ terhadap setiap situasi, maka orang itu adalah orang paling malang di dunia. Bagaimana kita memandang apa yang terjadi dalam hidup, sangat menentukan bagaimana kita bersikap dalam hidup. Sebagai anak-anak TUHAN, kita memandang hidup ini – walaupun mungkin negatif – melalui pandangan iman dan percaya bahwa ALLAH-lah yang memegang kendali dan rancangan-Nya atas hidup kita adalah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan, dan merupakan hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11). Jika Anda mulai memandang segala sesuatunya secara negatif, bertobatlah sekarang, karena artinya Anda memandang dengan kemampuan Anda yang terbatas, dan bukan memandang dengan iman kepada DIA yang berkuasa atas segalanya. TUHAN memandang kita bukan sebagai pecundang, tetapi sebagai pemenang dan sebagai pahlawan!
      • Bahaya #4: Jika kita hidup dengan mengandalkan kekuatan sendiri (ayat 14-16)
      Tanpa disadari, banyak dewasa ini orang-orang yang mengandalkan dirinya sendiri. Padahal Yeremia 17:5 mengatakan ‘…terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatannya sendiri...’ dan ayat 7 berkata ‘Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!’ Banyak dari anak-anak TUHAN khususnya, ketika persoalan hidup mencoba menghalangi, mengambil tindakan pertama untuk mengatasinya dengan kekuatan sendiri. Ketahuilah bahwa dunia ini sedang mengarah kepada kehancurannya, oleh karenanya kita perlu mengandalkan TUHAN dalam segala hal. Karena ketika kita mengandalkan TUHAN maka IA memberikan keamanan, ketenangan dan kemenangan dalam hidup kita. Jangan terjebak dengan pepatah dunia yang mengatakan bahwa ‘Tuhan menolong orang yang menolong dirinya sendiri’. Itu sangat menyesatkan karena bertentangan dengan prinsip Firman ALLAH dan pepatah itu sama sekali tidak tertulis atau terinspirasi dari Alkitab.

      Peneguhan

      Marilah kita melihat bagaimana diri kita sekarang. Adakah salah satu dari keempat tanda di atas mulai tampak dalam hidup kita? Jika ya, ambillah keputusan untuk bertobat dan kembali kepada TUHAN. Bangun hubungan yang baik dengan TUHAN, hidup dalam kebenaran firman-Nya, andalkan TUHAN dalam hidup ini dan percaya kepada segala janji-Nya bagi hidup kita. Bacalah bersama-sama Yesaya 48:17-19 sebagai peneguhan bagi dirimu. Amin.

      Sumber