Mempelai wanita

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. (2 Korintus 11:2)

Pendahuluan

Salah satu gambaran indah yang Alkitab berikan adalah orang percaya sebagai mempelai wanita dan Kristus sebagai mempelai laki-lakinya. Rasul Paulus juga mengatakan kebenaran ini dalam Efesus 5:32, "Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat." Kita Wahyu juga menggambarkan perjumpaan orang percaya dengan Kristus sebagai perjamuan kawin anak domba: Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. (Wahyu 19:7)

Isi

Jika kita orang percaya digambarkan sebagai mempelai Allah, maka ada beberapa persiapan harus kita lakukan:

  1. Kita mendandani diri secara batiniah bagi sang Mempelai (Ester 2:12)
    • Ketika Ester dipersiapkan menghadap Raja Ahasyweros, ia dirawat selama 12 bulan untuk pemakaian wangi-wangian; 6 bulan memakai minyak mur, 6 bulan lagi memakai minyak kasai serta wangi-wangian perempuan lainnya (Ester 2:12). Bisa dibayangkan bagaimana persiapan yang harus dijalani Ester sebelum bertemu dengan raja. Ia diharapkan memberi yang terbaik kepada raja. Tubuh Ester yang sudah dirawat dan dibalut dengan wangi-wangian tentu mengeluarkan bau yang sangat harum. Demikian juga kita para wanita diharapkan mendandani diri kita sedemikian rupa secara batiniah (1 Petrus 3:3a-4) sampai kita bertemu dengan Yesus Raja di atas segala raja yang menjadi mempelai laki-laki kita.
  2. Kita melakukan apa yang disukai oleh sang mempelai (Mazmur 119:112)
    • Ketika kita mulai berhubungan dekat dengan seseorang, tentunya masing-masing kita berusaha untuk membuat senang satu dengan yang lain, termasuk kebiasaan-kebiasaan tertentu, misalnya kebiasaan minum the sore, atau minum kopi, yang tadinya kita tidak suka, lama-lama jadi suka. Bahkan apa saja kita lakukan untuk orang yang kita cintai. Wanita, bersama pemazmur kita mau bertekad: "Telah kucondongkan hatiku untuk melakukan ketetapan-ketetapan-Mu, untuk selama-lamanya, sampai saat terakhir." (Mazmur 119:112)
  3. Kita menanti dengan setia kedatangan sang mempelai (Ibrani 10:23)
    • Rasul Paulus menggambarkan bahwa kita sudah dipertunangkan dengan perawan suci, yaitu kepada Kristus, mempelai laki-laki yang oleh kasih-Nya telah menyerahkan nyawanya dan mati bagi kita. Hai wanita, kita telah dipertunangkan dengan Kristus, jangan lagi bercumbu dengan dunia. Dunia dengan segala godaan dan daya tariknya selalu berusaha menarik kita untuk tidak setia pada jalan-jalan Tuhan. Berapa banyak wanita yang menenggelamkan dirinya pada pekerjaan, karir bahkan tidak lagi mempedulikan anak-anaknya, rumah tangganya. Pekerjaan dan karir itu semua penting, tapi jika itu menjadi fokus utama kita melebihi hubungan kita dengan Kristus, maka kita sedang membuat Tuhan kita cemburu, karena Dia tidak diutamakan dalam hidup kita. (Ibrani 10:23)

Kesimpulan

Para wanita, bagaimana cara kita mendandani diri kita menyambut sang mempelai? Apakah kita sudah melakukan hal-hal yang disukai Tuhan? Sharingkan dengan kelompok 2-3 orang. Saling mendoakan.