Kemenangan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
"Wah, engkau sudah jatuh dari langit, hai Bintang Timur, putera Fajar, engkau sudah dipecahkan dan jatuh ke bumi, hai yang mengalahkan bangsa-bangsa! … (Yesaya 14:12-17)

Pendahuluan

Kita tahu bahwa hari-hari ini kedatangan Yesus sudah semakin dekat, dan kita sebagai anak-anak Tuhan diwajibkan untuk mempersiapkan diri. Jangan sampai ketika Yesus datang kita kedapatan telanjang (Wahyu 16:15). Ketika kita sedang mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan Tuhan Yesus, Iblis pun tidak tinggal diam. Iblis berusaha untuk menghancurkan setiap anak-anak Tuhan dengan berbagai macam cara. Ini yang perlu diwaspadai agar kita tidak terlena dan selalu mawas diri. Iman kita dipertaruhkan. Kemenangan sudah diberikan oleh Tuhan Yesus, tetapi Iblis tidak tinggal diam untuk menghancurkan orang percaya, ada berbagai macam cara yang iblis lakukan agar kita tidak mencapai targetnya Tuhan.

Isi dan sharing

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan:

  1. Iblis ingin membuat manusia jatuh dalam kesombongan (Yesaya 14:14)
  2. Kesombongan adalah salah satu dosa yang sulit di deteksi. Kadang kita tidak sadar sudah jatuh dalam dosa kesombongan. Sombong karena materi sangat mudah terlihat. Namun sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam batin kita. Akar dari kesombongan ini adalah ego yang berlebihan. Ego menampilkan dirinya dalam bentuk harga diri (self-esteem) dan kepercayaan diri (self-confidence). Akan tetapi, begitu kedua hal ini berubah menjadi kebanggaan (pride), kita sudah berada sangat dekat dengan kesombongan. Mari jaga hati kita agar kita tidak jatuh ke dalam dosa ini (Yesaya 2:11; Lukas 17:10). Ketika kita jatuh dalam dosa kesombongan maka kita tidak akan pernah bisa menyambut kedatangan Yesus.
  3. Iblis ingin membuat seolah olah kehidupan kita seperti di padang Gurun (Yesaya 14:17)
  4. Iblis akan mencoba untuk membawa setiap orang percaya seperti di padang gurun. Hidupnya tidak pernah lepas dari masalah demi masalah dan sepertinya kesusahan ini seperti tidak ada jalan keluarnya, dimulai dari masalah perekonomian, kerohanian yang kering dan tidak bertumbuh, dan lain-lain. Padang gurun bisa disebabkan oleh dua faktor, yang pertama dari diri kita yang malas, dan yang kedua dari iblis. Jika padang gurun ini disebabkan oleh iblis maka dibutuhkan iman yang kuat agar kita dapat mengalahkan tipu daya iblis. Iman tidak didapat jika kita tidak berakar kuat di dalam Firman Tuhan. Ketika kita kuat di dalam Firman Tuhan, maka sekalipun kenyataan yang kita lihat tidak sesuai dengan yang kita harapkan, kita tetap mampu bertahan bukan karena kekuatan kita, melainkan karena Firman itu sendiri yang menopang kita. Maka dari itu hiduplah dalam Firman Tuhan, karena Firman itulah kekuatan kita (Mazmur 119:105; 2 Petrus 1:19).
  5. Iblis berusaha menyeret orang percaya untuk meninggalkan Tuhan selamanya (Yesaya 14:17)
  6. Ini yang perlu kita waspadai, kadang kita merasa masih ada dalam track-nya Tuhan, padahal sebenarnya kita sudah jauh melenceng dari Tuhan. Kalau sampai terjadi apa yang tertulis dalam Matius 7:22-23, tentu sangat menyedihkan di akhir kehidupan kita. Kita ditolak oleh Tuhan Yesus, dan artinya, iblis berarti berhasil membawa atau menyeret kita masuk dalam perangkapnya. Untuk itu, mari kita beribadah dengan cara yang benar (Ibrani 12:28; 2 Timotius 3:1-5). Iblis ingin kita bisa menjauh dari Tuhan, namun jika kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan, mempunyai hubungan yang Intim dengan Tuhan, maka kita tidak akan masuk perangkap Iblis.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kita ditentukan oleh Tuhan untuk menjadi lebih dari pemenang, karena Yesus sudah mengalahkan maut. Mari waspadai jangan sampai ada kesombongan dalam hidup kita, miliki iman sekalipun di depan mata kita seperti padang gurun! Jangan mudah terpikat oleh hal-hal duniawi yang dapat membuat kita meninggalkan Tuhan selamanya. Tuhan Yesus memberkati.

Kita tahu bahwa hari-hari ini kedatangan Yesus sudah semakin dekat, dan kita sebagai anak-anak Tuhan diwajibkan untuk mempersiapkan diri. Jangan sampai ketika Yesus datang kita kedapatan telanjang (Wahyu 16:15).