Pengalaman kasih

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. (1 Korintus 13:4-8)
Deeper Love: 1 Korintus 13:4-8; 2 Petrus 1:5-7

Pendahuluan

Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah kasih itu sendiri. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:8). Itu sebabnya Firman Tuhan juga mengatakan bahwa pada akhirnya segala sesuatu akan berhenti dan lenyap, tapi hanya kasih yang tetap ada, tidak berkesudahan

Karakter kasih memang kadang-kadang tidak mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab itu, kita memerlukan Tuhan agar dapat melakukannya. Sebagai contoh, kita disuruh mengasihi musuh kita yang telah mengecewakan kita. Bukan hal yang mudah, tapi Firman Tuhan katakan, kasih menutupi segala sesuatu. Itulah bagian kita sebagai pengikut Kristus.

Isi dan sharing

Bagaimana cara memancarkan karakter kasih dalam kehidupan kita sehari-hari?

  1. Kasih itu timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni, dan dari iman yang tulus ikhlas (1 Timotius 1:5)
  2. Dunia semakin materialistis, egois, dan individualistis, kadar kasih telah semakin menurun. Paulus katakan bahwa pada akhir zaman, manusia akan mencintai diri sendiri (2 Timotius 3:2). Untuk itu, semua yang kita lakukan, lakukanlah dengan kasih supaya karakter kasih ada dalam hidup kita.
  3. Cermin hidup kita dalam kasih ditandai dengan buah roh
  4. Buah roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Kita telah hidup di dalam roh, jadi kita harus menyerahkan kehidupan kita kepada Tuhan untuk dipimpin oleh-Nya melalui Roh Kudus.
  5. Berusaha sungguh-sungguh sebagai murid yang dewasa dalam kasih
  6. Tidak berhenti sampai hanya kita sekedar beriman pada Kristus, tapi meningkat dengan memiliki kebajikan, kemudian bertambah pengetahuan, semakin dewasa lagi dengan memiliki penguasaan diri, ketekunan, dan kesalehan. Pada akhirnya, kita akan memiliki kasih kepada saudara-saudara kita dalam Kristus dan selanjutnya mencapai kasih kepada semua orang (2 Petrus 1:5-7).

Kesimpulan dan saling mendoakan

Marilah kita mengasihi bukan hanya dengan perkataan atau di lidah saja, tapi harus dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Jadikanlah kasih itu sebagai tujuan tertinggi dalam garis akhir yang paling ingin kita raih.