Persepuluhan dan persembahan khusus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Bolehkah manusia menipu (merampok-ESV) Allah? Namun kamu menipu (merampok-ESV) Aku. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menipu (merampok-ESV) Engkau?" Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! (Maleakhi 3:8)

Pendahuluan

Allah selalu menghendaki supaya kita hidup dalam berkat-Nya. Ia rindu memberikan kekayaan dari-Nya untuk kita, karena itulah janji-Nya pada nenek moyang kita Abraham. Tetapi seringkali dosa ketidaktaatan dan ketidakmengertian kita menghalangi Allah untuk menggenapi janji-Nya, sehingga banyak anak-anak Tuhan yang terjebak dalam kemiskinan atau kerugian berlarut-larut. Akhirnya mereka terjebak pula dalam tujuan hidup mengejar penghidupan dan kekayaan juga memiliki pandangan yang salah terhadap kata “kaya dan mapan”. Tidak ada yang salah dengan menjadi kaya dan mapan asal tujuannya untuk melayani Tuhan dan menjadi saluran berkat.

Isi dan sharing

Bagaimana supaya kita memperoleh janji Tuhan dalam hal karunia kekayaan-Nya dan berkat-berkat-Nya? Alkitab mengarahkan umat-Nya setia dalam memberikan persembahan, seperti:

  1. Persepuluhan (Maleakhi 3:10)
    Persepuluhan (10%) berawal dari kerelaan Abraham (Kejadian 14:17-20) yang kemudian sejak zaman Musa bertumbuh menjadi tindakan ketaatan yang diwajibkan. Persepuluhan digunakan untuk keperluan gereja dan pengerja yang melayani penuh waktu seperti kaum Lewi dahulu (Bilangan 18:24). Yesus tidak mencabut persepuluhan, malah Ia meneguhkan dan menantang kita untuk memberi lebih dari yang diperintahkan Taurat. Tidak ada hukuman kematian dalam kegagalan memberi persepuluhan, hanya kutuk kemiskinan.
  2. Persembahan khusus (Keluaran 25:2)
    Perintah pertama tentang ini Allah keluarkan saat hendak membangun Tabernakel Musa, dan bangsa Israel dengan sukarela memberikannya (Keluaran 35:21). Persembahan khusus adalah persembahan yang diberikan untuk mendukung suatu tujuan tertentu dalam pekerjaan Tuhan, seperti misi dan pembangunan. Untuk keperluan ini tidak diambil dari persepuluhan. Tabernakel Musa, Bait Salomo dan perjalanan misi Paulus adalah pelayanan-pelayanan yang didukung oleh persembahan khusus jemaat Tuhan.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Tuhan berjanji lewat Maleakhi, apabila umat-Nya dengan hati yang bertobat membayar persepuluhannya, maka hujan yang dirindukan akan dicurahkan (ayat 10), hasil ladang melimpah (ayat 11), dan kita akan berbahagia karena diberkati dengan berkat Abraham (ayat 12). Saat Tuhan berkata, “Ujilah Aku…”, Ia menantang kita supaya taat dan membuktikan bahwa Ia setia dengan janji-Nya. Tuhan berjanji Ia akan memenuhi kebutuhan kita, bukan ketamakan kita. Ia mencurahkan berkat-Nya sampai tidak ada lagi kekurangan. Haleluya!