Membangun kubu doa

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Layaknya Nehemia dalam misi pembangunan tembok Yerusalem, diperlukan suatu kerja sama yang sungguh bagi umat-Nya akan pembangunan tembok yang diartikan sebagai kubu pertahanan atau KUBU DOA. Ini bermula dari kesadaran yang dikerjakan oleh Roh Kudus bagi dan melalui umat-Nya, baik sebagai pemimpin maupun jemaat, betapa perlunya kubu doa didirikan di tempat-tempat yang belum pernah memilikinya bahkan yang pernah memilikinya namun telah menjadi reruntuhan.

Menyadari akan waktu di mana kita berada saat ini, di penghujung akhir jaman, untuk menggenapi firman Tuhan bahwa pemulihan segala sesuatu harus terjadi sebelum Tuhan Yesus Kristus datang kembali (Kisah 3:21), ada 3 (tiga) hal penting mengapa Kubu Doa harus menjadi prioritas agar maksud dan tujuan misi dan visi Allah bagi gereja-Nya di akhir jaman tergenapi:

  1. Kubu Doa sebagai strategi penginjilan
    Kubu Doa merupakan strategi dan keberhasilan suatu penginjilan dalam memenangkan suatu daerah baru dan jiwa-jiwa bagi Kristus. Pertama-tama Kubu Doa sebagai:
    • wadah yang membawa pengaruh terhadap daerah sasaran.
    • kemudian menguasai daerah sasaran tersebut dan
    • setelah itu mengubah daerah sasaran tersebut menjadi daerah yang diduduki.
  2. Kubu Doa sebagai pertahanan tubuh Kristus
    Dalam pembangunan Bait Allah, tembok memiliki peranan yang sangat penting dalam hal melindungi Bait Allah untuk terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan yang berpotensi untuk menghancurkan atau menghambat kelangsungan pembangunan Bait Allah tersebut. Tembok adalah simbol pertahanan atau disebut juga pelayanan garis depan “front liners” (jaringan pendoa secara global dan lokal) yang berfungsi sebagai penopang para pemimpin umat dalam mengemban tugas dan tanggung jawab berat yang Tuhan berikan kepada mereka.
    Tanpa tembok atau kubu pertahanan, umat Allah berada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela (Nehemia 1:3, 2:17; Yehezkiel 38:10-11). Pekerjaan pertahanan atau penopang ini adalah pekerjaan yang sifatnya tersembunyi namun merupakan kunci keberhasilan, dasar untuk melahirkan segala sesuatu.
  3. Membawa jemaat menjadi rumah doa
    Dengan adanya kubu-kubu Doa, jemaat dibawa untuk menjadi Rumah Doa.

Jemaat diajar berperan serta dalam perjalanan gereja melalui doa-doa mereka. Sehingga dengan demikian kehidupan jemaat menjadi kehidupan sebagai Rumah Doa, bukan menjadi tempat berjualan (Yohanes 2:13-17)

Bilangan orang

Kubu Doa dapat dimulai dari 2-3 orang dengan seorang pendoa yang dapat diutus dari Pos PI terdekat atau COOL ke rumah atau tempat seorang percaya yang merasa terbeban untuk memenangkan daerah tersebut. Untuk kaderisasi, perlu untuk berdoa meminta jiwa baru untuk dilahirkan sebagai pendoa.

Tata ibadah Kubu Doa

Kubu Doa bukan merupakan sebuah persekutuan doa. Tata ibadah Kubu Doa termasuk waktu dan acara serta pokok doa disusun seperti di bawah ini, namun dapat berubah sesuai pimpinan Roh Kudus:

  1. Doa, pujian, dan penyembahan
  2. Pokok doa:
    • Pemerintah setempat
    • Jiwa-jiwa daerah setempat
    • Mengikat kuasa kegelapan
    • Melepaskan orang-orang terikat
    • Memberkati daerah tersebut
  3. Renungkan firman Tuhan:
    Pengarahan pokok-pokok doa program Roh Kudus
  4. Waktu diperkirakan ± 1½ jam.