Komitmen dan konsekuen

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya. (Daniel 1:8)

Pendahuluan

Komitmen dan konsekuen, kata-kata yang sering kita dengar bahkan mungkin sering kita ucapkan.

  • Komitmen berarti: perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu
  • Konsekuen berarti: bertanggung jawab atas dampak/efek yang terjadi dari apa yang telah dikatakan atau diperbuat (tidak menyalahkan/melempar tanggung jawab pada orang lain).
Masih ada kita jumpai/alami, orang yang mudah untuk mengatakan janji atau komitmen tetapi tidak konsekuen didalam melakukannya atau sebaliknya, orang tersebut bertanggung jawab tetapi niat untuk melakukannya tidak stabil. Bagaimana dengan Anda? Mana yang sering muncul di dalam keseharian Anda? (Sharingkan dan ambil keputusan jika Anda tahu apa yang menjadi kelemahan Anda, mulailah untuk komitmen dan konsekuen melakukannya).

Isi dan sharing

Bagaimana caranya agar kita dapat menjadi orang yang berkomitmen dan konsekuen didalam hidup ini?

  1. Miliki integritas (Matius 5:37)
    Integritas atau kejujuran bukan hanya berbicara antara Anda dengan orang lain saja, tetapi kejujuran juga berbicara tentang Anda dengan diri anda/hati nurani Anda. Orang yang berlaku jujur terhadap dirinya sendiri pasti akan mudah untuk berkomitmen dan konsekuen untuk melakukan setiap keputusannya.
    Contohnya, Daniel berkomitmen untuk tidak menyantap makanan dan minuman raja, dan ia juga berkomitmen untuk berdoa 3 kali sehari (Daniel 1:8 dan 6:11b) dengan segala konsekuensinya (dimasukkan kedalam gua singa). Karena Daniel percaya kepada Allah dan memiliki kejujuran terhadap dirinya sendiri maka ia tetap berkomitmen dan konsekuen.
    Jika Anda punya komitmen hari-hari ini, konsekuensi apa yang telah Anda perkirakan/prediksi dari komitmen Anda tersebut? (Sharingkan)
  2. Miliki hati nurani yang murni (Kisah 24:16)
    Rasul Paulus mengingatkan kepada kita untuk tetap menjaga hati nurani kita, baik itu terhadap Allah maupun manusia. Ketika kita tidak konsekuen pada komitmen kita maka hati nurani (yang umum dikatakan hati kecil) kita merasa tertuduh (rasa bersalah), contoh: ingkar janji, bohong (berdusta).
    Adakah hari-hari ini hati nurani Anda tertegur ketika anda tidak melakukan apa yang semestinya anda lakukan? (Sharingkan dengan terbuka berdua-berdua).

Kesimpulan dan saling mendoakan

Memiliki dan memegang teguh komitmen dan konsekuen akan membuat Anda mempunyai integritas dan hati nurani yang murni dihadapan Tuhan Yesus dan sesama. Amin.