Menjadi jemaat yang menuai

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu dan ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki dan perempuan ke luar dan menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar itu menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil. (Kisah 8:1b-4)

Pendahuluan

Di dalam Kisah 8:1b-3 menunjukkan kejadian aniaya yang hebat tetapi justru di ayat 4 mengatakan bahwa jemaat tersebar ke mana-mana dan memberitakan Injil.

Dalam ultah ke-14 GBI Danau Bogor Raya, Gembala Jemaat Bapak Pdt Sutadi Rusli menyampaikan pesan di dalam khotbahnya bahwa kita harus menjadi Generasi Yosua, Pasukan Gideon, dan menjadikan semua bangsa murid Tuhan Yesus. Di dalam minggu ini, kita akan belajar mengenai poin yang ke-3, yaitu bagaimana menjadi jemaat yang menuai.

Apakah Anda sudah pernah menuai jiwa-jiwa selama Anda percaya dan menjadikan Yesus sebagai Tuhan serta Tuan di dalam hidup Anda? (Sharingkan)

Isi dan sharing

Untuk menjadi jemaat yang menuai, kita harus:

  1. Dipenuhi kuasa Roh Kudus (Kisah 1:8, 4:31)
    Kuasa Allah dan keberanian untuk memberitakan Injil hanya diperoleh ketika kita hidup di penuhi oleh Roh Kudus, salah satunya dengan banyak berdoa di dalam bahasa roh (1 Korintus 14:2).
    Apakah Anda sering melatih diri Anda untuk berbahasa roh? Apa yang Anda alami ketika sering menggunakan bahasa roh?
  2. Hidup di dalam kuasa Pujian Penyembahan (Kisah 15:16-17)
    Pondok Daud berbicara tentang Doa, Pujian, dan Penyembahan bersama-sama siang dan malam. Saat kita lakukan dengan sungguh-sungguh, akan terjadi penuaian yang luar biasa dengan cara yang ajaib seperti yang dialami oleh Paulus dan Silas (Kisah 16:25-26).
  3. Memiliki hati yang penuh belas kasihan akan jiwa-jiwa
    Doa dan belas kasihan kita akan membuka jalan keselamatan bagi jiwa-jiwa. Yesus sebagai pemimpin memberikan teladan kepada kita bagaimana Ia sendiri pun penuh dengan belas kasihan (Matius 9:36) terutama kepada jiwa yang terhilang. Maka dari itu, Yesus menghendaki agar kita bukan hanya mempersembahkan korban saja, tetapi mempunyai hati yang penuh belas kasihan (Matius 12:7). Mari tangisi jiwa-jiwa dan berbelaskasihanlah kepada mereka.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Sesuai dengan tuntunan dan visi dari Tuhan Yesus, mari kita lakukan ketiga kunci di atas, maka Anda akan menjadi penuai-penuai yang dipakai Tuhan dengan luar biasa.

Tuhan memberkati.