Lebih dari Pemenang (Pdt Sutadi Rusli)
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 5 Juni 2011 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Graha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Shalom, saya percaya seluruh Saudara diberkati dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tepatnya pada tanggal 11 Juni 2011, gereja kita berulang tahun yang ke-16. Saya mau bercerita sedikit mengenai perjalanan gereja ini dibangun. Pada akhir tahun 1980-an, Bapa Rohani kita, Pdt Ir Niko Njotorahardjo, mulai menginjakkan kaki di Kota Bogor, dan menjalin kerja sama dengan BKSG untuk mengadakan Bogor Praise Center. Kita mengadakan di Gedung Sekar Mandapa, satu bulan sekali setiap Jumat ketiga, sehingga mulailah api pujian penyembahan masuk ke Kota Bogor dan sekitarnya. Kira-kira pada tahun 1992, kami mulai membuka persekutuan doa yang dinamakan Immanuel. Bergerak dari satu persekutuan doa yang diadakan setiap hari Rabu satu minggu sekali, jemaat pun mulai berkumpul. Kemudian kami mulai melangkah membentuk Pos Pekabaran Injil (PI) yang berada di bawah Karsa Pemuda, Jemaat Induk yang digembalakan Pak Niko.
Bapa, tidak pernah kami berhenti mengucap syukur akan apa yang sudah Engkau kerjakan. Kalau kami boleh ada dalam bulan Juni 2011, semua karena penyertaan-Mu yang luar biasa bagi kami, pribadi lepas pribadi, keluarga lepas keluarga, bahkan bagi gereja-Mu.
Kami menyerahkan semua kehidupan kami ke dalam tangan Tuhan, karena dalam tangan Tuhan ada kesembuhan, ada pemulihan, ada berkat-berkat berlimpah. Kami bersyukur Engkau hadir di tengah kami, dan Engkau tidak akan melewatkan semua umat-Mu untuk pulang tanpa berkat dari Engkau. Kami diberkati, dipulihkan, diberikan jalan keluar oleh Engkau sendiri. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Amin. |
Shalom, saya percaya seluruh Saudara diberkati dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Tepatnya pada tanggal 11 Juni 2011, gereja kita berulang tahun yang ke-16. Saya mau bercerita sedikit mengenai perjalanan gereja ini dibangun.
Pada akhir tahun 1980-an, Bapa Rohani kita, Pdt Ir Niko Njotorahardjo, mulai menginjakkan kaki di Kota Bogor, dan menjalin kerja sama dengan BKSG untuk mengadakan Bogor Praise Center. Kita mengadakan di Gedung Sekar Mandapa, satu bulan sekali setiap Jumat ketiga, sehingga mulailah api pujian penyembahan masuk ke Kota Bogor dan sekitarnya. Kira-kira pada tahun 1992, kami mulai membuka persekutuan doa yang dinamakan Immanuel. Bergerak dari satu persekutuan doa yang diadakan setiap hari Rabu satu minggu sekali, jemaat pun mulai berkumpul. Kemudian kami mulai melangkah membentuk Pos Pekabaran Injil (PI) yang berada di bawah Karsa Pemuda, Jemaat Induk yang digembalakan Pak Niko. Hingga akhirnya kebaktian pertama kali pun dimulailah di ruang Poso, Danau Bogor Raya. Semakin lama gereja ini semakin diberkati, dan kita semakin tahu bahwa semua hanya karena Tuhan. Kita berdoa satu kali kelak, kita boleh membangun gereja bagi kemuliaan nama Tuhan.
Saya diingatkan sebuah ayat dari 1 Korintus 3:6-9, Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri. Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Saudara, kalau kita baca dan lihat ayat-ayat ini, saya mau katakan: tidak ada yang bisa menyombongkan diri! Semua Allah yang melakukan untuk kita.
Lebih dari Pemenang
Untuk ulang tahun yang ke-16 ini ada sebuah pesan Tuhan bagi Saudara dan saya, yaitu Lebih dari Pemenang! Bagaimana makna lebih dari pemenang? Saudara, kita tidak perlu tergantung di kayu salib, kita tidak perlu menderita seperti Tuhan Yesus Kristus, Dia lakukan semuanya untuk kita sehingga kita lebih dari pemenang!
Dalam kondisi ekonomi dunia saat ini, saya mau memberikan suatu pesan Tuhan. Mungkin kita sudah lemah, rasanya mulai ragu-ragu dalam perjalanan bersama Tuhan. Saudara sudah ditetapkan sesuai Firman Tuhan bahwa kita adalah orang-orang yang lebih dari pemenang karena Tuhan sudah berkorban bagi kita. Dia sudah memberkati kita, jangan ada lagi yang mengalami kekalahan, tapi kita semua lebih dari pemenang.
Roma 12:12, Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Saya mau rangkai semuanya, orang yang melakukan ketiga hal ini adalah orang-orang yang lebih dari pemenang!
Bersukacita dalam pengharapan
Sukacita ditulis dalam Alkitab sebagai joy. Kita juga sering mendengar kata happy. Apa bedanya happy dengan joy?
- Pengertian happy. Waktu kita diberkati kita senang, tapi begitu tidak ada berkat, semua rasa senang itu hilang. Happy itu adalah kesenangan karena kondisi, karena situasi, karena harta yang kita miliki. Tapi saat harta itu hilang, maka kita tidak happy.
- Beda dengan joy, sukacita, di mana dalam kondisi apa pun tetap sukacita.
Nehemia 8:11, Lalu berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah kamu, makanlah sedap-sedapan dan minumlah minuman manis dan kirimlah sebagian kepada mereka yang tidak sedia apa-apa, karena hari ini adalah kudus bagi Tuhan kita! Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!"
Tuhan ingatkan kita, jangan bersusah hati! Kalau pagi ini rasanya berat, bawa dari rumah kesusahan hati, Firman Tuhan katakan, jangan ada yang bersusah hati! Dan Tuhan lanjutkan, dalam bahasa Inggris lebih mantap: for the joy of the Lord is your strength! Waktu kita sukacita dalam Tuhan, kita akan mendapatkan kekuatan baru, dan Saudara disanggupkan untuk menyelesaikan persoalan Saudara.
Kitab Filipi yang ditulis oleh Rasul Paulus adalah Kitab Sukacita. Waktu kita baca, Kitab ini berbicara mengenai sukacita, sukacita, dan sukacita. Dalam Kitab Filipi, sukacita itu dalam bahasa aslinya ditulis dengan 2 macam kata, yaitu chara dan chairo. Chara artinya joy. Sedangkan chairo artinya rejoice.
Sekarang, apa bedanya joy dengan rejoice? Waktu joy ada dalam hati kita, hidup kita, rasanya ada sukacita yang Tuhan berikan dalam hidup kita, saya alami, Saudara juga alami, ada sesuatu yang sukacita. Rejoice adalah manifestasi dari sukacita yang ada dalam hidup kita. Sehingga kita bisa angkat tangan, melompat-lompat, dan berseru dalam nama Tuhan.
#1 Berdoa dengan sukacita
Filipi 1:4, Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.
Saya dulu tahu, ada seorang Ibu yang rajin sekali datang dalam kegiatan doa. Ada kegiatan-kegiatan doa, dia selalu datang. Ibu ini rajinnya luar biasa dalam berdoa, tapi saya melihat itu hanya sekitar 6-7 bulan. Setelahnya dia tidak datang lagi. Kita bertanya-tanya, dulu rajin, tapi kenapa sekarang tidak ada, tidak ada yang tahu. Akhirnya belakangan kita mengetahui, ternyata Ibu ini sudah diberkati oleh Tuhan. Jadi dulu itu dia rajin berdoa karena ada masalah. Begitu masalah selesai, diberkati Tuhan, kasusnya selesai, dia menghilang tidak tahu ke mana.
Tuhan berpesan, bersukacita dalam doa dalam kondisi apa pun juga, baik atau tidak, diberkati atau tidak, sakit atau sehat, kita tetap berdoa dengan sukacita. Waktu kita bersukacita dalam doa, doa kita akan menembus dan Tuhan memberikan jawaban bagi doa kita.
Markus 11:25, Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu."
Mengampuni ternyata satu tingkat lebih tinggi dalam doa. Bagaimana Saudara bisa berdoa dengan sukacita, kalau Saudara masih punya ganjalan? Tuhan minta kita bersukacita dalam doa. Tapi kalau punya kebencian, tidak bisa mengampuni, dan hati yang luka, Saudara tidak bisa berdoa dengan sukacita. Kalau kita tidak bisa berdoa dengan sukacita, percuma saja. Saat kita bereskan dan plong tidak ada lagi ganjalan, maka doa kita diberikan jawaban oleh Tuhan.
#2 Bersukacita dalam iman
Filipi 1:25, Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
Paulus dulunya adalah orang yang radikal melawan Tuhan. Tapi dia mengalami jamahan Tuhan, dan Tuhan ubah dari yang radikal melawan Tuhan, menjadi radikal di dalam Tuhan. Perubahan 180 derajat, dan namanya pun berubah dari Saulus menjadi Paulus. Dia berkeliling ke mana-mana, mengalami hal-hal yang tidak enak, penyiksaan, aniaya, dan masuk penjara. Tapi pun sebanyak 70% dari Perjanjian Baru ditulis oleh Rasul Paulus. Dia ada dalam penjara ketika ada di Filipi, di Roma. Dua tahun dia ada di penjara. Saudara yang dikasihi Tuhan, apa yang Paulus katakan? Dia bersukacita dalam iman. Ini pertanyaan bagi Saudara dan saya. Saya percaya kita belum pernah alami seperti Paulus, tapi Paulus mengalami penderitaan yang luar biasa, tapi dia katakan, "aku tetap bersukacita dalam iman. Keselamatan itu sudah diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus, dan Paulus tidak pernah akan mau menjual keselamatan itu. Bagi kita, apakah karena masalah sedikit lalu kita mau mundur? Apakah karena masalah ekonomi, perkawinan, tantangan-tantangan berat , lalu kita mau mundur dari Tuhan?
Tuhan katakan kepada kita, bersukacitalah dalam iman! Kita bersyukur boleh diselamatkan, dan kita pegang teguh sampai Tuhan menjemput kita semuanya.
Setiap kali, dalam Perjamuan Kudus kita merenungkan sejenak akan kasih anugerah Tuhan bagi kita, pribadi lepas pribadi, betapa dalamnya keselamatan yang sudah Tuhan berikan bagi kita, apa jadinya kalau kita tidak pernah mengenal dan diselamatkan Tuhan Yesus Kristus? Mari bersuka cita dalam iman, karena Tuhan Yesus sudah menyelamatkan kita!
#3 Bersukacitalah dalam Tuhan
Filipi 3:1a, Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah dalam Tuhan.
Filipi 4:4a, Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!
Sukacita yang ketiga dari Filipi 3:1a dan Filipi 4:4a itu dalam bahasa aslinya bukan joy, tapi rejoice! Rejoice adalah manifestasi dari sukacita dalam hati Saudara. Waktu Saudara masuk ruang ibadah dan ada joy dalam hidup Saudara, sudah ada Chara, karena Saudara berdoa dengan sukacita, bersukacita dengan iman, maka saat Saudara datang ke tempat ini, Saudara meluap dengan sukacita. Ketika Worship Leader ajak bersukacita, tanpa diperintah pun, tanpa disuruh pun, Saudara angkat tangan sendiri, Saudara tepuk tangan, melompat-lompat.
Dulu waktu saya pertama kali ikut di aliran Karismatik, ada teman-teman saya yang melihat bagaimana orang-orang Karismatik itu beribadah, mereka katakan, orang-orang Karismatik itu aneh, angkat tangan, tepuk tangan, nyanyi, loncat-loncat, orang Karismatik sudah pada "gila"! Saudara, saya katakan jangan memperdebatkan hal yang seperti itu, karena dia pasti belum pernah merasakan sukacita seperti dalam hidup kita. Belakangan, beberapa tahun kemudian, orang yang bilang saya gila itu, malah sudah ikut dalam gerakan Karismatik, ikut tepuk tangan, ikut angkat tangan, rupanya dia juga sudah ikut "gila"! Orang luar bilang kita pada "gila", tapi tidak apa-apa "gila" dalam Tuhan!
Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita punya sukacita dalam hati kita, tanpa disuruh pun kita angkat tangan. Saudara angkat tangan buat siapa? Tepuk tangan buat siapa? Kita menari-nari buat siapa? Semua itu kita lakukan buat Tuhan!
Mari kita rejoice sungguh-sungguh karena kita sungguh-sungguh cinta akan Tuhan, karena Tuhan sudah mengasihi lebih dahulu kepada kita. Jangan ragu-ragu! Ekspresikan seluruhnya hanya untuk satu nama: Tuhan Yesus Kristus.
Sabarlah dalam kesesakan
Roma 12:12, … sabarlah dalam kesesakan, …
Sabar dalam pengertian aslinya adalah long suffering. Siapa yang suka makan? Waktu Saudara makan, harus kira-kira. Ketika kebanyakan makan, dan akhirnya jadi kelebihan berat badan, akibatnya celana kita jadi sesak. Tentu rasanya tidak enak.
Tuhan katakan, bersabar dalam kesesakan. Kesesakan itu tidak enak, tapi justru dalam tekanan, dalam masalah, Tuhan pesan, bersabar! Orang yang sabar pasti diberkati oleh Tuhan. Bersabar akan waktunya Tuhan.
Kita memang maunya instan, zaman sekarang semuanya mau serba instan, potong kompas, shortcut. Tapi apa pun yang kita hadapi, mari kita sabar, ikuti waktunya Tuhan. Waktu Tuhan adalah waktu yang terbaik. Dia berikan sempurna dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Bertekunlah dalam doa
Roma 12:12, … dan bertekunlah dalam doa!
Ciri ketiga dari orang yang lebih dari pemenang adalah bertekun dalam doa. Tiang utama kita boleh hidup kuat adalah doa. Saudara, jangan pernah tinggalkan jam-jam doa Saudara, tapi tetaplah bertekun dalam doa!
Penutup
Orang-orang yang lebih dari pemenang adalah orang-orang yang bersukacita dalam pengharapan, sabar dalam kesesakan, dan bertekun dalam doa. Ini semua adalah paradoks dari apa yang dunia ajarkan, tapi kita adalah umat yang lebih dari pemenang!
Tuhan memberkati.