Empat tingkatan orang Kristen (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan.

Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

… sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak. Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat." (Yehezkiel 47:1-5, 9-12)

Firman Tuhan berkata kepada kita, ketoklah maka pintu akan dibuka, mintalah maka engkau akan diberikan. Terima kasih Tuhan, Bapa, Bapa, ya Allah, Engkau lihat kerinduan dari setiap anak-anak-Mu Tuhan, apa yang menjadi pergumulan setiap umat-Mu Engkau melihat, Tuhan.

Roh Kudus, Engkau jamah setiap umat-Mu, Engkau sendiri tumpang tangan setiap umat-Mu. Saudara, rasakan kasih, pelukan daripada Tuhan sendiri.

Tuhan Yesus, Tuhan tolong, yang sakit disembuhkan dalam nama Yesus, pergumulan-pergumulan dalam setiap keluarga, Tuhan jamah, Engkau lihat setiap keluarga, Tuhan, pergumulan di dalam pekerjaan, usaha, Tuhan tolong. Jalan-jalan yang buntu, Tuhan tolong bukakan untuk mereka, Tuhan bukakan untuk umat-umat-Mu.

Mari terus bermazmur, ucapkan syukur, terima kasih Tuhan.

Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; dalam naungan sayap-Mu aku akan berlindung, sampai berlalu penghancuran itu. Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku. (Mazmur 57:2-3)

Terima kasih Tuhan, Engkau sudah menyelesaikan untuk kami, Engkau sudah menyembuhkan setiap pribadi, setiap keluarga, dan kami bersyukur untuk semua yang Engkau berikan untuk kami.

Kami bersyukur untuk apa yang telah Tuhan kerjakan selama delapan bulan ini pada sepanjang tahun 2010. Setiap bulan bertambah baik di dalam Engkau, hidup kami bertambah kudus, bertambah benar di hadapan Engkau. Roh Kudus, berkati kami semua dengan firman-Mu yang kudus, berkati kami supaya boleh mempersiapkan diri menerima berkat Tuhan. Kami membuka hati kami untuk menerima pesan Tuhan. Amin.

Kita ada dalam minggu pertama September 2010, sebagaimana biasanya kita mengadakan perjamuan kudus setiap minggu kedua, tapi khusus bulan ini kita majukan menjadi minggu pertama, karena nanti minggu kedua tentu saudara dan hamba-hamba Tuhan banyak yang pergi ke luar kota dan kesibukan-kesibukan di rumah tangga karena pembantunya mudik.

Saudara yang dikasihi Tuhan, nanti pada minggu ketiga, 19 September 2010, kita akan mengadakan ibadah umum ke-4 pada jam 4 sore di tempat ini. Sudah cukup lama ibadah sore hari diadakan hanya di Gedung Lautan saja, dan hari-hari ini banyak pertambahan jemaat dalam ibadah sore hari sehingga kapasitasnya sudah tidak bisa menampung lagi. Oleh karena itu, kita akan menggunakan tempat ini untuk ibadah sore. Saya tahu akan banyak jiwa-jiwa baru di tempat ini karena ada penuaian jiwa besar-besaran terjadi. Kita juga akan membuka tempat-tempat baru di Kota Bogor, dan kita akan bersama-sama menuai jiwa-jiwa baru dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Empat tingkatan orang Kristen

Yehezkiel 47:1-5, 9-12,

Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.
… sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak. Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

Saudara yang dikasihi Tuhan, ada banyak sekali yang akan kita kupas dari ayat-ayat ini, tapi pagi ini saya mau berbicara mengenai tingkatan kita semua, umat-umat Tuhan, Saudara dan saya.

Kristen mata kaki

Yehezkiel 47:3, Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.

Dalam ayat-ayat firman Tuhan ini, pertama-tama diukur seribu hasta, lalu nabi masuk ke air yang mengalir dari Bait Suci itu, dan ternyata sudah sampai pergelangan kaki.

Kalau Saudara masuk ke dalam air atau mengalami kebanjiran, kita masih bisa jalan kalau tingginya masih setinggi mata kaki. Memang ada halangan tapi hanya sedikit sekali, karena airnya hanya semata kaki. Itu adalah gambaran dari Kristen mata kaki, atau Kristen mula-mula.

Jangan berpikir orang Kristen mula-mula adalah orang Kristen yang baru dibaptis atau baru ke gereja. Tapi di mana posisi kita yang kita katakan kita sudah sekian puluh tahun sudah ke gereja. Di mana Saudara punya posisi, apakah masih bebas ke sana ke mari atau sudah mulai terhalang?

Air itu berbicara mengenai firman Tuhan. Kalau airnya baru merendam sampai setinggi semata kaki tentu lebih banyak tubuhnya yang terlihat. Ini berbicara bahwa orang-orang Kristen mata kaki ini lebih banyak hidup dalam kedagingan.

Kristen mata kaki adalah mereka yang masih bebas ke sana ke mari. Orang Kristen mata kaki tentu juga pergi ke gereja, tapi hidupnya masih bebas menuruti hawa nafsunya. Sedikit-sedikit tersinggung, gampang marah, tempat-tempat gelap masih didatangi, karena dia masih bawa hidupnya sebebas-bebasnya, seenaknya, hidupnya masih dalam hawa nafsu.

Saya berdoa tidak ada lagi Kristen mata kaki di tempat ini, Saudara harus lebih dewasa lagi.

Tepatnya pada tanggal 4 September 2010, gereja induk di bawah penggembalaan Bapa Rohani kita, Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, telah berulang tahun yang ke-22. Menurut hukum di Indonesia, umur yang dewasa adalah umur 21 tahun dan ini sudah lebih dari 21 tahun. Ini berbicara mengenai gereja yang sudah dewasa, artinya, umat-umat Tuhan, Saudara dan saya, harus lebih dewasa lagi. Kita mau Firman Tuhan lebih banyak lagi dalam hidup kita.

Kristen lutut

Yehezkiel 47:4a, Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut;

Yang kedua, airnya telah sampai ke lutut. Waktu air sudah di lutut, tentu jalannya sudah agak susah karena airnya sudah semakin banyak. Kristen lutut adalah orang Kristen yang sudah mulai suka berdoa.

Pada waktu dulu, waktu saya masih dalam aliran gereja lama, saya diajar berdoa Bapa Kami. Doa itu kalau didoakan bisa dipendekkan jadi setengah menit, atau bisa saya panjangkan paling lama dua menit. Sehingga dulu itu pada waktu saya dengar aliran lain berdoa bisa satu-dua jam, saya heran. Saya bilang orang-orang ini nggak ada kerjaan, masa berdoa bisa sampai satu-dua jam. Tapi ternyata saya malah sekarang ada dalam kelompok ini.

Orang bilang kita berdoa satu-dua jam itu tidak masuk di akal. Saya malah pernah mendengar ada seseorang bilang kalau orang Karismatik itu adalah kelompok aneh, bahkan dibilang kelompok gila, kadang nangis, kadang tertawa, kadang loncat-loncat. Sekali waktu, saya melihat orang itu ternyata akhirnya malah ikut di Karismatik.

Dulunya mungkin kita cuma bisa berdoa satu-dua menit. Tapi kenapa sekarang bisa satu-dua jam? Karena ada tantangan-tantangan yang terjadi, ada pergumulan-pergumulan yang terjadi dalam hidup kita, sehingga hambatan-hambatan hidup kita membawa kita untuk datang berdoa kepada Tuhan. Dan ternyata doa itu dijawab oleh Tuhan, sehingga lama-lama kita bisa ketagihan berdoa karena Tuhan menolong kita saat kita berdoa.

Waktu kita menghadapi masalah dan kita berdoa dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita melihat pertolongan Tuhan diberikan kepada kita. Ingat kuasa di dalam doa, jangan pernah tinggalkan kuasa di dalam doa.

Saudara masih ingat hotline Tuhan? Nomornya 223335015, tapi jangan coba-coba telepon pakai handphone saudara, karena handphone Tuhan 223335015 itu adalah:

  • Yunus 2:2, katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
  • Yeremia 33:3, Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
  • Mazmur 50:15, Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela

Jadilah orang-orang Kristen yang berdoa. Hambatan-hambatan Tuhan izinkan supaya kita datang dan berdoa. Saudara bersyukur punya masalah? Amin? Kita bersyukur punya masalah sehingga dari doa kita yang paling cuma satu-dua menit, jadi orang-orang yang sungguh-sungguh. Kita kalau berdoa sekarang, satu-dua jam memuji-muji Tuhan rasanya bukan waktu yang lama, tapi cepat. Dan waktu kita memuliakan nama Tuhan, Dia turun dan menolong kita, yang sakit disembuhkan, yang tercerai berai Tuhan pulihkan.

Gereja kita memiliki dasar doa, pujian, dan penyembahan. Dan sejak awal 2010 kita diajak lebih banyak berdoa dalam bahasa roh. Kenapa? Karena waktu berdoa dalam bahasa roh Tuhan sedang mengingatkan kalau di dalam kita ada Roh Kudus. Dengan berbahasa roh, ada doa-doa yang kita tidak mengerti, iblis tidak mengerti, hanya Tuhan yang mengerti. Iman Saudara yang sedang lesu, dibangkitkan dan persoalan apa pun kita akan menjadi umat-umat yang lebih dari pemenang. Ada kesaksian-kesaksian, ada yang berdoa dalam bahasa roh, rasanya jenuh, mood-nya jelek, tapi waktu dipaksakan berdoa dalam bahasa roh, dirasakan ada sukacita. Jangan diam, tapi kita praktek, maka akan ada terobosan yang terjadi waktu kita berbahasa roh lebih banyak lagi hari-hari ini.

Kristen lutut adalah Kristen yang sudah mulai suka berdoa, tapi itu belum cukup. Kita harus semakin meningkat lagi.

Kristen pinggang

Yehezkiel 47:4b, kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

Seribu hasta lagi, orang itu masuk ke dalam air, dan ternyata airnya sudah sampai di pinggang. Waktu sampai di pinggang, tentu orang sudah semakin susah dan berat untuk berjalan. Air itu kadang begitu kuat arusnya bahkan kita bisa terbawa.

Apakah itu Kristen pinggang?

Lukas 17:7-10,

"Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan! Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."

Saudara yang dikasihi Tuhan, Kristen pinggang berbicara mengenai Kristen yang memiliki hati hamba. Dalam bahasa Inggris, pembantu itu servant, berasal akar kata serviat (Latin). Kata “serbet” juga akar kata yang sama dari serviat ini. Serbet berfungsi untuk mengelap mulut kita, untuk membersihkan sesuatu yang kotor. Inilah hati hamba. Siapa yang mau memiliki hati hamba? Kalau Saudara baca ayat tadi, berarti Kristen ikat pinggang adalah Kristen yang melayani. Jangan berpikir ini adalah hamba-hamba Tuhan yang melayani di gereja, tapi ini berbicara mengenai pelayanan pribadi lepas pribadi. Saudara harus menjadi orang yang melayani, mungkin bukan dalam gereja atau pekerjaan Tuhan. Prioritasnya adalah:

  • Nomor satu harus melayani Raja di atas segala raja, Tuhan Yesus Kristus, pujian pribadi bagi dia itu pelayanan pribadi kita bagi Dia.
Beberapa waktu ke depan penanggalan Yahudi berubah dari 5770 menjadi 5771. Berbicara salah satunya adalah prioritas dalam hidup kita. Ada hamba-hamba Tuhan terbalik, melayani pekerjaan Tuhan diundang khotbah ke sana kemari, tapi dia lupa mesti melayani Tuhan nomor satu dan setelahnya keluarga. Tuhan ajar kepada kita, bahwa Dia datang bukan untuk dilayani tapi untuk melayani.
  • Kedua harus melayani keluarga. Percuma saja kalau berhasil dalam tugas pekerjaan Tuhan tapi akhirnya gugur dan bermasalah dalam rumah tangga.
Ada prioritas dan otoritas dalam rumah tangga. Ada kepala rumah tangga, ada kepala dari lelaki yaitu Kristus. Kepala keluarga yaitu suami, kemudian ada istri dan anak-anak, itu adalah otoritas yang turun ke bawah. Jangan dibalik. Begitu mulai dibalik, maka berkat Tuhan juga akan terbalik-balik. Tapi begitu kita berjalan sesuai garis Tuhan maka keluarga Saudara akan diberkati Tuhan.
  • Ketiga, baru melayani pekerjaan Tuhan.
Sebagai orang percaya, kita melayani Tuhan, kita melayani keluarga, baru kita melayani pekerjaan Tuhan. Ada urutan prioritas yang harus kita lakukan, dan jangan kita membolak-balik.

Saudara yang dikasihi Tuhan, kita melayani dengan karakter hati hamba, yaitu hati yang mengasihi, hati yang rela, mau untuk merendah. Milikilah hati hamba.

Perjalanan Kristen pinggang sudah semakin berat, sudah semakin banyak air yang menghambat kita, tapi belum sampai ke atas dan kita harus semakin meningkat lagi.

Kristen terbenam

Yehezkiel 47:5, Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

Terakhir, ternyata sungai itu menjadi sangat luas, sehingga kita tidak bisa lagi berdiri, harus berenang, hidup kita sudah masuk dalam air itu. Ini berbicara mengenai Kristen yang sudah dipenuhi Roh Kudus. Kristen yang sudah mengikuti aliran Roh Kudus, mengalir ke mana air itu mengalir. Itu yang Tuhan mau dalam hidup kita sebagai orang-orang percaya.

Ayat 9-12, berbicara mengenai bagaimana waktu air itu berjalan, makhluk hidup berkeriapan, ikan-ikan besar muncul, air asin menjadi tawar, pohon-pohon tumbuh menjadi obat bagi banyak orang, buah-buah selalu berganti baru setiap bulan. Ini berbicara mengenai berkat-berkat Tuhan. Siapa mau diberkati Tuhan? Semua pasti mau diberkati Tuhan, tapi ada bagian yang harus kita lakukan. Bisa tidak di aliran air asin itu berubah jadi air tawar, ikan-ikan bermunculan, pohon-pohon tumbuh, kalau air itu tidak ada? Pohon-pohon itu bisa bertumbuh, ikan bisa menjadi besar, air asin jadi air tawar, ada suatu berkat dan perubahan, karena ada aliran air yang mengalir.

Jangan pernah lupa, kita tidak pernah diberkati kalau kita tidak pernah menabur. Untuk itu kita harus menabur. Air itu harus mengalir. Hidup Saudara harus menabur lebih dulu. Maka kita dijamin oleh Firman Tuhan, pasti Saudara akan menuai.

Apa yang Saudara tabur? Kalau Saudara menabur biji pohon mangga, rasanya lama sekali, mungkin 10 tahun kemudian Saudara baru bisa petik buahnya, tapi menikmati buah mangga juga lama. Kalau jagung, memang cepat dalam 3 bulan sudah jadi, tapi setelah Saudara panen, sudah habis, harus diganti lagi. Tapi waktu Saudara tanam pohon mangga, tumbuhnya lama, tapi pohon mangga itu juga bisa dinikmati lama. Ini berbicara Saudara perlu merawat. Kalau Saudara menabur yang berharga, rasanya tumbuhnya lama. Mungkin air mata Saudara tabur bagi keluarga Saudara, beban pergumulan Saudara sudah Saudara tabur begitu lama dengan air mata. Mungkin Saudara bertanya, kapan Tuhan menjawab? Saya mau katakan, jangan pernah berhenti untuk menabur! Waktu Saudara tanam sesuatu yang bertahun-tahun lamanya, Saudara sedang menanam suatu tuaian yang akan Saudara nikmati sampai Yesus datang menjemput. Saudara perlu kesabaran, tapi tidak apa-apa minta kepada Tuhan kekuatan untuk boleh menabur dengan air mata. Memang berat rasanya, Tapi satu saat pohon itu akan berbuah, keluarga Saudara akan berbuah, usaha pekerjaan Saudara akan berbuah, Saudara sedang menanam pohon bukan untuk dinikmati dalam waktu singkat, tapi terus sampai Yesus datang. Jangan pernah ragu untuk menabur!

Orang Kristen yang ada dalam Roh Kudus, sulit sekalipun dia tetap akan menabur, karena dia tahu bahwa satu hari kelak dia akan menuai. Kita akan menabur, kita akan menuai, kita tidak menjadi lemah. Iblis senang hantam kita supaya kita jadi lemah. Dia akan berkata, “Kamu percuma berdoa, percuma air mata untuk suami/istri kamu, tidak bakal usaha kamu dipulihkan, tidak bakal keluarga kamu dipulihkan!” Jangan dengar iblis, tapi dengar Firman Tuhan: orang yang menabur pasti akan menuai dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Orang yang penuh Roh Kudus, selain mau menabur walau rasanya berat, hidupnya membawa perubahan! Coba tanya orang dalam keluarga Saudara, di sekitar Saudara. Ada seorang pengerja berkata, “Saya kalau mau tahu rumah tangga itu bagaimana kondisinya, bagaimana bosnya, bagaimana tuan rumahnya, paling gampang. Tanya saja pada pembantunya. Pembantunya pasti cerita membeberkan semuanya begini begitu, macam-macam.” Tapi orang yang dipenuhi Roh Kudus yang hidupnya diisi dalam aliran-aliran Roh Kudus, dan cuma ikut Roh Kudus, kedagingannya sudah mati, Hidupnya pasti membawa perubahan untuk keluarga, rumah tangga, dan untuk lingkungan sekitar. Orang sekitar akan berkata “Orang ini hebat, dulu penjahat sekarang baik, berubah.

Saudara mau membawa perubahan? Mulai dari hidup kita sebagai orang percaya.

Indonesia mengalami keterpurukan. Dalam dunia lalu lintas rasanya sudah tidak ada aturan, motor-mobil seenaknya saja berjalan. SIM Kadaluwarsa jalan terus. Anak belum punya SIM diperbolehkan menyetir. Jangan ajari keturunan kita untuk pelanggaran-pelanggaran . Waktu Saudara mengajari anak Saudara untuk mengemudi motor/mobil tanpa SIM, itu namanya Saudara menanamkan untuk pelanggaran aturan pemerintah.

Saya pernah didatangi jemaat yang dengan bangga sekali bilang kalau dia beli ijazah untuk anaknya yang tidak lulus. Saya katakan itu salah, berarti itu ada roh pemalsuan yang dia tanamkan dalam hidup anaknya. Anak itu akan merasa bahwa segalanya boleh dibeli dan dipalsukan.

Satu malam saya diajak makan pendeta-pendeta. Ada satu gembala sidang anaknya sedang berbelanja di satu mall, dan dia bawa kartu kredit Bapaknya. Ternyata anak itu sudah diajari untuk memalsukan tanda tangan Bapaknya! Ini gembala sidang, Saudara. Saya bilang, “Pak itu salah, Bapak mengajari anak Bapak untuk memalsukan tanda tangan Bapak.” Jangan. Ini tidak boleh kita lakukan, orang-orang yang penuh Roh Kudus harus membawa perubahan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Penutup

Kita tidak cukup jadi Kristen mata kaki, tapi kita harus jadi Kristen terbenam, penuh Roh Kudus, menjadi berkat bagi banyak orang.

Satu hal yang kurindukan ya Tuhan
Selalu berada di dekat-Mu
Dengan seg’nap hati, dengan seg’nap jiwa
Kumenanti di hadirat-Mu

Lebih dalam lagi Kurindu Kau Tuhan
Lebih dari segala yang ada
Lebih dalam lagi Kucinta Kau Yesus
Kumengasihi-Mu

Tuhan, bawa kami lebih dalam lagi hari-hari ini, biar hidup kami ditenggelamkan dalam aliran sungai Roh Kudus, supaya kami tidak hidup lagi dalam kedagingan, tapi seutuhnya direndam dalam kebenaran Firman Tuhan. Kami mau meningkatkan, Tuhan, ukur kami, di mana posisi Kekristenan kami, ukur buah pertobatan dalam hidup kami, ukur buah Roh Kudus dalam hidup kami, bahkan Engkau ukur buah pelayanan dalam hidup kami.

Kami tidak mau hanya jadi Kristen mata kaki. Kami mau lebih meningkat, jadi Kristen yang lebih banyak lagi berdoa, bahkan sampai ke pinggang, untuk kami boleh melayani dan punya hati hamba, rendah hati, lemah lembut, saling mengasihi, hati yang melayani satu sama lain. Tapi akhirnya kami mau Engkau tenggelamkan dalam aliran Roh Kudus. Rendam kami Tuhan, rendam kami.

Ini kami Tuhan, bawa kami lebih dalam lagi, kami mau menabur, kami tahu: kami sedang dan pasti menuai, suatu tuaian yang pasti terus Engkau berkati sampai Engkau datang Tuhan.

Kami mau hidup kami membawa perubahan, bagi keluarga, lingkungan kami, bagi bangsa kami, bagi bangsa negara kami, itu dimulai dari hidup kami Tuhan. Biarkanlah banyak orang melihat dan mengetahui Yesus hidup dan ada dalam hidup kami. Terima kasih Tuhan, kami bersyukur. Amin.