Malam Natal Pikirkan perkara yang di atas (Pdt Sutadi Rusli)
Pesan Gembala | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Malam Natal |
Tanggal | Selasa, 24 Desember 2024 |
Gereja | GBI Danau Bogor Raya |
Lokasi | Grha Amal Kasih |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan segala orang Kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. (Efesus 3:18)
Shalom semua, saya percaya semua kita penuh dengan semangat sukacita Allah yang luar biasa!
Ada satu tema besar yang diberikan Bapa Rohani kita yaitu pikirkanlah perkara-perkara yang di atas dan bukan yang ada di bumi. Saudara, tentu kita perlu menyelami apa sih yang menjadi hal-hal yang Tuhan Bapa kita di surga memikirkan setiap kita pribadi lepas pribadi dan tentu juga kita harus memakai pikiran kita menyelaraskan dengan pikiran daripada Bapa di Surga.
Seluruh manusia tidak ada yang benar, semua sudah dalam dosa. Kita semua orang-orang berdosa dan upah daripada dosa adalah maut atau mati. Kenapa? Karena satu dosa yang diturunkan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa, terus turun kepada kita dan akhirnya kita juga sebagai orang-orang berdosa, upah daripada dosa adalah maut dan mati. Tetapi Bapa di surga punya rencana yang sangat luar biasa kepada setiap Saudara dan saya. Firman Tuhan dalam Yohanes 3:16-17,
- Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
- Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Haleluya! Ayat-ayat ini menjadi satu obor yang luar biasa, bukan buat kita pribadi, tapi obor yang menyala dengan begitu terang untuk dunia. Tuhan berjanji Dia akan karuniakan anak-Nya yang tunggal agar barang siapa yang percaya dalam nama Yesus Kristus beroleh hidup yang kekal bersama-sama Tuhan Yesus Kristus. Ini menjadi kekuatan dan sukacita yang luar biasa bagi setiap yang menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Tadi kita sudah membaca, bagaimana begitu besar kasih Allah Bapa. Mari kita taruh tangan kanan kita di dada, ikuti saya berdoa:
- Bapa dalam surga, saya sungguh boleh bersyukur, Engkau sungguh mengasihi saya. Saya ditebus, saya diselamatkan, bahkan saya memperoleh hidup yang kekal bersama-sama dengan Engkau di surga! Terima kasih Tuhan, terima kasih Tuhan Yesus. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Amin!
Betapa lebar, panjang, tinggi, dan dalamnya Kasih Kristus
Ada satu surat yang ditulis oleh seorang rasul dalam Alkitab, dan waktu dia menulis surat ini, dia menulis dalam kondisi yang amat sangat tidak baik yaitu dia berada di satu tempat yang namanya adalah penjara. Saudara tentu bisa membayangkan satu kondisi yang amat sangat tidak nyaman, ruangannya begitu kecil panas, sumpek, barangkali kotor, dikunci dari luar tidak bisa keluar masuk dengan seenaknya saja. Tetapi Rasul bisa tetap menuliskan satu surat kepada satu jemaat di mana dia membagikan bagaimana lebar panjang tinggi dan dalamnya kasih Kristus. Surat itu ditulis oleh seorang rasul namanya adalah Rasul Paulus, yang ditulis kepada satu jemaat yaitu Jemaat Efesus.
- Aku berdoa supaya kamu bersama-sama dengan segala orang Kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. (Efesus 3:18)
Dia memberikan satu gambaran betapa kasih Kristus itu begitu luar biasa besarnya. Dia ajak kepada kita semuanya agar kita memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus. Ini satu gambaran kasih yang begitu besar. Kasih-Nya begitu besar, luar biasa kepada Saudara dan saya.
Kalau saya boleh merenungkan kasih Kristus, rasanya sulit untuk dipahami, rasanya ngga mudah untuk kita memahami gimana sih itu kasih Kristus. Tapi yang penting, kita ini yang seharusnya mati, karena upah daripada dosa adalah maut, maka oleh kuasa darah Yesus Kristus, Dia sudah menebus dosa kita, dan memberikan kepada kita keselamatan, bahkan menyediakan tempat tinggal di Surga! Haleluya!
Saya mau ajak kita merenungkan perjalanan dari cerita-cerita dalam Alkitab, yang membuktikan bagaimana kasih Bapa itu luar biasa.
Kisah anak bungsu yang hilang
Dalam Lukas 15, kisah mengenai anak bungsu yang hilang. Kalau saya renungkan, saya senang sekali dengan ayat-ayat ini, karena ini merupakan juga gambaran saya sendiri. Aduh, ini gue banget, saya bilang begitu pada diri saya sendiri. Betul, bagaimana anak yang bungsu ini, dia tinggal bersama Bapanya, tapi dia mencoba keluar dan akhirnya mendapatkan kehancuran, kebangkrutan, dapatnya hal-hal yang sangat tidak enak luar biasa. Tapi puji Tuhan, dia masih ingat pulang kembali kepada rumah Bapanya. Kalau kita baca lebih detil lagi, bagaimana anak ini masih ada dalam perjalanan yang jauh, tapi Bapanya bisa berlari-lari datang nyamperin anak bungsunya ini. Luar biasa. Kalau kita renungkan, zaman dulu belum ada handphone, belum ada media sosial internet, tapi kok Bapanya bisa tahu kalau anaknya itu akan kembali. Kan anaknya juga ngga sms dulu, ngga WA dulu, ngga kirim telegram atau email. Tapi kok Bapanya bisa tahu? Saya bayangkan, berarti Bapa ini 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 365 hari dalam setahun, menunggu-nunggu anak bungsunya. Dia tunggu demi tunggu. Begitu dia lihat, dia langsung lari, dia samperin, dia peluk!
Dengarkan baik jemaat Tuhan, 24 jam dalam satu hari, 7 hari dalam seminggu, 365 hari dalam satu tahun, Tuhan selalu menyertai setiap Saudara dan saya. Tidak sedetik pun Dia meninggalkan kita. Amin!
Untuk itu, memasuki 2025, Saudara tidak perlu takut, karena Tuhan pasti menyertai kita. Masalah boleh ada, tantangan boleh ada, tekanan boleh ada, tapi bersama Tuhan kita pasti menang! Bersama Tuhan kita pasti bisa! Amin! Haleluya!
Kisah wanita yang berzina
Satu waktu, orang-orang Farisi dan ahli Taurat memergoki seorang wanita kedapatan berzina. Mereka bawa ke depan Tuhan Yesus. Mereka katakan, Rabi, hukum Musa bilang wanita kayak begini, yang berzina seperti ini, mesti dilempar batu, dirajam sampai mati. Mereka desak Yesus, mau dengar apa jawaban Yesus. Tapi apa yang dilakukan Yesus? Dia diam saja, lalu dia coret-coret di tanah di bawah. Orang-orang semakin mendesak. Lalu Tuhan berdiri sebentar, bilang sama mereka yang mendesak-desak, kalau di antara kamu ada yang tidak berbuat dosa, kamu lempari dia batu lebih dulu. Lalu, Dia ke bawah lagi, nulis lagi, lama-lama orang-orang itu hilang satu persatu. Lalu Tuhan tanya sama wanita ini, loh, pada ke mana ini? Semuanya ngga ada yang menghukum kamu? Wanita itu jawab, ngga ada Tuhan. Lalu apa yang Tuhan katakan kepada wanita yang berzina ini, Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah dan mulai hari ini, jangan berbuat dosa lagi.
Tadi kita baca dalam Yohanes 3:17, Dia datang bukan untuk menghakimi. Dia ngga hakimi itu wanita yang berzina. Dia cuma bilang, Aku tidak menghukum engkau, tapi mulai hari ini, jangan berbuat dosa lagi! Itu kasih Tuhan, itu kasih Bapa kepada kita. Seperti kasih kepada anak bungsu yang hilang itu, kasih-Nya kepada kita begitu lebar, panjang, dalam, dan tinggi luar biasa.
Nyanyi:
Tak terukur kasih-mu Yesus
Kau telah mati gantikan diriku
Kaucurahkan darah-Mu 'tuk tebus dosaku
Layaklah Kau Tuhan, dipuji dan disembah
Dengan segenap hatiku
Layaklah Kau Tuhan, dipuji dan disembah
Dengan segenap jiwa ragaku
Kisah Petrus menyangkal Tuhan tiga kali
Pada waktu Tuhan Yesus ditangkap, mau disiksa, dianiaya, dan disalibkan, mati untuk Saudara dan saya, Dia dibawa kepada Imam Besar yang bernama Kayafas. Pada waktu itu Dia mulai diinterogasi oleh Imam Besar. Dan ada seorang murid Tuhan, yaitu Petrus, duduk di halaman Imam Besar ini.
- Waktu sedang menunggu, tiba-tiba ada seorang hamba wanita datang kepada Petrus, dan hamba wanita ini bilang, bukankah kamu bersama-sama orang Galilea itu? Apa jawab Petrus? Aku tidak tahu apa maksudmu. Petrus menyangkal satu kali.
- Lalu dia pindah tempat ke pintu gerbang. Di situ ada seorang hamba laki-laki datang dan tanya lagi sama dia. Bukankah kamu orang yang bersama-sama dengan Yesus orang Galilea itu? Petrus bilang, Ngga, saya ngga bersama-sama dengan Dia! Dua kali dia menyangkal.
- Lalu orang-orang nyamperin Petrus dan mereka bilang, Oh iya kita tahu dari cara kamu bicara, dan kamu punya bahasa. Petrus sambil mengutuk dan bersumpah, dia tidak mengakui bahwa dia kenal Tuhan Yesus!
Kalau Saudara baca di Lukas 22, Tuhan pada waktu itu menengok kepada Petrus, dan ayam pun berkokok.
Saudara ini satu kejadian yang luar biasa, bagaimana Petrus menyangkal Tuhan tiga kali. Sepanjang tahun dia ikut setiap hari bersama-sama Tuhan Yesus, lihat kebaikan, lihat kasih Tuhan, lihat perbuatan-perbuatan Tuhan yang dahsyat. Tapi waktu dapat tekanan, dia takut dan dia menyangkal sambil mengutuk dan bersumpah. Coba, apa yang Tuhan rasakan. Dia adalah 100% Tuhan, tapi juga 100% manusia. Hati Tuhan Yesus hancur. Coba kalau Saudara diperlakukan seperti itu oleh suami, oleh istri, oleh teman dekat Saudara, pasti hancur hati. Tapi kita belajar dari kasih Tuhan yang begitu lebar, panjang, dalam, dan tingginya, supaya kita paham.
Waktu Tuhan Yesus ada di tepi Danau Galilea. setelah Dia bangkit, dalam Yohanes 21 Dia memanggil Simon Petrus,
- Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Apa jawab Petrus, ya Tuhan, aku mengasihi Engkau. Tuhan katakan, Gembalakanlah domba-domba-Ku.
- Bukan sekali, kedua kalinya Tuhan tanya lagi, Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Petrus jawab, Ya Tuhan. Tuhan katakan, Gembalakanlah domba-domba-Ku.
- Ketiga kali, Tuhan masih tanya lagi. Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku? Petrus menangis. Ya Tuhan, aku mengasihi Engkau. Tuhan bilang apa? Gembalakanlah domba-domba-Ku!
Luar biasa ini kasih Tuhan. Seseorang yang sudah menghancurkan hati-Nya, menyangkal Dia, bahkan bersumpah mengutuk, itu dipanggil kembali, dipulihkan, dikasih kepercayaan lagi. Luar biasa! Kasih Tuhan yang seperti itulah yang diberikan kepada Saudara dan saya! Haleluya!
Penutup
Saudara, kita sudah dengar tadi anak bungsu yang hilang, bagaimana kasih Bapa begitu besar kepada anak bungsu ini, kepada Saudara dan saya. Mungkin Saudara seperti anak bungsu ini, sudah jauh dari rumah Bapa. Bapa panggil malam ini, ayo nak, Aku tunggu kamu 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, setiap hari dalam setahun Aku menunggu kamu!
Mungkin Saudara seperti wanita yang berzina? Tuhan enggak hukum, Tuhan tidak menghakimi! Tuhan hanya bilang, mulai hari ini kamu jangan bikin dosa lagi! Berhenti bikin dosa.
Atau Saudara seperti Petrus yang menyangkali Tuhan? Bahkan sampai mengutuk dan bersumpah. Tapi Tuhan tetap mengasihi Petrus. Dia panggil, pulihkan, dan Dia berikan kepercayaan kembali, diberkati kembali.
Mari saya ajak kita semua terus merenungkan kasih Bapa yang begitu besar kepada kita semuanya. Tuhan Yesus memberkati.