Living in faith or fear (Pdm Ezra Jingga)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Umat Tuhan, tempat di mana engkau duduk dan beribadah adalah gunung kudus Tuhan.

Mari kita membuka Bilangan 13 yang judul besarnya adalah kedua belas pengintai.

Bilangan 13:25,

Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,

Umat Tuhan, kita sama seperti di ayat ini. Berapa banyak kita yang ingin punya rumah sendiri, punya usaha sendiri, ingin tidak lagi hidup seperti jaman dahulu. Bangsa Israel di Jaman Musa tinggal dalam penjajahan Bangsa Mesir. Mereka harus bekerja, tetapi mereka tidak punya tanah sendiri. Berapa banyak kita ada di cerita seperti ini? Kita kerja-kerja tapi sepertinya rumah tidak dapat-dapat ya. Tetapi mari dengar dari Tanah Mesir, Tuhan janjikan tanah perjanjian. Lalu lewat 10 tulah dan laut yang terbelah Tuhan bawa umat-Nya melalui perjalanan yang demikian panjang di padang gurun. Jika saya mau sampaikan dari 2020 kita masuk ke dalam padang gurun yang tidak pernah terpikirkan dalam pengalaman hidup kita, yaitu waktu awal COVID 19 mulai merebak. 2020 kita bingung semua harus mulai beradaptasi, 2021 kita mulai punya rencana, tetapi 2022 tiba-tiba merebak kembali. Seakan-akan ada satu padang gurun yang membuat kita tidak mengerti mau lakukan apa, tetapi mari sekali lagi hari ini saya hanya mau mengatakan ada tanah perjanjian. Tanah yang penuh dengan susu madu.

Anak-anak muda, engkau pasti kuliah. Engkau kuliah bukan karena orang tuamu punya uang tetapi karena Firman Tuhan yang berkata, “Engkau akan naik dan bukan turun, Engkau akan jadi kepala bukan ekor." Engkau tidak akan kerja di satu perusahaan seumur hidupmu. Tuhan akan bukakan usaha yang baru, karena Tuhan yang hendak mengangkatmu naik.

Sepuluh pengintai pertama: melihat berdasarkan logika

Bangsa Israel sebelum masuk Tanah Perjanjian mereka mengirim 12 pengintai, tetapi kita tahu semua 12 pengintai ini akhirnya terpecah menjadi 2 pendapat. Yang 10 pertama:

Bilangan 13:27-29,

Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kau suruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana. Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."

Benar janji Tuhan akan ada Tanah Kanaan, benar janji Tuhan saya akan naik dan bukan turun. Tetapi pendapat pertama mustahil, musuhnya kuat-kuat. Orangnya besar. Berapa banyak di antara kita mengatakan “iya sih, tapi mungkin tidak yah kita akan punya rumah. Di Surga pasti akan punya rumah, tapi benar tidak nanti di sini kita akan punya. Perekonomiannya lagi tidak bagus, keadaannya lagi sulit." Pendapat yang pertama berbicara tentang apa yang dilihat oleh mata. Melihat berdasarkan logika. Melihat musuh yang begitu besar dan melihat kelemahan diri sendiri. Saya tidak pernah kuliah, saya tidak punya modal, saya kurang pintar, melihat kelemahan diri sendiri. Hari ini, Tuhan sedang berbicara kepada semua Umat Tuhan yang sedang beribadah pagi hari ini.

Bilangan 13:31-32,

Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita." Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.

Ketidakpercayaan menghasilkan keluhan

Ketika golongan ini berkata tidak mungkin, maka yang lahir berikutnya adalah keluhan. “Mana Tuhan, katanya Tuhan yang akan membuat perbedaan antara yang beribadah dengan tidak beribadah, sepertinya sama saja yah sudah beribadah kena COVID juga, sudah beribadah kena PHK juga." Mulai memberikan informasi yang salah. Anak-anak remaja takut sekali, “Ka, nanti saya bisa kuliah tidak? Papa, mama kena dampak ekonomi." Anak-anak muda gemetaran, “Ka, nanti saya masih dapat kerja tidak yah? Usaha sudah layoff sekian." Lalu kebayang tidak anak-anak yang mau lulus kuliah, yang mau lulus kuliah ketakutan juga, “Ka kalau saya lulus kuliah dapat kerjaan tidak?”

Saya ingat lagu lama dan lagu ini cukup luas biasa:

Engkau yang lebih tahu
Cara untuk membuka jalanku
Engkau yang lebih mengerti
Cara untuk menolong hidupku

Kupercaya Kau Tuhan
Yang tak pernah gagal
Menjadikanku lebih dari pemenang

Kupercaya Kau Tuhan
Yang tak pernah lalai
Menepati janji-janji-Mu

Jadilah umat pemenang

Dalam doa pengerja kemarin, Gembala Sidang kita mengatakan, “Ayo jadi umat pemenang." Iblis adalah pencuri, pembunuh, pembinasa. Iblis berkata, “ngapain beribadah, ngapain baca Alkitab, kena-kena juga." Lalu berapa banyak yang kita lihat di awal tahun ini yang sudah tidak mau ikut COOL lagi, tidak mau beribadah lagi, mulai berhenti pelayanan.

Firman Tuhan berkata “satu orang percaya, seisi rumah diselamatkan." Itu sebabnya iblis tidak mau kita percaya, iblis akan berusaha mencuri iman kita. Musuh itu kuat, keadaan itu sulit, kita tidak akan bisa. Karena jika iman kita tercuri maka tubuh ini akan terbunuh. Apa ciri tubuh yang terbunuh: dia tidak lagi melakukan Firman Tuhan, dia tidak mau cari Tuhan lagi, dia tidak mau ibadah lagi, dia tidak mau mengampuni, dia tidak mau lagi hidup kudus, karena tubuh ini mulai terbunuh. Goal akhir iblis adalah binasa. Binasa berbicara pindah dari surga ke neraka.

Tetapi Firman itu belum selesai, Tuhan berkata “Tetapi Aku datang supaya mereka memiliki hidup." Mari katakan “Aku pasti hidup!” Firman Tuhan berkata “Hidup dalam kelimpahan”. Pohon yang hidup pasti berbuah. Tidak perlu takut Umat Tuhan, kita tidak mengerti rencana dan strategi yang paling jitu di masa depan. Tetapi tugasmu engkau harus tetap hidup, engkau harus tetap beribadah, engkau tetap cari Tuhan. Bangun subuh, doa, menyanyi lagi, baca Alkitab lagi. Ketika manusia rohanimu hidup maka buah itu pasti akan muncul.

Dua pengintai: melihat berdasarkan iman

Tetapi Kaleb dan Yosua memiliki hati yang lain, Kaleb dan Yosua berkata, “Betul orang-orangnya kuat, tetapi dengan Tuhan kita akan menaklukkannya." Jadi pagi hari ini, Umat Tuhan, termasuk golongan yang mana, apakah kita termasuk yang 10 pengintai atau 2 pengintai?

Mengapa 2 pengintai ini tetap percaya? Mengapa 2 pengintai ini memiliki iman yang solid? Karena 2 pengintai ini tidak mengandalkan mata mereka, mereka mengandalkan mata rohani mereka!

Berapa banyak kita menghadapi ketakutan dan dari 2020 tanpa sadar kita memiliki hobi yang baru, menghitung! Dari tahun 2020 kita membuka berita kita lihat angka penularannya berapa, angka yang sembuh berapa, kita mulai berhitung lagi. Yang kena COVID menghitung hari juga saya harus isolasi 14 hari, 21 hari, kita mulai berhitung terus. Kita mulai lihat mau ikut investasi yang mana. Tanpa sadar kita lupa bertanya kepada Tuhan.

Jika saya dapat sambungkan dengan Gembala Sidang kemarin yang berbicara tentang Yosua, setiap Yosua perang dia selalu tanya Tuhan. Tetapi ketika mereka menghadapi Bangsa Ai mereka tidak bertanya pada Tuhan. Saya tidak tahu apa kondisi jemaat. Mungkin saat ini engkau sedang mengalami sesuatu yang sulit, ada hal yang salah yang engkau lakukan dan putuskan tanpa tanya Tuhan.

Don’t face your fear but face your God!

Itu sebabnya ketika engkau tidak ingin beribadah, tetaplah bernyanyi bahkan engkau bernyanyi lebih kuat lagi. Ketika engkau tidak ingin menggerakkan tubuhmu angkatlah tanganmu kuatkanlah imanmu. Pada masa-masa ini semakin melekat kepada Tuhan. Dengar, jangan menghadapi ketakutan ketika angka-angka mulai kelihatannya menakutkan, ketika angka-angka tidak seperti yang kita mau, don’t face your fear but face your God! Cari Tuhan lebih lagi. Saya belum lama saya katakan kepada kedua anak saya, “Papa sekarang bangun lebih pagi lagi, untuk berdoa fajar, papa ikut APT tanpa sadar dahulu ikut tapi tidak bernyanyi. Badannya ada on cam, tetapi suara tidak bernyanyi." Bisa kita katakan kita bernyanyi dalam hati, tapi saya mau memberi contoh bagi anak-anak saya, saya bernyanyi lebih kencang, karena saya mau mengatakan, “Papa sedang cari Tuhan, ayo kalian juga harus cari Tuhan." So don’t face your fear but face your God!

Saat-saat ini apakah engkau berjalan dengan iman, engkau lihat seperti yang Yosua dan Kaleb lihat, kita akan masuk dalam Tanah Perjanjian atau kita hidup dalam ketakutan. Mari putuskan hari ini, Jika Engkau mau berjalan dalam iman, ayo beribadah lagi, ayo melayani Tuhan lagi, jangan cuti, jangan mundur.

Dengar, Tuhan yang menciptakan segala sesuatu dengan presisi. Hamba-Hamba Tuhan, kita tinggal di bumi, bumi ini bukan terjadi karena teori big bang. Tanpa sadar teori-teori yang ada di dalam dunia ini mengajarkan segala sesuatu terjadi kebetulan. Padahal kita tahu segala sesuatu terjadi atas rencana Tuhan. Engkau tidak salah pilih jurusan, engkau tidak salah pilih pekerjaan, engkau tidak salah menikah, engkau tidak salah memiliki orang tua seperti itu, karena segala sesuatu yang terjadi ada dalam rencana Tuhan. Tuhan yang begitu presisi menciptakan bumi dan jaraknya dengan matahari, Tuhan yang tentukan. Umat Tuhan percaya hidupmu presisi di hadapan Tuhan, apa yang sedang engkau alami atas kehendak Tuhan.

Tuhan sayang sekali dengan 3 bersaudara, Lazarus, Maria, dan Marta (Yohanes 11:7). Lalu satu saat Lazarus sakit, kedua saudaranya mengirim utusan untuk memberi tahu Tuhan Yesus, diberitakan “Guru, dia yang Engkau kasihi sedang sakit." Tetapi kita tahu semua Tuhan menunda kedatangan-Nya. Umat Tuhan, jika doa dan kerinduanmu belum dijawab, itu bukan karena Tuhan marah, bukan karena Tuhan lupa, Tuhan tidak pernah lupa bangunkan kita tiap pagi.

Lalu Lazarus mati, Tuhan datang dan Maria yang mengenal Firman berkata, “Tuhan, aku tahu Engkau akan membangkitkan tapi nanti." Berapa banyak kita berkata, “Iya Tuhan baik, tapi untuk dia, dia doanya selalu dijawab. Dia selalu cerita kesaksian tentang berkat, kayaknya saya antri melulu." Lalu, hati Tuhan tergerak oleh belas kasihan, Tuhan berkata, “Buka batu kubur itu."

Ketika Tuhan berfirman ada langkah iman yang harus dilakukan. Tetapi ketika batu kubur itu harus di buka, ada golongan yang takut mengatakan, “Guru, iya Tuhan dapat bangkitkan orang mati, benar Tuhan bangkitkan anak muda di Naim, tetapi anak muda itu baru mati hari itu. Benar, Tuhan bangkitkan anak perempuannya Yairus, tetapi anak perempuan itu baru mati." Kalangan besar berkata, “Tuhan, Lazarus sudah 4 hari, sudah tidak mungkin, sudah mustahil." Berhitung lagi, berapa banyak yang pagi ini ketika menyaksikan ibadah ini engkau berkata tidak mungkin, dulu mungkin masih ada harapan, tetapi sekarang keadaannya tidak mungkin.

Janda Sarfat waktu Elia datang, mengatakan dia hanya punya segenggam tepung. Benar kita akan berhitung. Masih ingat juga janda di zamannya Elisa ketika suaminya meninggal dia tidak dapat bekerja, lalu dia mulai berhutang dan dia datang ke Elisa, saat penagih hutang sudah datang. Umat Tuhan saya hanya mau sampaikan, dalam keadaan terjepit cari Hamba Tuhan, kembali ke kepada COOL, kembali ke Bapa Rohanimu. Mungkin mereka tidak mengerti tetapi mereka memiliki pengurapan dari Tuhan. Elia dan Elisa bukan pengusaha, mereka memiliki pengurapan. Tuhan mengatakan, “buka batu kubur itu” dan ketika batu kubur itu dibuka Tuhan berkata, “Lazarus bangkitlah. Lazarus keluar dan melompat. Seringkali tanpa sadar kita tidak siap melihat mujizat Tuhan.

Penutup

We are people of hope. Apa itu logika? Logika itu berbicara tentang kalah lagi, salah lagi, rugi lagi, angka-angka. Ketika engkau hidup dalam ketakutan maka engkau hidup dalam logika. Tetapi people of hope berharap lagi karena pengharapan adalah Tuhan Yesus, I see a live, I see a breakthrough, I see a revival!

Mimpimu akan menjadi kenyataan, imanmu pasti jadi. Tahun 2022 ini kita pasti masuk Tanah Kanan. Lihatlah dengan mata rohanimu. Amin!

Video