True heart (Pdt Satrya)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan senang sekali menjumpai Bapak/Ibu kembali pagi hari ini. Pagi hari ini khotbah saya berhubungan dengan apa yang disampaikan oleh Bapa Ketua Umum kita, Bapak Pdt Rubin Adi Abraham, bahwa tahun ini adalah tahun kesehatan rohani. Di mana setiap orang harus meningkatkan kerohaniannya, kesehatan rohaninya yang lebih lagi. Pandemi ini membawa orang terdampak secara fisik, mental, batin, jiwa. Banyak orang yang akhirnya harus stres karena takut terkena penyakit COVID-19 dan lain-lain. Imbasnya lagi secara rohani mengalami penurunan, kekeringan, ada banyak orang yang hari-hari ini kurang bersungguh-sungguh dalam beribadah. Saya percaya Bapak/Ibu di rumah tidak seperti itu. Bapak/Ibu pasti penuh dengan semangat dan saat ini boleh bersukacita di dalam Tuhan.

Saya akan sampaikan bahwa pagi hari ini judul khotbah saya adalah true heart. Kita memulai Tahun Paradigma yang Baru ini tentunya dengan kerohanian yang lebih lagi untuk kita siap menerima berkat Tuhan, menerima pintu-pintu berkat yang terbuka, menerima semua kasih karunia yang lebih lagi. Sehingga kerohanian kita terus semakin meningkat, dewasa, matang, bahkan kita boleh menjadi teladan. Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan, mari saya ajak kita membuka dan membaca Firman Tuhan dari:

Amsal 4:23,

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.

Tuhan menghendaki kita menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan. Jati kita harus terus dijaga. Hati ini dapat terluka, tawar, kering, pahit, hancur, oleh karenanya kita perlu jaga.

Mengapa kita harus menjaga hati?

#1 Roh Kudus bertakhta di dalam hati kita

2 Korintus 1:21-22,

Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

Roh Kudus ditempatkan di dalam hati kita. Hati adalah tempat di mana Roh Kudus bertakhta. Mengapa pentingnya kita menjaga hati. Bayangkan jika hati kita tidak baik di mana Roh Kudus harus bertakhta?

#2 Firman Tuhan ditulis dalam hati manusia

Yeremia 31:33,

Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.

Firman dan Taurat Allah ditulis di dalam hati kita, oleh karena itu pastikan kita harus menjaga hati kita dengan baik karena hati kita adalah tempat di mana Roh Kudus dan Firman Allah bertakhta, berkuasa.

#3 Dari dalam hati manusia timbul segala pikiran jahat

Markus 7:21-22,

sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan.

Hati manusia ternyata menyimpan segala kejahatan, oleh karena kita perlu menjaga dengan baik. Pastikan bahwa hati kita adalah tempat Roh Kudus dan tempat Firman Allah.

#4 Hati manusia licik

Yeremia 17:9-10,

Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."

Kita harus berhati-hati untuk hal ini, karena itu pastikan pagi hari ini kita harus buka hati untuk lawatan Roh Kudus. Jika Roh Kudus mengingatkan kita, di dalam hati kita timbul segala yang tidak baik. Ayo kita sama-sama merendahkan hati, minta ampun di hadapan Tuhan, dan ijinkan Roh Kudus bertakhta, kebenaran Firman Allah berkuasa dalam hati kita.

#5 Tuhan melihat hati bukan apa yang nampak

Saudara ingat ketika Samuel diperintahkan oleh Tuhan ke rumah Isai untuk mengurapi salah satu anak Isai menjadi raja.

1 Samuel 16:7,

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.”

Hati kita ini penting Saudara, pastikan bahwa Tuhan benar-benar memperhatikan hati kita. Harus kita jaga dengan baik hati kita, karena di dalam hati kita yang menentukan apakah kita berkenan di hadapan Tuhan atau tidak. Tuhan lebih menghendaki kualitas hati dibanding prestasi. Tuhan lebih menghendaki kualitas yang di dalam dibandingkan tampak luar. Tuhan tidak dapat dibohongi karena Tuhanlah yang menguji, menilik, memperhatikan hati kita.

5 nilai yang harus kita miliki: H-E-A-R-T

Humility

Kita harus punya nilai ini dalam hati kita, yaitu kerendahan hati.

Matius 23:12,

Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.

Ini adalah hukum universal yang Tuhan berikan. Siapapun kita, sehebat apapun kita, jika kita tinggi hati tidak lama kita pasti akan direndahkan. Tetapi jika kita belajar terus rendah hati suatu saat kelak Tuhan akan angkat kita, promosikan kita ke tempat yang terbaik.

Amsal 16:18,

Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.

Ada banyak orang yang lupa diri, tidak mengukur dirinya dengan baik. Menghargai dan menilai dirinya terlalu tinggi. Dia berpikir dia hebat dan dia akhirnya terlalu sombong, kita tahu apa akibatnya orang sombong akan direndahkan.

Enthusiasm

Entusiasmo atau Entheos dalam bahasa Yunani, ada Tuhan di dalam kita dan sebaliknya kita juga hidup di dalam Tuhan. Saya percaya Bapak/Ibu jika kita memiliki Tuhan di dalam hidup kita, maka hidup kita akan menyala-nyala, penuh semangat, kesukaan kita adalah memuji, menyembah, berdoa, bersekutu, intim dengan Tuhan.

Roma 8:14,

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

Bapak/Ibu semua anak Tuhan, maka kita ijinkan Roh Kudus memimpin kita, jangan dipimpin oleh keinginan, ambisi, apapun yang lain.

Roma 12:11,

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.

Saya percaya Bapak/Ibu, orang yang penuh dengan Roh Kudus memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Tetapi ketika hati kita menjauh dari Tuhan, yang kita lebih pikirkan keinginan manusia. Pagi hari ini mari kita sama-sama uji hati kita dengan penuh kejujuran di hadapan Tuhan.

Ability and Attitude

Ability saya sandingkan dengan attitude, karena banyak orang memiliki kemampuan tetapi sikapnya kurang sepadan.

Daud

Daud adalah gembala 2-3 ekor kambing domba. Dia bukan siapa-siapa dibandingkan dengan kakak-kakaknya. Ketika dia menggembalakan hanya 2-3 ekor kambing domba, dia lakukan dengan segenap hati, ditingkatkan kemampuannya. Dia jaga dengan sungguh-sungguh domba-domba yang dipercayakan kepadanya. Jika ada singa ambil dombanya dia rebut dan kejar

Daud diberikan kekuatan dan kemampuan oleh Tuhan untuk mengalahkan Goliat. Daud yang tadinya gembala kambing domba menjadi Raja Israel. Kita juga di era disrupsi ini harus meningkatkan semua kemampuan kita, semua resources kita harus kembangkan untuk memuliakan Tuhan. Jangan pernah kalah dengan keadaan. Roh Kudus adalah Roh yang kreatif.

Tetapi ketika kita sudah mengembangkan semuanya jangan lupa untuk menjaga attitude kita. Daud ketika dia kurang menjaga sikapnya akhirnya jatuh kepada seorang wanita yang bernama Batsyeba. Ini adalah perbuatan yang dapat dilakukan oleh semua manusia. Ketika kita pandai dan punya kemampuan kita harus imbangi menjaga sikap dan karakter kita dengan baik.

1 Korintus 9:25-27,

Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Hidup ini adalah pertandingan dan kita tahu dalam sebuah pertandingan jika Bapak/Ibu mau menang kita berlatih dengan baik. Kita harus melatih diri dalam segala hal sebagai Hamba-Hamba Tuhan. Kita harus upgrade kemampuan dan kapasitas kita. Untuk memuliakan Tuhan, tetapi kita harus menjaga sepenuhnya hidup ini. Supaya jangan sampai setelah kita memberitakan injil justru kita ditolak.

Responsibility

Matius 25:23,

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.

Apabila kita sungguh-sungguh mengembangkan dari perkara yang kecil mungkin hanya 2 talenta atau 5 talenta. Tetapi ketika kita benar-benar mengembangkannya maka kita akan diberikan perkara yang besar. Ayo, Bapak ibu saya ajak kita semua. Bukan Tuhan yang kurang memberkati kita. Tetapi seringkali yang menghambat berkat Tuhan bagi kita karena kita kurang bertanggung jawab dengan harta yang Tuhan percayakan, kita kurang bertanggung jawab untuk kemampuan, talenta, karunia. Pakai semua kepercayaan Tuhan ini untuk kembali memuliakan Tuhan. Jika kita lalai bagaimana Tuhan akan mempercayakan perkara yang besar

Truthfulness

Saya terjemahkan bukan kejujuran tetapi ketulusan hati. Jika orang jujur ditanya akan menjawab benar, tetapi orang yang tulus sebelum ditanya sudah cerita. Orang yang tulus lebih memberikan yang terbaik

Ibrani 10:22,

Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.

Mari kita menghampiri Tuhan dengan hati yang tulus. Tuhan berkenan dengan ketulusan, kita tidak dapat menipu Tuhan karena Tuhan yang tahu hati kita, bahkan Tuhan yang tahu rahasia di dalam hati manusia. Miliki ketulusan di hadapan Tuhan, kita akan lihat Tuhan itu baik, mengasihi dan berkenan kepada orang yang tulus hati.

Mazmur 73:1,

{{sabdaweb2v|Mazmur Asaf. Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya.

Pagi hari ini saya ajak dengan segala kerendahan hati, kita datang ke hadapan Tuhan. Kita mau belajar jangan sampai kita tidak tulus mengiring Tuhan. Kita memberikan persembahan karena kita berpikir nanti Tuhan berkati 10, 30, 100 kali lipat. Jangan perlakukan Tuhan seperti itu. Kita memberi karena Tuhan sudah berikan semua yang terbaik bagi kita. Semuanya, 100% milik Tuhan diberikan bagi kita. Jika kita membawa persembahan persepuluhan, itu hanya 10% sebagai bukti kasih kita dan menghargai Tuhan. Demikian juga untuk melayani Tuhan, jangan kita mengejar pencapaian, upah, dan lain-lain. Tetapi biarlah kita melakukan semua ini karena Tuhan sudah mengasihi kita, karena Yesus sudah mati di kayu salib membayar setiap dosa dan kesalahan kita. Bukan dengan emas perak tetapi dengan tubuh dan darah-Nya sendiri. Jangan berharap upah karena sesungguhnya kita sudah menerima upah dari Tuhan di depan, yaitu pengampunan dosa kita.

Penutup

Bapak/Ibu yang dikasihi Tuhan, pagi hari ini kiranya Roh Kudus memberikan kemampuan bagi kita untuk mengerti, memahami isi hatinya. Amin. (MGT)

Video