Terobosan besar dalam kehidupan kita (Pdt Hendrawan Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom Bapak/Ibu, saya akan sharing-kan terobosan besar dalam kehidupan kita. Ada Firman yang berbunyi bahwa Roh Kudus yang ada di dalam kita lebih besar dari apapun yang ada di bumi. Bahkan Tuhan katakan pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa, artinya Tuhan memberikan satu tuntunan dan penyertaan-Nya yang memampukan kita untuk kita dapat menerobos rintangan kehidupan yang kita hadapi hari-hari ini Bapak/Ibu. Saya tidak mengerti, tapi saya jelas mengerti rintangan apa yang ada dalam kehidupan saya, Ibu Fenny dan keluarga yang kami hadapi.

Jadi rintangan itu dapat dikatakan satu ujian dari pada Tuhan yang Tuhan ijinkan. Bahkan pencobaan dari iblis supaya kita tidak naik level di dalam kehidupan kita. Kita tidak dewasa rohani, itu adalah rintangan. Jadi kata terobosan itu artinya ada rintangan untuk kita terobos, tapi Tuhan tadi memberikan satu otoritas bagi kita dan kita percaya. Kita ingat di dalam Perjanjian Lama, khususnya pada kisah Musa, bagaimana Tuhan memilih dan mengutus Musa untuk membawa Bangsa Israel yang tadinya dijadikan budak di Mesir dan diberikan oleh Tuhan melalui terobosan Musa karena itu adalah perintah, utusan, dan penyertaan Tuhan bagi dia, sehingga Bangsa Israel mempunyai satu negeri di Tanah Kanaan, jadi ini adalah terobosan besar dari budak, menjadi satu negeri yang berlimpah dan subur tanahnya.

Empat hal untuk mengalami terobosan

Jadi ada empat hal jika kita melihat Kisah Musa sesuai dengan terobosan dari Bangsa Israel. Juga kehidupan kita, bagaimana kita dapat menerobos rintangan di dalam kehidupan kita, sehingga tahun-tahun ke depan kita mengalami hal-hal yang lebih baik tentu bersama dengan tuntunan Tuhan.

#1 Jangan terus menetap di zona nyaman

Keluaran 2:10,

Ketika anak itu telah besar, dibawanyalah kepada puteri Firaun, yang mengangkatnya menjadi anaknya, dan menamainya Musa, sebab katanya: "Karena aku telah menariknya dari air."

Jadi Musa waktu itu diangkat menjadi pangeran, punya otoritas dan kuasa. Tapi dia melihat bangsanya dijadikan budak. Waktu dia meningkat dewasa dia melihat bahwa Orang Ibrani itu bertengkar dengan Orang Mesir. Lalu dia bunuh Orang Mesir, sehingga dia merasa ketakutan oleh Firaun, karena bangsanya diperlakukan semena-mena. Lalu kemudian dengan hal itu, karena dia tidak tega melihat bangsanya dijadikan budak. Jadi Musa di {{sabdaweb2v|Keluaran 2:15b dikatakan:

Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.

Lalu setelah ia duduk di sumur, ia bertemu dengan gadis-gadis Orang Midian, yang menjadi isterinya, dan mertuanya Yitro. Waktu dia menetap di sana Keluaran 3:1a, Musa menggembalakan kambing, domba, Yitro. Jadi jika kita lihat kisah hidupnya, dia yang tadinya pangeran, anak angkat Firaun, dia rela melepaskan itu semua demi bangsanya, dan dia menggembalakan kambing domba. Dia meninggalkan zona nyamannya Bapak/Ibu. Hari-hari ini jika kita terus berada di zona nyaman kita tidak akan berbuat apa-apa yang lebih besar, lebih lagi terobosan dalam hidup kita.

#2 Responi dan taati setiap perintah Tuhan

Jadi kita harus meresponi dan menaati setiap perintah Tuhan, sama dengan apa yang Musa lakukan walaupun kita tentu punya kekurangan, keragu-raguan.

Keluaran 4:10-17, kita perhatikan waktu Tuhan mengutus Musa di ayat yang ke-10 dia katakan dia tidak pandai bicara, dia berat lidah, sampai Tuhan katakan “siapa yang menciptakan lidah”. Bahkan di ayat yang ke 13 Musa katakan dalam bahasa bebasnya utus saja yang lain, jangan dirinya. Tuhan melihat ada satu pilihan dan tugas yang Tuhan akan berikan otoritas kepada dia. Jadi lumrah adanya ya Bapak/Ibu kadang kala di kehidupan kita merasa ragu. Tapi mari hari ini kita jangan terus terkecoh, kita melihat rencana Tuhan di dalam kehidupan kita. Jika kita mau mengalami terobosan, bahkan terobosan yang lebih besar dalam kehidupan kita. Akhirnya setelah itu di ayat ke-17, Tuhan perintahkan dia untuk membawa tongkat Tuhan, untuk menunjukkan mujizat dan otoritas Tuhan yang menyertainya di depan Firaun.

Keluaran 4:28,

Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat.

Jadi dengan tongkat bersama dengan Harun, dia responi dan dia taati perintah Tuhan. Jadi yang kedua Bapak/Ibu mari kita responi dan taati setiap perintah Tuhan jika kita mau mengalami terobosan yang lebih besar.

#3 Dapatkan nasehat, sertakan dan berdayakan rekan kita

Yang ketiga Bapak/Ibu, kita harus mendengar nasehat, dan sertakan, berdayakan rekan kita. Termasuk isteri dan anak-anak, jika di komunitas tentu pemimpin kita. Kita harus mendengar nasihat, dan berdayakan rekan kita, jangan sendirian. One man shows, tidak akan mampu. Sama seperti mertua Musa, waktu dia mendengar begitu besar pembelaan Tuhan sehingga mereka dapat keluar dari perbudakan, lalu Yitro dari tanah Midian menghubungi Musa di padang pasir, lalu kemudian mereka bertemu dan saat itu mertuanya melihat bagaimana Musa jika ada satu perkara di antara Bangsa Israel waktu itu, dia hanya sendiri menyelesaikan.

Mertuanya menasehatinya di Keluaran 18:21-25,

Di samping itu kau carilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya. Jika engkau berbuat demikian dan Allah memerintahkan hal itu kepadamu, maka engkau akan sanggup menahannya, dan seluruh bangsa ini akan pulang dengan puas senang ke tempatnya." Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya. Dari seluruh orang Israel Musa memilih orang-orang cakap dan mengangkat mereka menjadi kepala atas bangsa itu, menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang.

Jadi Bapak/Ibu untuk mengalami terobosan besar, mari kita mendengar nasehat dari pribadi yang memiliki pengalaman di bidangnya, kemudian kita sertakan anggota keluarga, komunitas kita, dan saya percaya Pak Rusli ingatkan di hari pertama kita ada kebersamaan dan harus melakukan extra mile, lebih dari apa yang menjadi standar. Hal-hal itulah yang membuat kita mengalami terobosan yang besar. Bahkan jika saya perhatikan di hari kedua Pak David mengingatkan kita ada penyertaan Tuhan, tapi ingat Bapak/Ibu ada bagian kita yang harus kita lakukan.

Bapak/Ibu mungkin ingat bagaimana di Yohanes 11, Lazarus sudah mati 4 hari, dan Tuhan datang ke sana, begitu banyak orang, dan di ayat 39 Tuhan perintahkan orang-orang itu untuk membuka kuburan batu itu. Tuhan tidak melakukan sendiri. Itu sebelum mujizat terjadi, Lazarus belum dibangkitkan dari kematian, tapi pada saat Tuhan panggil Lazarus setelah dibuka, dia bangkit hidup, dan masih ada kain kafan. Sekali lagi, walaupun mujizat terjadi, Tuhan perintahkan kepada orang itu untuk membuka kain kafan. Jadi ada bagian kita yang harus kita lakukan untuk mengalami terobosan Bapak/Ibu, dan kita percaya karena penyertaan Tuhan dan hikmat, kemampuan yang dari Tuhan itu kita akan mampu jika kita mau memberdayakan orang-orang di sekitar kita dan kita juga mendengarkan nasehat.

#4 Mengerti bahwa segalanya ada dalam kendali Tuhan

Lalu yang keempat Bapak/Ibu, kita juga mengerti segalanya dalam kehidupan kita untuk mengalami terobosan itu adalah di dalam kendali dan waktunya Tuhan. Jadi kita harus tetap tenang, mendengar di dalam saat teduh kita, doa-doa kita, kapan waktunya Tuhan perintahkan, dan kita baru bertindak. Jangan terburu-buru Bapak/Ibu. Baru-baru ini kita juga mendengar Pak Rusli mendapat tuntunan Tuhan, walaupun di tengah keadaan yang serba penuh tantangan, pandemi, tapi beliau mendengar suara Tuhan, beliau menyertakan kita untuk berdoa bersama-sama, berpartisipasi, untuk membangun gedung serbaguna Grha Amal Kasih dan Sekolah Amal Kasih, karena tentu beliau mengerti segalanya di dalam kendali dan waktunya Tuhan.

Seperti dikatakan dalam Firman Tuhan di Keluaran 40:36-38,

Apabila awan itu naik dari atas Kemah Suci, berangkatlah orang Israel dari setiap tempat mereka berkemah. Tetapi jika awan itu tidak naik, maka mereka pun tidak berangkat sampai hari awan itu naik. Sebab awan TUHAN itu ada di atas Kemah Suci pada siang hari, dan pada malam hari ada api di dalamnya, di depan mata seluruh umat Israel pada setiap tempat mereka berkemah.

Jadi pada saat awan itu tidak naik, mereka diam. Tapi pada saat naik mereka berangkat, artinya mereka melihat bagaimana kendali dan waktunya Tuhan. Tuhan perintahkan mereka untuk berpindah-pindah. Demikian juga jika kita mau mengalami terobosan besar dalam kehidupan kita. Bapak/Ibu semua kita harus mengerti waktu-Nya Tuhan. Katakanlah kita manusia terbatas, kita mendahului Tuhan, kadang-kadang kegagalan yang kita alami, tapi jangan berhenti, ingat kita menantikan waktu-Nya Tuhan. Terus mencoba. Orang yang berhasil bukan berarti dia tidak pernah mengalami kegagalan, tetapi dari kegagalan itulah dia belajar. Apalagi kita anak Tuhan, Bapak/Ibu, kita mengerti semua ada di dalam kendali dan waktunya Tuhan.

Penutup

Kita percaya tahun depan jika kita melakukan empat hal ini, yaitu: jangan terus menetap di zona nyaman, responi dan taati setiap perintah Tuhan, dengar nasehat, sertakan rekan sepelayanan kita, dan kita mengerti segalanya ada di dalam kendali waktu-Nya Tuhan, maka kita akan mengalami terobosan-terobosan dalam kehidupan tahun depan, karena bersama Tuhan yang dahsyat. (MGT)

Video