Restoration movement (Pdt Dr Ronny Daud Simeon)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom Warga Kerajaan di GBI Danau Bogor Raya pada saat ini mari kita membuka Firman Tuhan dalam Kisah Para Rasul 3:21

Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.

Yesus Kristus telah melakukan segala tugas dan pekerjaan-Nya, sewaktu di kayu salib, Ia berkata “it is finished” dan sekarang Dia telah menerima kemuliaan yang tak tertandingi, yang disediakan oleh Bapa surgawi. Sekarang Dia duduk di sebelah kanan Bapa, dan Dia di sana akan datang kembali. Tetapi sebelum Dia datang kembali menjemput kita gereja-Nya, Alkitab jelas mengatakan bahwa Dia harus tinggal dahulu di Surga, sampai waktu pemulihan segala sesuatu. Kabar baik bagi setiap kita, bahwa pemulihan adalah kehendak Tuhan, Tuhan berketetapan ingin memulihkan rumah tangga, bisnis, pelayanan, termasuk kesehatan kita.

Mari saya mau katakan bahwa Firman Tuhan tetap menjamin dalam 1 Petrus 2:24b,

Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

Saya katakan pada segenap kita, pemulihan di dalam segala sesuatu disediakan oleh Tuhan.

Ketika saya merenungkan ayat-ayat ini ada impresi yang kuat selama beberapa hari dalam diri saya satu ayat dalam Yesaya 62:10,

Berjalanlah, berjalanlah melalui pintu-pintu gerbang, persiapkanlah jalan bagi umat, bukalah, bukalah jalan raya, singkirkanlah batu-batu, tegakkanlah panji-panji untuk bangsa-bangsa!

Saya menyampaikan tentang Restoration Movement, bawa kita sedang berada dalam gerakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam segala sesuatu. Ayat ini datang ketika Yesaya pada melihat Israel maupun Yehuda dalam kehancurannya, mereka memberontak dan melawan kepada Tuhan dan keadaan mereka sangat tidak baik. Tetapi Yesaya, seorang nabi Tuhan yang terpandang dan melekat kepada Tuhan menerima pernyataan bahwa Tuhan akan mengerjakan pemulihan yang luar biasa. Dia melihat ada hal-hal jauh ke depan.

All saint movement

Mari, saya mau katakan ini saatnya kita mempersiapkan diri dalam gerakan Allah yang baru di masa pandemi yang Saudara alami hampir dua tahun ini. Seluruh gereja harus mengalami reset, memperbaharui pelayanannya, pandemi memaksa para suami untuk menjadi imam di rumah. Pandemi ini menjadi pelayan Tuhan dan juga menjadi pelayan kita untuk masuk dalam satu kegerakan baru yang disebut all saint movement. Lima jawatan yang dipulihkan memperlengkapi orang kudus dan bangkit pemimpin-pemimpin baru, anak-anak muda, millennials akan dipakai Tuhan luar biasa, seperti yang belum pernah terjadi. Sebab itu persiapkan diri Saudara, jangan pernah melihat yang lalu lagi. Jangan pakai metode yang lama lagi, sesuatu yang baru akan dikerjakan Roh Kudus bagi setiap kita. Mari Saudaraku yang dikasihi Tuhan, get ready, prepare yourself, prepare your heart, terbukalah hati Saudara. Bersama Tuhan setiap kita akan mengalami perkara-perkara yang besar.

Bagaimana gerakan restorasi akan terjadi jika orang diam saja dan hanya berkata aku masih seperti dulu? Roh Kudus adalah Roh yang terus bergerak, tidak pernah ajeg. Mari mengikuti pergerakan Roh Kudus, saya percaya pandemi ini Tuhan sedang menyiapkan satu umat, satu gereja yang akan dipakai oleh Tuhan dalam dimensi yang baru. Terlalu banyak gereja terlalu santai. Memang kita tetap tinggal di Hadirat Tuhan, tapi itu menggerakkan kita untuk pergi memberitakan injil Kerajaan Allah, bergerak untuk melakukan pemuridan. Perluas Kerajaan Allah di muka bumi.

Pintu-Pintu Gerbang Pujian

Tuhan menghendaki kita terus bergerak melalui pintu-pintu gerbang.

Yesaya 60:18,

Tidak akan ada lagi kabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat" dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".

Pintu gerbang di sini berbicara tentang pujian, Bahasa Ibrani yang dipakai adalah təhillāh. Itu bukan sekedar nyanyi biasa, banyak orang hanya menyanyi tapi mereka tidak terhubung dengan Kerajaan Surga. Tingkatkan dari menyanyi menjadi memuji kepada Tuhan. Sekarang tingkatkan menjadi menyembah. Seperti kata pujian di sini dalam Bahasa Ibrani disebut tə·hil·lāh, mengandung makna adoration, high worship, pujian pengagungan, penyembahan tingkat tinggi, dan berbicara tentang culture of worship. Bagaimana penyembahan itu menjadi budaya dalam hidup setiap kita, karena penyembahan tidak dapat diberikan kepada yang lain, sifatnya hanya vertikal untuk Raja segala raja. Jika memuji kita dapat vertikal maupun horizontal. Kita tidak akan menemukan istilah penyembahan di dalam negara demokrasi, negara republik, atau manapun, sebab kita tidak mungkin menyembah presiden, perdana menteri, tapi kita hanya menyembah Raja.

Yesus datang ke dalam dunia untuk menegakkan kembali kerajaan Allah agar setiap lutut akan bertelut, setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, dan mari kita bersama-sama meningkatkan culture of worship, sebab kita akan jadi sama seperti apa yang kita sembah. Jika kita menyembah uang, jangan heran hidup kita naik turun seperti nilai uang yang tidak menetap. Tapi jika kita menyembah Yesus Kristus, Raja di atas segala Raja, kita akan berjalan semakin menyerupai Tuhan kita Yesus Kristus.

Menyembah Tuhan harus menjadi gaya hidup, bagaimana dapat menjadi budaya, harus latihan dulu, karena 1 Timotius 4:8 berkata latihlah dirimu untuk beribadah, dari berlatih lalu kemudian menjadi kebiasaan. Ketika tetap tekun melakukan maka menjadi budaya. Budaya adalah segala sesuatu yang kita lakukan tanpa perlu berpikir lagi, karena menjadi gaya hidup. Akibatnya penyembahan itu menjadi gaya hidup kita, bukan hanya saat kebaktian dan mengangkat tangan, waktu kita berada di marketplace atau melakukan apapun seperti Kolose 3:23,

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Itu sesungguhnya penyembahan yang sejati, jadi budaya, dan Tuhan inginkan lewat ini kita dapat bergerak dan berjalan, karena Roh Kudus adalah Roh yang terus bergerak.

Persiapkan jalan bagi umat

Lalu kemudian dikatakan setelah berjalan melalui pintu-pintu gerbang, “Persiapkanlah jalan bagi umat.” Rupanya kita punya tanggung jawab bukan hanya untuk kepentingan kita sendiri, kita harus memikirkan generasi yang selanjutnya. Saya mau berkata para millennials sekarang saatnya orang muda bangkit, ini waktu kalian di mana Tuhan akan memakai kalian secara luar biasa.

Yesaya 35:8,

Di situ akan ada jalan raya, yang akan disebutkan Jalan Kudus; orang yang tidak tahir tidak akan melintasinya, dan orang-orang pandir tidak akan mengembara di atasnya.

Ini waktunya, kita sebagai gereja Tuhan, pemimpin-pemimpin, memuridkan generasi selanjutnya, dan melakukan sebuah pelayanan yang memberikan perhatian penuh untuk generasi selanjutnya agar mereka siap menerima tongkat estafet. Sekarang saatnya pemimpin yang senior bergandeng tangan melayani, memimpin, bersama dengan orang-orang muda. Saya percaya Saudaraku ini akan menggenapi doa Tuhan Yesus “Let Your kingdom come, and Your will be done on earth, as it is on Heaven.”

Tetapi jalan yang ditempuh adalah jalan kudus, ini saatnya kita menyiapkan generasi yang kudus. Kata kudus mengandung pengertian bukan berarti kita tidak boleh ini dan itu, kata kudus mengandung konsep dalam pengertian Alkitab adalah dipisahkan dari dunia, dan mengandung konsep dikhususkan bagi Tuhan, hidup dalam kesucian dan kekudusan, bukan karena kekuatan kita, tapi karena kita sudah dikuduskan oleh darah Anak Domba Allah. Setelah kita mengalami positional sanctification, setelah itu kita mengalami progressive sanctification, setiap hari menjaga kekudusan menjadi pelaksana-pelaksana kehendak Tuhan, lalu kita akan mengalami yang disebut perfected sanctification.

Oleh sebab itu mari kita persiapkan, saya mau berkata kepada para pemimpin yang dikasihi oleh Tuhan, berikan waktu kepada millennials, mentor mereka, bangun kepemimpinan persekutuan yang disebut father and son relationship. Sebab generasi ini disebut fatherlessness generation. Saya percaya bangkit satu generasi yang tangguh yang akan melesat seperti anak panah yang tidak akan meleset dan para pemimpin, orang tua, kita adalah orang-orang yang memanahkan generasi baru ini sampai kepada destiny yang Tuhan tetapkan atas setiap mereka.

Singkirkan batu-batu

Alkitab berkata untuk singkirkan batu-batu, ada dua batu yang paling dibenci oleh Tuhan:

#1 Batu kilangan

Matius 18:6,

"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.

Tuhan membenci pengajaran sesat. Ketahui Saudaraku yang dikasihi Tuhan, Tuhan Yesus datang Dia ingin kerajaan Allah ditegakkan di muka bumi ini, bahkan Dia memperingatkan bahwa kedatangan-Nya berikutnya, gempa bumi, peperangan, kelaparan, penyesatan dan sebagainya itu adalah tanda awal. Tetapi tanda utama Matius 24:14 berkata jadi ketika injil kerajaan ditegakkan, berita kita harus jelas, berita Kerajaan Allah. Sebab Kerajaan Allah dalam 1 Korintus 4:20 bukan terdiri dari perkataan tapi kuasa. Roma 14:17 berkata bahwa Kerajaan Allah bukan soal makanan dan minuman, kerajaan Allah terdiri dari kebenaran, damai sejahtera, sukacita, oleh Roh Kudus. Empat hal ini: kuasa, kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita oleh Roh Kudus, sudah ada dalam diri kita.

Ini waktunya warga kerajaan memanifestasikan keluar unsur-unsur kerajaan, kuasa, dan kebenaran, damai sejahtera, sukacita, oleh Roh Kudus yang sudah ada, supaya hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang. Seperti ragi dimasukkan ke dalam adonan, tidak pernah terintimidasi dengan besarnya adonan, dan adonan kemudian menjadi mengembang. Saudaraku yang dikasihi Tuhan mari tinggalkan semua dosa dan kompromi dengan dunia ini. Mulai arahkan hati, perasaan, kehendak, dan pikiran kita diselaraskan dengan pikiran Kristus. Jika ini terjadi, saya tidak dapat bayangkan gerakan pemulihan akan terjadi melalui hidup Saudara.

#2 Batu sandungan

Matius 16:23

Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

Batu Sandungan berbicara kesaksian hidup setiap kita mari minta anugerah Tuhan, agar kita dimampukan hidup benar. Mari taklukkan, agar pikiran kita seperti 2 Korintus 10:5aku menawan setiap pikiran dan menaklukkannya di bawah Kristus”. Biarlah perasaan kita diselaraskan dengan perasaan Kristus. Seperti Filipi 2:5hendaknya dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan seperti yang terdapat juga di dalam Kristus Yesus.” Kita dipenuhi oleh the spirit of compassion, seperti Yesus bertemu dengan orang menderita menanyakan “Apa yang engkau ingin Aku perbuat bagimu?” Justru Dia menempatkan diri bukan sebagai bos. Hidup kita bukan menjadi batu sandungan tetapi menjadi teladan.

Anak-anak melihat, anak-anak akan melakukan. Saya mau berkata bagi orang tua di sini, mari kita melihat generasi di bawah kita sedang menyaksikan kita mari kita belajar seperti Rasul Paulus berkata “ikutilah teladanku, seperti aku mengikuti Kristus.” Biarlah semua orang tua dapat berkata kepada anak-anaknya “lihatlah papa sebagaimana papa telah melihat dan mengikuti Tuhan Yesus Kristus.” Kehendak kita juga harus diselaraskan dengan kehendak Tuhan, karena Alkitab bukan buku agama, Alkitab adalah buku Kerajaan Allah. Mari kita bertekun membaca, merenungkannya siang dan malam, bahkan melakukannya dalam hidup kita.

Bagaimana mungkin pikiran dan belief system kita yang sudah dicemarkan dosa, pola asuh orang tua yang salah di masa lalu, lingkungan yang salah di masa lalu, pengalaman traumatis yang mengganggu pikiran kita dapat dipulihkan, cara satu-satunya yang terbaik adalah merenungkan Firman Tuhan siang dan malam. Yosua 1:8-9 menjamin kalau kamu bertindak hati-hati dan tidak sembrono, maka Tuhan akan membuat perjalananmu berhasil dan beruntung.

Dengar baik-baik sukses dapat diduga, jika tunduk dan merenungkan Firman siang dan malam, di jamin masa depanmu masa depan yang gilang gemilang. Tetapi juga kegagalan dapat diduga, jika kita melawan, tidak tunduk dan taat kepada Firman, kegagalan menjadi milikmu.

Menegakkan panji-panji bagi bangsa-bangsa

Kristus tinggal di Surga sampai pemulihan segala sesuatu, dikatakan “tegakkanlah panji-panji bagi bangsa-bangsa” dampak internasional akan Tuhan kerjakan. Gereja Tuhan di Indonesia akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, ini waktunya kita siapkan anak-anak muda yang siap di utus melakukan amanat agung “Pergi, jadikan semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, dan ajarkanlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu, ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman.”

Mari bergerak Saudaraku, dan kalau Anda bergerak, seperti para imam menjajakan kaki di sungai Yordan, maka sungai akan terbelah, dan kita siap masuk ke tanah perjanjian, rebut semua berkat-berkat yang sudah disediakan oleh Tuhan, rebut semua jiwa-jiwa, rebut semua hal-hal yang indah yang dari surga yang memang sudah disediakan.

Penutup

There is God’s responsibility, and there is also our responsibility. There is God’s parts and there is also our part. Bagian kita sekarang meresponi Firman Tuhan, dan saya yakin gerakan all saint movement sudah dinyatakan karena memang dia tinggal di surga sampai pemulihan segala sesuatu. Saya percaya bukan hanya Tuhan akan pulihkan hidup Saudara tapi pemulihan segala sesuatu itu yang akan menggerakkan Anda menjadi pelopor-pelopor dalam barisan terdepan. Selamat berjalan, selamat bergerak, dan kita lihat Tuhan berjalan di depan kita meratakan gunung-gunung, menimbun setiap lembah, mematahkan pintu-pintu besi, bahkan palang-palang pintu tembaga. Amin. (MGT)

Video