2000 hasta (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom dan selamat pagi, pasti semuanya bersukacita dan amat sangat diberkati Tuhan. Amin! Saudara yang dikasihi Tuhan, Gereja Induk kita, Danau Bogor Raya, berulang tahun yang ke-26, tepatnya pada tanggal 11 Juni, di mana pada waktu itu pada tahun 1995 kita sama-sama melangkah untuk adanya ibadah di Kota Bogor.

Saudara tema pada ulang tahun yang ke-26 yaitu 2000 hasta. Kalau kita dengar 2000 hasta pasti kita ingat cerita dari Yosua, di mana pada waktu itu Tuhan perintahkan Yosua “ayo kamu menyeberang, kamu bawa itu semua orang-orang Israel menyeberang melalui Sungai Yordan masuk ke dalam tanah perjanjian.”

Yosua 3:4,

hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."

#1 Jangan merasa hebat

Saudara, kita berada dalam ulang tahun yang ke-26, kita sedang memasuki tahun yang ke-27. Besok kita belum lalui, besok lusa kita belum pernah kita lalui. Pandemi sedang berlangsung dan kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depan. Kita tidak pernah lalui jalan-jalan di depan. Saudara, saya tidak pernah lupa pada waktu itu saya dan Cici saya berada di salah satu kota di negara Eropa. Pada waktu itu, kita mau menuju ke sebuah kota lainnya. Kita masuk ke dalam satu stasiun yang asing buat kita, karena kita tidak tinggal di situ. Pada waktu itu kita mencari keretanya yang mana ke kota tersebut. Cici saya minta untuk saya bertanya, tapi saya malas, dan saya bilang tidak usah kita tanya-tanya lagi. Itu ada rangkaian kereta api yang sedang menunggu. Kita naik ke salah satu gerbong yang masih kosong, terang, bersih, dan cari tempat duduk yang ternyaman. Tunggu 5 menit, 10 menit, 15 menit, tidak jalan-jalan. Kurang lebih kita tunggu hampir setengah jam lebih, rangkaian kereta yang di samping kita sudah berjalan. Lalu kita turun lagi, barulah kita tanya ke bagian informasi. Ternyata kereta yang seharusnya itu sudah berangkat 25 menit yang lalu. Karena saya merasa saya paling tahu, saya merasa hebat, saya merasa pasti ini gerbong menuju tujuan kita. Jadi yang pertama karena kita tidak pernah tahu jalan yang akan kita lalui, Tuhan pesan kepada kita jangan merasa hebat. Ayo kita perlu tuntunan dari Tuhan. Saya menyasar bersama Cici saya karena malu bertanya sesat di jalan.

Yakobus 4:13-16,

Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung", sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu." Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.

Berapa banyak perjalanan saya pribadi, dan mungkin perjalanan Saudara, karena kita buru-buru dan tidak bertanya kepada Tuhan, kita terobos saja. Ternyata itu jalan yang salah, ujungnya maut dan kegagalan. Hidup ini adalah belajar sehingga kita tentu perlu belajar. Saya terus belajar untuk bertanya dahulu, setiap pagi saya berdoa dan saya beriman di dalam Mazmur 25:4-5, “Tuhan tunjukkan jalan-jalan-Mu sepanjang hari ini apa yang harus aku pikirkan, apa yang harus aku lihat, apa yang harus aku dengar, apa yang harus aku perkatakan, apa yang harus ada di dalam hatiku, supaya aku tidak salah jalan.”

Kita sedang berdoa untuk membangun gedung gereja. Berpuluh-puluh tahun kita berdoa. Tuhan sudah membawa kepada kita di tengah-tengah tahun 2021, justru di tengah-tengah pandemi ini, Tuhan perintahkan kepada kita untuk bangun gedung gereja. Saudara, saya tidak mau salah jalan, saya amat sangat bergantung kepada Tuhan apa yang harus kita lakukan hari lepas hari. Dukung di dalam doa Saudara yang dikasihi Tuhan, supaya betul apa yang Tuhan perintahkan kepada kita untuk membangun gereja ini benar-benar diwujudkan dan saya percaya sungguh pada waktu kita bersama-sama pasti janji Tuhan akan digenapi.

#2 Pegang janji Tuhan dan mujizat terjadi

Tuhan pesan kepada Yosua, agar ada jarak 2000 hasta, kurang lebih 900 meter. Jauh, hampir 1 Km. Saya dapat pengertian begini. Dulu saya sering pergi ke Kota Bandung, dan karena dulu tidak ada jalan tol dan lewat puncak suka macet, jadi sering kali karena harus buru-buru, saya naik kereta api Parahyangan menuju kota Bandung. Kalau kita lihat perjalanan ke Kota Bandung melalui kereta api, menarik, jalannya belok, naik turun, ada jembatan yang panjang, pemandangannya sungguh menarik. Saudara, waktu duduk di gerbong nomor satu, kita tidak dapat lihat lokomotifnya. Tapi coba Saudara pindah ke gerbong nomor delapan atau paling belakang, pada waktu lokomotifnya belok kita dapat lihat jelas itu lokomotifnya! Jadi memang harus ada jarak supaya kita dapat melihat lokomotif, Tuhan perintahkan kepada Yosua tabut perjanjian jalan terlebih dahulu, kamu dengan rombongan berjalan 900 meter di belakangnya. Kenapa? Supaya semua orang Israel, mungkin jutaan orang, dapat melihat kepada tabut perjanjian Tuhan. Hal yang kedua yang Tuhan pesankan adalah pegang janji Tuhan dan mujizat terjadi!

Saudara yang dikasihi Tuhan, orang-orang Israel memang diajak oleh Yosua: ayo lihat kepada Tabut Perjanjian. Ahli-ahli Arkeolog berkata sungai Yordan saat itu sedang banjir dan airnya begitu deras, lebarnya 3 km dan kedalamannya sampai 36 meter. Jadi tantangannya begitu luar biasa. Tapi begitu orang-orang Israel lihat bagaimana imam-imam pengangkat tabut perjanjian menginjakkan kakinya masuk ke dalam sungai Yordan yang sedang banjir, saat itu juga sungai Yordan berhenti, membuat suatu bendungan, dan orang-orang itu bisa lewat melintasi sungai Yordan. Saudara, Tuhan berkata kepada kita semuanya, saya mau ajak kepada setiap jemaat Tuhan, ayo kita pegang akan janji Tuhan! Maka di kala keluarga bersepakat dan sehati berdoa memegang janji Tuhan, maka Tuhan janji kepada kita mujizat akan terjadi! Waktu seluruh jemaat Tuhan yang ada di Rayon 7 bersama para pemimpin, kita pegang janji Tuhan, Gereja Tuhan, Danau Bogor Raya, akan dibangun, mujizat akan terjadi!

Ini menjadi tanggung jawab dari kita semua, bukan saya sendiri. Saya mesti ajak semua rombongan yang ada dimulai dari pemimpin yang lain kepada semua umat-umat Tuhan, ayo kita sama-sama berdoa, kita sama-sama pegang janji Tuhan. Nanti kalau Tuhan izinkan kita akan melakukan peletakan batu pertama, dan tanggalnya bukan kebetulan juga sama dengan umur gereja kita, yaitu pada tanggal 26 Juni 2021. Saudara yang dikasihi Tuhan, biarlah tanggal 26 Juni 2021, menjadi satu momentum kita mulai pembangunan gereja kita GBI Danau Bogor Raya, dan waktu setiap kita para pemimpin bersama-sama dengan semua hamba-hamba Tuhan dan umat Tuhan tidak ada yang mustahil buat Tuhan.

Tuhan berkati kita semuanya. Amin! (MGT)

Video