Stop, look, listen! (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Yosua 3:1-3, Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya—

Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita lihat seorang anak kecil, seringkali langsung jalan menyeberang ke seberang jalan tanpa lihat lagi ke kanan ke kiri, sehingga mungkin bisa terjadi tabrakan.

Yosua 3:1-3, Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang. Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya—

Saudara yang dikasihi Tuhan, kalau kita lihat seorang anak kecil, seringkali langsung jalan menyeberang ke seberang jalan tanpa lihat lagi ke kanan ke kiri, sehingga mungkin bisa terjadi tabrakan. Ayat-ayat dari Yosua 3:1-3 ini membukakan bagi kita, apa yang harus kita lakukan memasuki tahun 2012, digambarkan sebagai perjalanan kita menyeberang dari tahun 2011 ke tahun 2012, apa yang harus kita lakukan agar kita mengalami perjalanan seperti Yosua yang berhasil. Dan bukan hanya berhasil, tapi juga berhasil dan beruntung.

Tidak seperti anak kecil, orang dewasa yang mau menyeberang suatu jalanan, pasti melakukan beberapa hal, katakanlah ada prosedurnya, tidak sembarangan menyeberang. Kalau tidak demikian, dia bisa mencelakakan dirinya sendiri dan mungkin mencelakakan orang lain juga.

Orang-orang Israel yang dipimpin Yosua, sebelum menyeberang, mereka melakukan sesuatu yang juga harus kita lakukan:

  1. Berhenti dan berkemah (Stop)
  2. Memeriksa (Look)
  3. Mendengar apa yang diperintahkan (Listen)

Memasuki tahun 2012 dalam bulan yang kedua ini, Firman Tuhan katakan agar kita Stop, Look, and Listen! Waktu kita mau menyeberang, kita harus berhenti, melihat ke kanan ke kiri, sambil kita juga mendengar apa yang ada di sekitar kita.

#1 Stop

Satu hari, saya menonton sebuah acara di Metro TV, Kick Andy, yang mungkin juga Saudara tonton. Seringkali acara yang dibawakan oleh Kick Andy ini adalah acara yang menarik. Pada waktu itu Andy Noya mewawancarai seorang artis. Rupanya dia membuat kejutan, di mana tanpa diduga-duga Mama dari artis itu juga keluar dari belakang panggung dan hadir dalam acara tersebut. Artis ini kaget Mamanya ada di situ. Setelah dipersilakan duduk, Andy Noya bertanya kepada Mamanya, bagaimana mengenai kehidupan artis itu. Rupanya artis ini berbeda dengan kehidupan banyak artis yang lainnya. Dia tidak terlibat narkoba, tidak minum alkohol, dan menjadi panutan bagi lingkungan hidupnya. Lalu Mamanya memberikan kesaksian mengenai anaknya yang seorang selebritis itu, dia mengatakan hal-hal yang positif mengenai anaknya itu kepada audiens yang ada. Dia merasa bangga akan anaknya, yang walaupun artis tapi tidak terkontaminasi. Terlebih lagi di tengah-tengah kesibukan yang ada sebagai seorang selebritis yang juga duta lingkungan hidup, dia tetap memiliki kesempatan untuk berkunjung ke rumah Mamanya, berbincang-bincang dengan Mamanya, bahkan mengajak pergi keluar Mamanya. Dia tidak merasa kehilangan anaknya, walaupun anaknya itu memiliki kegiatan yang luar biasa.

Waktu saya dengar seperti ini, saya merenungkan. Kita harus memperhatikan orang tua kita. Apakah Saudara memiliki waktu yang cukup untuk orang tua Saudara? Apakah Saudara sekalipun punya banyak kesibukan, masih memberi waktu? Mari perhatikan dengan baik, orang tua Saudara butuh untuk bisa berkomunikasi dengan Saudara. Demikian juga waktu Papa dan Mama dari saya dan istri saya berdua masih hidup, kami meluangkan waktu untuk datang, mengajak mereka pergi. Itu yang diharapkan oleh para orang tua yang ada.

Saudara, kalau orang tua jasmani saja demikian, lebih lagi Bapa di Sorga merindukan agar kita memiliki waktu untuk bersekutu dengan-Nya. Apakah di tengah-tengah kesibukan kita yang luar biasa masih bisa memberikan waktu untuk Tuhan?

Saudara, selama beberapa minggu terakhir di Indonesia kita mendengar banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Dan beberapa hari yang lalu kita juga mendengar ada kecelakaan lalu lintas di daerah dekat kita di Cisarua, yang melibatkan kendaraan bus yang remnya blong, dan mengakibatkan begitu banyak jiwa yang mati sia-sia. Saya mau bertanya, apakah Saudara mau ikut naik bus yang remnya blong? Pasti tidak mau! Kita tidak akan mau ikut naik bus itu, gratis sekalipun!

Kalau kita tahu mobil kita remnya blong, Saudara pasti tidak akan mengemudikan mobil itu. Saudara yang dikasihi Tuhan, dengarkan baik, demikian juga dengan perjalanan hidup kita, bagaimana pentingnya Saudara memiliki rem di dalam hidup Saudara. Saudara harus banyak duduk diam di bawah kaki Tuhan kalau mau memiliki kehidupan yang berhasil dan beruntung. Pastikan Saudara berhenti dulu di hadapan Tuhan supaya jangan sampai kendaraan Saudara mengalami benturan dan jatuh ke jurang.

Ada sebuah kisah dari Matius 10, sebuah kisah yang tentu Saudara sudah tahu. Satu hari Tuhan datang ke rumah keluarga Marta di daerah Betania. Begitu Tuhan datang, Marta menyambut Tuhan, lalu dia sibuk ke sana kemari sementara Tuhan duduk dan mulai mengajar. Dan sementara Martha sibuk ke sana kemari, Maria duduk di bawah kaki Tuhan Yesus. Saya tidak katakan bahwa apa yang dilakukan Marta itu jelek, tapi ada skala prioritas yang harus kita lakukan. Pada waktu Tuhan datang, Marta sibuk melayani, repot ini itu, sampai kesal karena Maria kerjanya cuma duduk saja. Sehingga, dia komplain dengan Tuhan Yesus supaya Maria membantu dia dan jangan cuma duduk saja. Marta mau memberikan yang terbaik buat Tuhan Yesus. Tapi rupanya bagi Tuhan tidak demikian, Tuhan berkata, "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara," (Lukas 10:41)

Kalau kita dipanggil sampai dua kali, berarti itu sesuatu yang serius, dan kita harus pay attention, kita harus memperhatikan. Tuhan katakan bahwa Marta kuatir dan sibuk. Kalau kita renungkan, sebenarnya waktu Saudara sibuk ini-itu, cari duit terus, sebenarnya Saudara punya kekuatiran. Memang kita harus bekerja, tapi yang dimaksudkan Tuhan, di mana skalanya kita?

Tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (Lukas 10:42)

Kita punya keperluan yang banyak, perlu cari uang, beli ini itu, mungkin ada 1001 macam keperluan, banyaknya luar biasa. Tapi apa yang Tuhan bilang? Dari sekian banyak keperluan itu, hanya ada satu yang perlu. Artinya dari 1001 keperluan, yang nomor satu itu ada yang paling perlu, yaitu seperti yang Maria lakukan, duduk pertama-tama di bawah kaki Tuhan, mendengarkan apa yang Tuhan katakan, bersekutu dengan Tuhan. Itu yang Tuhan katakan sebagai yang terbaik yang tidak akan pernah diambil. Jadi kalau mau yang terbaik, bukannya mempersiapkan nasi goreng dan sop buntut, bukan itu yang nomor satu seperti Marta lakukan, tetapi seperti Maria, duduk di kaki Tuhan!

Saudara yang dikasihi Tuhan, saya belajar banyak bagi diri saya sendiri. Saya pribadi bukan orang yang bisa tenang duduk di belakang meja. Saya selalu dinamis, ke sana kemari, itu gaya hidup saya, itu karakter saya dari dulu. Tapi rupanya dalam perjalanan kerohanian saya, saya harus belajar, kita harus belajar. Tuhan proses kita. Saya merasakan apa yang saya lakukan gagal. Waktu saya lakukan, saya pikir saya berikan seperti Marta. Saya belajar banyak. Setelah saya belajar banyak, saya mengerti apa yang harus saya lakukan, duduk di bawah kaki Tuhan lebih banyak. Dan saat itu justru pertolongan Tuhan lebih banyak dibukakan. Saya tidak tahu pergumulan apa yang terjadi dalam hidup Saudara. Kita mengalami banyak hal yang kita lakukan itu sia-sia. Tapi kita sekarang harus mencoba, untuk pagi hari ini Saudara mulai lakukan yang terbaik untuk Tuhan, duduk di kaki Tuhan!

Ada ungkapan berkata, "In order to work well, we should learn to sit well." Supaya perjalanan kita menjadi berhasil, supaya langkah kita berhasil, kita harus belajar untuk duduk dengan baik. Jadi sebelum melangkah, kita diminta Tuhan untuk belajar duduk dengan baik agar perjalanan kita menjadi baik. Saudara yang dikasihi Tuhan, pada waktu kita duduk dengan baik di bawah kaki Tuhan, Tuhan bukakan jalan dengan ajaib.

Kenapa kita harus duduk banyak di bawah kaki Tuhan?

  1. Untuk memelihara kepenuhan Roh Kudus yang ada di dalam hidup kita
  2. Mengerti rencana Tuhan di dalam hidup kita
  3. Waktu Saudara punya problem, dan cari 1001 macam pertolongan tapi tidak berhasil, Saudara coba yang satu ini! Ini pasti cespleng! Waktu Saudara duduk, Dia akan memberikan pewahyuan, pengertian-pengertian kepada kita, sehingga akhirnya kita bisa mengerti ini rencana Tuhan, bahwa ternyata di bawah kaki Tuhan, pertolongan Tuhan tidak jauh-jauh.
  4. Menyenangkan hati Tuhan. Waktu kita duduk di bawah kaki Tuhan itu artinya kita menyenangkan hati Tuhan.
  5. Yesaya 30:15b, "dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Waktu kita duduk tenang, learn to sit well, duduk di bawah kaki Tuhan, maka iman percaya kita dipulihkan oleh Tuhan. Firman Tuhan katakan terjadi sesuai imanmu!

Saudara yang dikasihi Tuhan, saya mau ajak kita untuk punya rem. Jangan injak gas terus, nanti menubruk. Mungkin kalau tidak ada remnya, kendaraan kita bisa menubruk dan mesinnya pecah kepanasan. Jangan kerja-kerja-kerja, cari duit terus, pelayanan terus! Kita harus injak rem. Ada masa-masanya, secara periodik, kita harus injak rem. Bukankah Tuhan juga beristirahat pada hari ketujuh? Nikmati apa yang Tuhan berikan kepada kita, bersekutu dengan Tuhan. Waktu kita berikan waktu yang terbaik, Dia pasti memberikan yang terbaik juga buat kita.

#2 Look

Setelah kita berhenti (stop), setelah kita diam dulu, baru kita lihat ke kanan ke kiri, lalu kita memperhatikan sekitar kita. Apa yang diperlihatkan Tuhan di sekitar kita?

  1. Tuhan perlihatkan, kita memiliki kepekaan secara rohani.
  2. Kita lihat setiap kali ada Tuhan melakukan mujizat, Tuhan katakan agar memperlihatkan diri kepada imam. Sampai hari ini, setiap pribadi kita selalu mengalami mujizat, karena mujizat Tuhan masih ada. Saudara harus percaya, hidup kita ada karena ajaibnya Tuhan dalam hidup kita. Mujizat masih ada!
  3. Tuhan juga perlihatkan, bahwa ladang sudah menguning.
  4. Saudara, bukankah hari-hari ini begitu banyak orang siap dituai? Tugas untuk menyampaikan kabar baik bukan sekedar tugas saya dan hamba-hamba Tuhan yang melayani, tapi juga tugas setiap Saudara untuk memberitakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat. Di sekitar kita Tuhan perlihatkan, ladang sudah menguning, ini berarti Tuhan akan segera datang! Dia akan segera datang!
  5. Tuhan juga memperlihatkan kepada kita, ada godaan kerajaan dunia dan kemegahannya.
  6. Pada waktu Yesus selesai berpuasa 40 hari, Iblis menggoda Dia sebanyak tiga kali (Matius 4) Dalam godaan yang ketiga, Yesus dibawa ke tempat tinggi, dan Iblis memperlihatkan kepada Yesus, kerajaan dunia dan kemegahannya. Kerajaan itu akan diberikan kepada Yesus kalau Dia mau menyembah Iblis. Di sekitar kita hari-hari ini ada begitu banyak kenikmatan dunia, godaan dunia. Ada begitu banyak di sekitar kita! Apakah Saudara berposisi seperti Yesus? Tidak kompromi dengan dunia? Miris sekali kita tahu hari-hari ini narkoba, juga seks pranikah, merasuk begitu dalam sampai ke orang-orang muda. Pada waktu dr Andik Wijaya memberikan seminar, saya menangkap sesuatu. Pada waktu itu dia menceritakan apa maksud dari hubungan orang menikah, apa goal-nya bagi kita untuk menikah? Rupanya ada esensi yang begitu dalam dari hubungan pernikahan. Dalam Kejadian 2:15, Tuhan menyuruh Adam untuk mengelola Taman Eden. Adam bekerja, dan kemudian dalam Kejadian 2:18, ternyata Tuhan mengetahui bahwa Adam kecapekan, dan Adam memerlukan seorang penolong. Jadi inti dari kita dipersatukan sebagai suami-istri adalah untuk mengusahakan Taman Eden bersama-sama. Begitu pentingnya sehingga kita diingatkan kembali oleh Tuhan. Saudara, kalau hari ini ada yang belum punya jodoh, Saudara tidak usah cari ke mana-mana, bahkan sampai pasang di Kolom Kontak Jodoh. Kalau kita belum punya jodoh, yang harus kita cari adalah di mana Taman Eden kita berada. Ketika kita ketemu Taman Eden kita, di situ Tuhan ada, dan Tuhan sendiri yang akan mempersiapkan pasangan hidup kita. Hari-hari ini dunia sudah dirusak dengan hal-hal seperti itu. Perhatikan baik anak-anak muda, dan bagi para orang tua, perhatikan anak-anak kita! Kita sebagai anak-anak Tuhan harus bisa menguasai diri, perhatikan baik segala sesuatunya agar kita menjadi berhasil dan beruntung.

#3 Listen!

Lukas 11:28, Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."

Apakah Saudara mendengarkan Firman Tuhan? Tentu semua Saudara mendengarkan Firman Tuhan. Tapi apakah Saudara memeliharanya? Apakah Saudara merenungkan Firman Tuhan? Dan bukan saja renungkan, tapi apakah Saudara lakukan Firman Tuhan?

Saudara yang dikasihi Tuhan, setiap kali Tuhan berfirman kepada ketujuh jemaat di dalam Kitab Wahyu, Dia berkata, siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan, apa yang dikatakan oleh Roh! Hari-hari ini Tuhan banyak berbicara, apakah kita pasang telinga kita atau tidak? Apakah kita dengar-dengaran dengan Tuhan? Telinga harus dibuka, jangan jadi tuli terhadap Firman Tuhan, tetap waspada! Jangan tuli tapi biarlah kita mendengarkan Firman Tuhan sehingga kita diberkati Tuhan.

Amin.