POWI: Power of Worship and Inspiration (Jonathan Prawira)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Kami percaya firman-Mu yang mengatakan bahwa tidak ada nama lain di bawah kolong langit ini yang olehnya kami dapat diselamatkan selain nama Yesus Tuhan. Kami percaya setiap kali kami bertemu dengan Yesus berjumpa dengan Tuhan di hadirat-Mu, pasti ada kesembuhan, pasti ada kemenangan, pasti ada kelimpahan, pasti ada bahkan kemuliaan Tuhan sediakan buat kami

Sebab itu Bapa, biarlah pagi hari ini kami serahkan setiap perkara kami bawa ke dalam tangan Tuhan, supaya Tuhan ubahkan semua itu, Tuhan ubahkan rekayasa orang yang menjahati kami, Tuhan ubahkan keadaan yang buruk menjadi kebaikan dalam hidup kami. Tuhan ubahkan segala sakit penyakit menjadi kesembuhan. Tuhan ubahkan segala ratap tangis menjadi tari-tarian dan nyanyian yang baru

Terima kasih Bapa karena kami melihat setiap tokoh Alkitab, apa pun kekurangan mereka, apa pun masalah mereka, bahkan mereka yang letih lesu setiap kali bertemu dengan Tuhan terjadi perubahan. Demikian juga kami mau datang padamu dengan segala apa yang ada pada kami, pagi ini ubah kami Tuhan dengan kuasa hadirat-Mu.

Terima kasih Tuhan, Kau sudah melawat kami dalam hadirat-Mu Ini saatnya kami juga terima kuasa firman-Mu Tuhan, hikmat dari-Mu untuk menjadi pelaku-pelaku firman, karena firman-Mu berjanji, orang-orang yang melakukan firman-Mu akan berbuah 30, 60, bahkan 100 kali lipat

Biarlah kami terima kuasa firman-Mu yang menciptakan apa yang tidak ada menjadi ada.

Amin.

Shalom, saya senang sekali bisa bertemu dengan Bapak/Ibu di tempat ini pagi hari ini, seperti biasa, Salam Inspirasi buat yang di Facebook, walaupun kita tidak bertemu tapi di Facebook kita selalu bertemu, saya selalu membagikan inspirasi. Jadi pagi ini saya namakan POWI: The Power of Worship and Inspiration. Karena panggilan saya sebagai penulis lagu, maka saya tidak merasa berkhotbah, hanya menyampaikan firman Tuhan, berbagi inspirasi dari Firman Tuhan yang sudah saya dapat.

Saya percaya pagi hari ini kita akan membahas satu tema yang penting juga karena Tuhan katakan hari-hari ini banyak anak Tuhan yang sedang capek. Penuh tekanan. Kadang-kadang kita tergoda untuk mengeluh.

Tuhan selalu sekarang kasih saya lagu-lagu yang penuh kata-kata nubuatan, kata-kata iman. Mulai pagi ini saya mau bilang jangan katakan “lagu saya”, tapi “lagu kita”. Karena memang kenyataannya Tuhan kasih lagu buat “kita”, untuk memberkati kita. Saya justru cuma pengantar lagunya saja, saya berharap moga-moga saya menjadi pengantar lagu yang baik supaya firman dan kuasa Tuhan dapat tersampaikan ke Bapak/Ibu.

Tuhan katakan banyak orang yang sekarang sedang ingin mengeluh, banyak tekanan, kompetisi makin tinggi, orang makin agresif dalam berbisnis, menghalalkan segala cara demi kemenangan dan kesuksesan. Kita rasanya tidak kuat lagi. Itu sebabnya Tuhan kasih lagu “Ku Tak Akan Menyerah”, “Selalu Ada Jalan”, supaya kita mengucapkan kata-kata nubuatan. Apa pun masalahmu, saya turut bersimpati, mungkin manusia tidak bisa menolong banyak, tapi kalau Tuhan turun tangan, pasti pergumulan kita diubah jadi kemenangan.

Setiap perkara dapat kutanggung
dengan kekuatan yang Kauberikan
Bahkan di dalam kelemahan
kutahu kuasa-Mu semakin sempurna

S’bab Tuhan pasti turun tangan
Membawa pertolongan di mana kuperlukan
‘pabila Kau yang campur tangan
Di setiap pergumulan Kau bawaku menuju kemenangan

Lagu ini diambil dari janji Tuhan dalam Yesaya 41:10-11, janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa;

Ini bukan soal kena marah, tapi amarah, artinya orang yang meluapkan kebencian, orang yang begitu ingin menyakiti membinasakan kita. Justru Tuhan turun tangan untuk kita supaya menghadapi Dia.

Kalau dilihat secara janji-Nya, kelihatannya abstrak. Tapi Tuhan ingatkan satu kejadian satu perang yang hampir memusnahkan Israel, Perang Yom Kippur, Perang Enam Hari. Israel yang saat itu baru berdiri dikepung oleh berbagai negara, termasuk Rusia, Gog dan Magog. Dan secara perhitungan di atas kertas negara Israel pasti lenyap dari muka bumi. Secara strategi militer dan persenjataan pasti lenyap. Tapi janji Tuhan berlaku, Israel menang. Pertanyaannya, kenapa Tuhan show-off? Kenapa mesti Tuhan tunjukkan ada perang, dan Israel yang tadinya kalah kok bisa menang? Karena Tuhan mau buktikan Dia tidak berdusta, Alkitab tidak berdusta. Sekarang Alkitab ini sudah terbukti secara historis, kalau Tuhan sudah turun tangan lindungi, biar negara lain sekuat apa pun tetap menang. Kalau Tuhan bisa menyelamatkan bangsa Israel, Tuhan yang sama bisa menyelamatkan, memenangkan hidup kita.

Saat ini mungkin masalah Saudara banyak, tekanan boleh besar, saat ini kelihatannya Saudara krisis, tapi Saudara percaya Tuhan pasti turun tangan. Mulai katakan, Tuhan pasti turun tangan, Iblis bisa memasukkan kata-kata yang menyakitkan, manusia boleh melempar kata-kata yang menyakitkan, boleh melemahkan hati kita, keadaan kenyataan boleh melemahkan hati kita, tapi kita mulai berkata, “tapi aku percaya, Tuhan pasti turun tangan!”

S’bab Tuhan pasti turun tangan
Membawa pertolongan di mana kuperlukan
‘pabila Kau yang campur tangan
Di setiap pergumulan Kau bawaku menuju kemenangan

Saya percaya kuasa Tuhan sudah turun atas hidup kita. Sekarang kita siap maju!

Akhir-akhir ini dunia dan anak-anak Tuhan sedang bingung, karena hidup makin lama makin susah. Katanya Tuhan Yesus baik tapi kok kenyataan hidup makin lama makin susah. Akhirnya orang dunia mulai sinis, “Apa tuh, orang Kristen cari berkat melulu?” Memangnya cari berkat salah? Dibandingkan dengan apa? Memang kalau dibandingkan antara cari berkat dan cari Tuhan, tentu harus cari Tuhan lebih dulu. Tapi kita ke gereja kan cari berkat, bukan cari kutuk. Kita ke sini mau diberkati. Tapi kadang-kadang orang bilang, kenapa kami tidak alami berkat? Karena mereka tidak tahu bahwa Alkitab katakan memang akan timbul masa kesukaran pada akhir zaman bahkan masa kegoncangan atau turbulensi.

Analisis-analisis dunia memang katakan ada turbulensi di market place, tapi Tuhan sebetulnya sudah lebih dahulu katakan di Hagai 2:5-7, Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;

Mau lari ke mana? Mau lari ke planet lain? Sekarang belum ada planet yang bisa di bumi selain bumi. Yang jelas pesiar ke luar angkasa sudah ada. Sir Richard Bronson membuka suatu wisata baru yaitu wisata luar angkasa.

Firman ini sudah terjadi, dan dari situ mulailah timbul lagu-lagu dari Tuhan, “Ku Tak Akan Menyerah”, Tuhan juga mau kita bernubuat seperti Daud menghadapi Goliath. Ketika Goliath mengancam, Daud malah mengatakan kamu yang habis, Tuhan akan menyerahkan kamu ke tanganku. Tuhan mau katakan, Selalu Ada Jalan. Kita tambahkan kata-kata nubuat. Orang bilang tidak ada yang bisa menolong kamu, tapi kita katakan Tuhan Pasti Turun Tangan!

  • Bumi
Bumi Indonesia masih aman, Tuhan masih lindungi. Tapi gempa di Haiti, tidak sempat orang tahu, sudah ribuan mati. Longsor di Cina, 2000 orang mati.
  • Laut
Di Laut, tsunami Aceh sudah lama berlalu. Banjir di Pakistan, ribuan hilang, jutaan menderita, Presidennya kabur ke Eropa, tapi Perdana Menterinya tinggal, artinya begitu parah goncangan di laut. Ini sudah bukan wacana, it happened. Orang Arab harus impor es batu dari Greenland. Tapi Greenland es abadi sendiri sudah terbelah, suhu makin tinggi dan air makin naik.
  • Udara
Di Indonesia masih cuaca ekstrim saja, hujan dan panas tidak jelas, pertanian terganggu. Tapi di Rusia, gelombang panas sudah membunuh 2000-an orang. Tuhan sudah tunjukkan kegoncangan terjadi. Belum lagi ketakutan di Eropa karena ada tsunami matahari, kalau tidak meleset akan terjadi pada tahun 2013. Bukan kiamat soalnya tanda-tandanya jelas di Alkitab, tapi minimal kegoncangan ini pasti akan mengganggu bumi.
  • Darat
Lalu kenapa ada darat? Karena darat berbicara mengenai situasi manusia setelah kegoncangan-kegoncangan ini. Manusia mulai goncang. Ekonomi goncang. Amerika tidak tersangka-sangka, ekonominya bisa digoyang juga. Eropa hampir berkuasa, ternyata rontok juga. Siapa menyangka ternyata China ekonominya makin kuat dan hampir mengalahkan Amerika, bahkan disebut-sebut akan menjadi negara nomor satu ekonominya saat ini. Siapa yang dikira kuat ternyata tidak.

Di Indonesia, goncang juga, kekerasan terjadi. Tapi memang Indonesia tidak usah digoncang terlalu parah sudah goncang sendiri. Tidak usah gunung meledak, LPG meledak di mana-mana.

Kegoncangan terjadi, keluarga terjadi, kekerasan rumah tangga terjadi.

Ciri-ciri orang yang dewasa adalah sikap mereka terhadap tekanan. Kalau mereka dalam tekanan mulai bertanya, kenapa sih kok begini Tuhan? Saya tahu mereka belum dewasa. Hubungan mereka dengan Tuhan itu baru romantisme-romantisme, sehingga kalau ada susahnya, kaget. Mereka tidak mengerti esensi dari penyembahan mereka. Saudara yang tidak kaget, udah tenang, selamat, artinya roh Saudara sudah dewasa. Kita tahu bahwa situasi ini memang harus terjadi, saya kenal Tuhan saya, apa pun yang terjadi, Tuhan pasti tolong saya.

Mungkin Saudara katakan, "Dulu saya bejat, geblek, Tuhan menyelamatkan saya." Masa sekarang Saudara mau hidup baik-baik, Saudara mau berubah, masa sih Tuhan binasakan Saudara? Tidak mungkin! Tuhan yang dulu menyelamatkan kita waktu berdosa pasti Tuhan sanggup memelihara hidup kita. Jadi kita memang perlu membangkitkan iman kita, jaga iman kita, kenal Tuhan kita lebih intim lagi. Keintiman bukan berbicara soal romantisme, pacaran. Iman itu bukan soal pacaran. Intinya pacaran dengan menikah itu berbeda. Pacaran, kalau mau bertemu berusaha menampilkan yang terbaik, dandannya bisa lebih lama. Coba, apakah suami-istri kalau mau ketemu dandan dulu? Bukan itu keintimannya, keintiman pernikahan itu adalah saling bergantung, saling melayani, saling percaya, saling menjaga, saling tanggung jawab.

Artinya, intim dengan Tuhan itu bukan soal kita selalu merayu Tuhan, “Tuhan, Engkau baik, Engkau kudus, Engkau mulia” dengan mendayu-dayu. Tapi keintiman dengan Tuhan itu kita akan mengatakan begini, “Tuhan walaupun aku tidak mengerti apa yang Tuhan lakukan saat ini dalam hidupku, tapi Aku percaya Tuhanku tetap sayang padaku.” Itu keintiman yang sejati. Ayo raih keintiman sampai sana.

Tapi pertanyaannya, tetap saja, apa tujuan goncangan ini? Orang seringkali mengaitkan kegoncangan ini dengan kedatangan Yesus. Saya sih selalu mengaminkan kalau dikatakan Tuhan Yesus segera datang. Saya setuju, memang Alkitab juga katakan demikian. Tapi masalahnya, segeranya Tuhan dengan segeranya kita itu kan berbeda. Banyak orang seringkali kalau kegoncangan, selalu dikaitkan dengan Yesus datang. Yesus datang hanya Bapa yang berhak dan tahu kapan waktunya. Tidak ada satu korelasi antara kegoncangan dengan kapan Dia datang. Mau sebelum goncang, mau sedang goncang, mau setelah goncang, itu hanya Tuhan yang tahu.

Jadi, apa implikasi dari pemikiran itu? Akhirnya pasif, “ya udah nggak usah ngapa-ngapain, yang penting saya tunggu Tuhan datang saja.” Kenyataannya dari generasi ke generasi sudah sering kegoncangan dikaitkan dengan Yesus datang. Mari kita dewasa, mau ada goncangan atau tidak, Tuhan mau datang kapan saja, kita tetap siap kapan saja. Jangan tunggu goncang baru siap.

Tapi saya percaya, tidak ada yang tahu, tidak ada yang bisa menebak pikiran Tuhan. Berarti ada tujuan goncangan yang lain. Ada orang yang tidak siap, ada yang tidak tahu harus bagaimana, ada yang siap tapi salah. Mari lihat, apa tujuan goncangan, dan kita harus melakukan apa.

Hagai 2:8-10, Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

Segala bangsa artinya tidak luput, semua kena. Saudara tinggal di Rumah Tuhan? Saudara adalah Rumah Tuhan? Berarti tujuan kegoncangan adalah supaya mestinya kekayaan bangsa-bangsa datang mengalir ke Rumah Tuhan!

Itulah tujuan kegoncangan, supaya segala macam jiwa, kekayaan bangsa, mulai menengok ke anak Tuhan, ada solusi nggak di Rumah Tuhan.

Kalau keadaan baik, apalagi orang-orang yang bos-bos, kita injili satu ayat, mereka akan jawab 5 ayat plus 10 filsafat. Mereka bilang, “Jangan fanatik-fanatik. Keadaan baik, buktinya saya juga diberkati, jangan kira cuma Kristen yang benar. Buktinya, saya ngaco-ngaco tapi tetap lebih kaya dari yang lain!” Betul tidak? Tetapi justru saat keadaan goncang, baru orang mulai menengok, “Ternyata kekuatanku tidak ada artinya, kepintaranku tidak ada artinya, saya perlu jawaban.

Ada satu fakta sebelum tahun 1998, kalau kita ke Department Store yang mahal di Mal, di deretan tas, maka yang diletakkan di wagon maupun di susunan rak, adalah merek-merek luar negeri semua. Yang produk dalam negeri tidak dipandang.

Tapi coba lihat sekarang, baik tas produk dalam negeri maupun luar negeri diletakkan sejajar. Kenapa? Titiknya tahun 1998, waktu dolar meroket, tidak bisa datang barang impor, Mal kosong, yang punya stres. Goncang kan? Yang tadinya sudah mapan, mantap, produk luar negeri semua. Sekarang rak kosong, bingung semua. Kemudian ada pengusaha-pengusaha tas lokal sudah siap, yang sudah menanti kesempatan itu, dan mereka datang masuk. Titik kegoncangan itu jadi peluang untuk tas dalam negeri masuk ke sana. Saya percaya ini adalah bukti nyata, bahwa apa pun goncangannya itu adalah suatu kesempatan buat anak Tuhan yang siap menangkap kekayaan bangsa-bangsa mengalir.

Ini saatnya anak Tuhan untuk tampil di marketplace. Bekerja adalah panggilan. Saudara di sini dipersiapkan untuk lebih kuat lagi menangkap kesempatan berperang di marketplace, mengambil setiap kesempatan.

Kita sekarang sudah tahu bahwa tujuannya adalah supaya kekayaan bangsa-bangsa mengalir ke Rumah Tuhan, jiwa-jiwa datang ke rumah Tuhan. Karena ketika pengusaha sedang baik, diinjili tentang Yesus, susah sekali mencari waktunya. Tapi kalau dia goncang, anaknya sakit, dia sendiri sakit, perusahaannya sakit, justru dia yang cari kita, dia mau cari Yesus!

Sekali lagi, kegoncangan tidak Tuhan maksudkan untuk jahat pada kita. Kegoncangan justru dimaksudkan supaya anak Tuhan siap mengambil peluang. Kalau keadaan baik-baik, justru tidak akan terjadi apa-apa. Justru saat-saat seperti ini, tangkap, jadilah jawaban. Kasih solusi. Tapi hanya bisa, kalau Saudara tidak stres. Kalau Saudara ikut stres, tidak keluar solusinya. Yang ada malah sama-sama kepahitan sama Tuhan, cuma sekedar senasib sepenanggungan, tapi tidak ada jawaban.

Kita sudah tahu kegoncangan harus ada supaya kekayaan bangsa mengalir. Mungkin kita bilang, tapi kan kekayaan ada di tangan orang fasik, memang segampang itu bisa diambil?

Hagai 2:9, Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Harta itu Tuhan yang punya, tapi kenapa Dia belum kasih kita? Jawabannya, Tuhan tunggu siapa yang siap untuk mendapatkannya.

Orang yang punya harta itu bisa saja menipu orang, tapi dia juga tidak mau ditipu. Penipu tidak mau ditipu. Bahkan penipu juga butuh orang yang jujur yang bisa dipercaya yang bisa mengelola keuangannya. Dan siapa tahu itu adalah Saudara?

Sekotor-kotornya orang berbisnis tapi bagaimana pun dia juga tidak mau dikotori orang, dia mau orang-orang yang berhati bersih supaya uangnya aman. Kalau bisa dia pensiun bertobat! Siapa tahu itu Saudara yang melakukan?

Banyak sekali bisnis yang dimulai dari modal dengkul, artinya doa dan tidak ada dana, cuma modal pikiran yang cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Amin? Kalau kita sudah tahu ini, besok tidak ada yang mengeluh lagi, karena sekarang bagaimana caranya menangkap kekayaan bangsa-bangsa.

Kenapa Tuhan kasih janji kepada kita? Tujuannya apa? Untuk memotivasi kita dalam melakukan sesuatu karena kita punya pengharapan janji Tuhan. Tapi ada orang-orang yang sibuknya cuma satu yaitu klaim janji Tuhan. Tapi saya percaya kita semua sudah dewasa, jadi ketika Tuhan menjanjikan sesuatu, itu dijadikan dasar motivasi. Sorga aja Tuhan kasih, masa sih kecukupan Tuhan ngga kasih? Bagian saya cuma lakukan yang saya bisa, bekerja di ladang Tuhan.

Cara menangkap kekayaan bangsa-bangsa

Kekayaan orang fasik tidak akan datang ke setiap anak Tuhan. Kenyataannya di Alkitab tidak semua orang Israel kaya dan sukses, tetap saja hanya orang-orang pilihan Tuhan yang sukses. Saya berusaha supaya Bapak/Ibu menjadi orang-orang pilihan Tuhan yang bisa dipercaya Tuhan mengelola berkat. Bagaimana caranya?

Kuatkan hati

Hagai 2:5, Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, …

Rahasia sukses orang dunia itu sama dengan anak Tuhan di satu sisi ini. Hati yang kuat. Banyak orang pikir “Kok kuat? Kan anak Tuhan harus lembut?” Banyak anak Tuhan imannya ok, tapi hatinya tidak kuat. Banyak orang yang mencampuradukkan antara iman dan hati. Kalau dia rasa Tuhan dekat, imannya kuat. Tapi kalau dia menyembah tidak berasa Tuhan ada, dianggap imannya jauh. Itu berbeda jauh. Itu soal perasaan kita, merasa atau tidak, itu bicara hati.

Ada orang bersaksi “iman saya jatuh bangun karena saya jatuh dalam narkoba, setelah sembuh jatuh lagi.” Saya pikir itu bukan iman. Saya tanya lagi ke dia, “Waktu kamu narkoba, kamu tetap percaya tidak Yesus adalah Tuhan?” Dia jawab, “Saya percaya, cuma sayanya tidak kuat.” Nah, jadi jangan bilang imanmu lemah, mujizat tidak terjadi, keselamatan juga bisa hilang.

Imannya tetap, yang lemah adalah hati, karena hanya orang yang hatinya kuat yang bisa berkata “No! Saya tidak mau lagi narkoba, walaupun sakaw saya akan tetap kuat, lebih baik saya ke sorga daripada saya harus menderita neraka gara-gara sakaw. Biar deh sakaw daripada saya ketergantungan narkoba.”

Orang yang kuat itu yang bisa menampik narkoba. Betul tidak? Biar percaya Yesus bagaimana pun tapi seringkali hatinya lemah. Imannya sih ok, Tuhan puji imannya. Dalam susah tetap berkata, “puji Tuhan bersyukur, terima kasih atas penderitaan yang Engkau beri.” Tapi sayang hatinya lemah, dia pikir, “Ya sudah nasib saya miskin ya sudah.” Imannya ok, tapi hatinya lemah!

Banyak anak Tuhan melayani Tuhan, imannya ok, tapi begitu ditegor atasannya, dinasehati, dikritik, langsung kecewa, tersinggung, udah deh ngga pelayanan-pelayanan lagi.

Kenapa Tuhan izinkan itu terjadi? Tuhan sedang melatih dan memperlihatkan kekuatan hati kita. Kadang orang bilang omongan di gereja lebih kejam daripada orang dunia, tapi saya katakan tidak juga. Bedanya hanya kalau di gereja orang pakai menegornya pakai ayat, tapi kita sendiri harus sadar, bagaimana pun itu tetap Firman bukan? Karena sekejam-kejamnya omongan di gereja tapi orang dunia omongannya jauh lebih menyakitkan, lebih sinis, sarkasme, lebih sadis. Kenapa kita diizinkan Tuhan untuk ditegor? Kita sedang dilatih dalam pelayanan di sini supaya hati kita kuat, sehingga ketika orang dunia ngomong apa pun kita bisa berkata, “Saya tidak takut karena Tuhan pasti turun tangan!”

Kalau anak Tuhan mau sukses terima kekayaan bangsa-bangsa, kuatkan hatimu!

Pertanyaannya, kenapa anak Tuhan disuruh “kuat hati” padahal kan yang kita tahu biasanya “lembutkan hati”? Karena banyak anak Tuhan tidak tahu bedanya “kuat hati” dengan “keras hati”. Bedanya di mana? Dilawankan saja. “Keras” itu lawannya “lembut”, kalau “kuat” lawannya “lemah” hati. Tuhan tidak suruh kita “kasar”! Tuhan suruh kita “kuat” hati! Orang yang keras hati itu melawan terus ke orang yang baik. Makanya Tuhan katakan, ketika Roh Kudus berbicara jangan keraskan hatimu. Terima dulu saja, kalau ada nasihat yang baik. Mungkin kelihatannya tidak berguna buat kita, mungkin caranya salah, tetap jangan keraskan hati, terima dulu. Sebetulnya itu yang harus kita lakukan.

Nanti kalau kita sedang kecewa, sedang rasanya lemah, negatif, di situlah kita harus menguatkan hati kita. Karena hati kita perlu dikuatkan terus menerus, karena sumber segala masalah itu hati kita. Sebab dari hatilah akar segala kejahatan. Macam-macam, percabulan, perzinahan, apa pun, itu semua dari hati.

Kita lihat sekarang biar jelas bedanya “kuat hati” dan “keras hati”. Kisah Firaun dan Musa.

Resepnya sebetulnya attitude kita dulu. Sepintar apa pun kita, sejago apa pun, seahli apa pun, tapi kalau customer mengeluh sedikit lalu kita marah-marah, pasti ditinggal. Sejago apa pun kita, kalau bos kasar sedikit sama kita dan kita lawan dia, ya risikonya dipecat.

Contoh keras hati itu Firaun. Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat. (Keluaran 3:19) Firaun itu keras, biar dikasih alasan, argumen apa pun, sekali tidak mau pokoknya tidak mau. Tidak mau dengar orang. Penjelasan pertamanya, “Tidak bisa …” duluan, nah, itu sikap hati yang keras.

Musa adalah orang yang paling lembut hatinya, tapi sekaligus juga tidak kuat hati. Lalu sahut Musa: "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?" TUHAN berfirman kepadanya: "Apakah yang di tanganmu itu?" Jawab Musa: "Tongkat." Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. (Keluaran 4:1-3). Imannya Musa sih bagus, tapi waktu Tuhan suruh dia gemetaran. Sama kan seperti kalau Bos lagi menyuruh, “Kamu pergi ke sana,” tapi kita argumen, “Pak, saingannya banyak …”. Nah itu dia, imannya bagus, kalau pelayanan dia bisa cuti dari kantor, tapi kalau disuruh kerja malah argumen melulu, “Aduh Pak, saingan bagaimana, kalau gagal bagaimana, kalau kemahalan bagaimana?” Bukannya cari akal supaya barangnya laku, tapi malah begitu. Itulah contoh anak-anak Tuhan yang seringkali imannya bagus tapi hatinya lemah. Semoga hari ini kita semua memperbaiki diri dan menjadi pemenang-pemenang.

Musa ngeyel, "Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku, melainkan berkata: TUHAN tidak menampakkan diri kepadamu?" Tapi Musa ngeyelnya karena lemah bukan karena keras hati. Lalu Tuhan menyuruh Musa melemparkan tongkatnya ke tanah, dan tongkat itu menjadi ular! Musa malah lari meninggalkannya. Mestinya kan, “Luar biasa! Haleluya! Wuihh, kok bisa ya tongkat jadi ular? Gimana caranya Tuhan? Ajarin dong Tuhan…” Mungkin kalau Saudara langsung begitu kan ya? Kita bayangkan, Musa yang belah laut, Musa buat mujizat, Musa yang penuh kemuliaan, tapi awalnya ketika ditunjukkan mujizat tongkat menjadi ular, dia langsung kabur! Kayaknya Saudara kalau lihat kejadian begini, pasti ngga mau ikut Musa, mungkin kita bilang, “Apaan nih pemimpin? Lihat ular aja takut?” Kenapa? Karena hati Musa lemah. Kalau Saudara juga terus begitu, juga akan membantah terus, bukan karena keras – mau taat tapi lemah, akhirnya Tuhan kesal juga. Kalau kita baca terus, Tuhan bisa bilang “Ya sudahlah, Aku kasih orang lain sajalah.”

Itu yang sering terjadi. Tuhan sayang Bapak/Ibu, Tuhan mau Bapak/Ibu sukses, Tuhan mau Saudara-Saudara sukses, tapi ketika Tuhan suruh lakukan suatu Firman, kita suka bilang, “Ngga ah Tuhan, menyakitkan.” Disuruh melayani, “Nggak ah Tuhan, nyebelin orangnya.” Disuruh sesuatu, “Nggak ah Tuhan, takut.” Akhirnya Tuhan bilang, “Ya sudah, kalau kamu tidak siap, Aku cari orang lain.” Saudara tidak mau Tuhan sampai demikian kan? Saya percaya anak Tuhan di sini, sudah saya provokasi supaya apa pun yang terjadi, kita tetap kuatkan hati, dan kekayaan bangsa-bangsa mengalir ke dalam rumah Tuhan!

Saya bilang “provokasi”, karena saya perhatikan, orang-orang lebih cepat berubah ketika “diprovokasi” daripada “diinspirasi”. Ada seorang anak muda, tadinya anteng, pengecut juga, kutu buku, nerd begitu, lalu diprovokasi, “Eh, lo dibilang banci, pacar lo mau diambil.” Tiba-tiba dari pengecut berubah jadi pemberani! Karena dihasut. Kalau inspirasi kan bilangnya, “Kamu kan rajawali bukan ayam…” Kelamaan! Ini saatnya percepatan. Tuhan sedang bergerak cepat sekali, karena Iblis juga sedang bergerak cepat sekali. Setiap hari keadaan bisa berubah. Amerika hari ini up besok tahu-tahu down. Begitu cepat berubah. Tuhan mau anak-Nya bergerak dengan cepat, tangkap visi Tuhan, lari dengan cepat, tinggalkan segala beban yang ada, supaya gerakannya ringan, segala macam konflik internal cepat-cepat selesaikan di hadapan Tuhan, taruh di hadirat Tuhan, sehingga siap menghadapi konflik eksternal: masalah-masalah hidup, masalah-masalah teknis, kesulitan di kantor, kesulitan di luar. Kita siap hadapi kalau hati kita penuh damai sejahtera, tapi anak Tuhan yang masih berlambat-lambat, menahan dendam, menahan kecewa, masih berlambat-lambat, menahan ketersinggungan, menahan harga diri. Akhirnya tidak siap menangkap kesempatan dan orang lain yang menangkap. Saya minta hari ini Bapak/Ibu, tanggalkan beban yang merintangi sehingga kita bergerak cepat dengan Tuhan, ambil setiap kesempatan sebelum orang lain yang ambil!

Saya punya visi tiap lihat lowongan kerja banyak betul, saya doakan supaya anak Tuhan yang ambil ini semua.

Bekerja

Resep kedua dan terakhir hari ini setelah kuatkan hati, dikatakan adalah “bekerjalah”, di Hagai 2, bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Saya heran orang suka bilang, “Kerja saya ngga enak!” Kenapa kerja itu ngga enak? Supaya liburan Saudara enak! Rasanya pengin cuti aja! Tuhan bikin ada masalah, supaya ingat keluarga, ingat refreshing.

Tugas kita adalah bekerja. Sekarang pertanyaannya, apa tujuan kerja? Ini yang banyak anak Tuhan tidak tahu. Banyak yang bilang “supaya sukses”. Itu betul, tapi pertanyaan lanjutannya adalah “kenapa Saudara sukses?”

Kembali ke pembicaraan yang disampaikan Pak Gembala di tempat ini. Bekerja adalah panggilan. Kenapa Saudara sukses, karena tugas karena kita harus bekerja adalah untuk membangun rumah Tuhan. Kalau Saudara mau diberkati, Saudara harus bekerja untuk tujuan bukan untuk pribadi. Memang kita harus juga mendapatkan dan menikmati, tapi kita harus sukses untuk membangun rumah Tuhan.

Sukses dalam Tuhan itu bagi saya begini, karena itu adalah biaya operasional dari Tuhan supaya Saudara bisa membangun rumah Tuhan dengan baik.

Orang kalau pergi meeting, pasti diperlengkapi oleh Bosnya, dibiayai hotel yang mahal supaya Perusahaannya tidak dipandang sebelah mata oleh klien, diberikan laptop, kalau perlu beli baju yang baru, sewa mobil yang bagus. Apakah semua itu milik si anak buah? Bukan! Tapi biaya operasional dari Perusahaan, supaya dia bisa melakukan tugas Perusahaan dengan baik dengan dimudahkan dan diperlengkapi.

Puji Tuhan kalau Bapak/Ibu sukses, pertahankan, sebab kadang orang sukses suka berhenti dan tidak mau berkembang lagi, malah orang lain yang maju terus. Jangan berhenti, Tuhan suruh kita berkembang ke kanan ke kiri. Kembangkan Perusahaanmu, jangan berhenti sampai di sana. Nah, tetapi masalahnya untuk apa kita sukses? Itu adalah untuk biaya operasional dari Tuhan untuk kita membangun rumah Tuhan, supaya kita dapat upahnya waktu nanti di Sorga. Bukan kita harus miskin di dunia. Tetap harus sukses, karena kalau miskin bagaimana menolong orang lain.

Kelihatannya rohani. Saya sering dipertanyakan, “Ko, ngapain saya kaya, saya sudah cukup bahagia.” Betul, tapi kalau kamu kaya, kamu bisa membahagiakan orang lain. Yesus maunya apa? Kita bahagia atau bahagiakan orang lain? Tentu membahagiakan orang lain. Tapi kalau kita sendiri kekurangan, bagaimana membahagiakan orang lain? Kita harus melimpah dulu dalam segala hal. Yang melimpah sukacita bisa membagi sukacita ke orang. Apa pun kelimpahan kita bisa dibagi kalau kita punya kekayaan yang berlimpah, sukses di bidang kita masing-masing.

Bekerja adalah pelayanan. Bapak/Ibu dihargai oleh Tuhan. Uang yang Bapak/Ibu berikan pada gereja mungkin dilupakan manusia. Dia sudah support gereja sampai indah, akhirnya dia disakiti dan kepahitan. Manusia bisa kepahitan tapi Tuhan hargai itu.

Lukas 8:3, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Kenapa Yesus bisa pelayanan keliling ke mana-mana? Ada orang bilang Yesus tidak punya apa-apa. Betul, tapi bukan berarti Yesus miskin, cuma duit-Nya dipakai semua untuk pelayanan. Kenapa Yesus pakai duit-Nya untuk pelayanan? Ya karena Dia adalah Tuhan, buat apa duit? Dia juga tidak perlu kawin atau banyak hal yang duniawi, Dia akan balik kok ke sorga. Tugas Dia di sini adalah untuk melayani. Tapi juga kekayaan itu dari mana? Dari Bapak/Ibu! Pelayanan bisa berjalan itu karena ada Bapak dan Ibu.

Kalau bicara persepuluhan kadang banyak orang yang “alergi”. Saya tidak bicara itu. Tapi kenyataannya Alkitab berkata, bekerja adalah pelayanan. Amin?

Orang menyangka melayani itu hanya di gereja. Tapi kadang orang memaksakan diri, kerjanya biasa-biasa tapi paksakan diri pelayanan sampai capek, malah ngantuk-ngantuk di kantor. Karena dia membayangkan pelayanan itu di tempat ini. Bukan begitu.

Pekerjaanmu di luar adalah tempat pelayananmu! Kalau kita tahu bahwa pekerjaan kita dihargai oleh Tuhan, pekerjaan saya sebagai Accounting, Marketing, Sales, apa pun dihargai, kita tahu kita sedang melayani Tuhan. Kenapa? Karena kalau saya sukses, saya punya uang, saya bisa support pekerjaan Tuhan. Dari sisi Tuhan, Dia juga pasti senang kalau kita support.

Kalau Saudara beri uang ke anak Saudara, lalu memang dia belikan komik, tapi duitnya juga dipakai untuk membeli buku pelajaran Fisika dan lain-lain, saya yakin Saudara tidak akan segan-segan memberi uang lagi kepada anak Saudara.

Kalau kita saja seperti itu, bukankah Tuhan adalah Bapa kita yang kaya? Kalau kita kasih uang ke Tuhan, tidak lupa pada Tuhan, dan kita pakai itu untuk Tuhan, masa sih Dia tidak support kita? Yang rugi kan Tuhan sendiri kalau Dia tidak support kita.

Saudara sudah tahu tugas Saudara untuk membangun rumah Tuhan. Tapi sebaliknya, Saudara sendiri juga adalah rumah Tuhan. Tugas gerejalah untuk membangun Saudara supaya jadi penyembah-penyembah Tuhan yang berkualitas.

Saya pun merenungkan apa yang bisa saya lakukan sebagai seorang pencipta lagu. Saya tidak puas hanya bikin lagu. Karena saya mengerti, Saudara harus jadi sukses di bidang Saudara. Itu adalah tugas kita untuk melayani supaya seluruh umat Tuhan bisa sukses. Karena itu saya bikin buku, “Bible’s Way for Success”, supaya menolong penyembah Tuhan bagaimana supaya sukses. Itu adalah sumbangsih yang bisa saya lakukan, supaya umat Tuhan tahu caranya sukses.

Dan ketika gereja membantu umat Tuhan sukses. Lalu umat Tuhan sukses, bantu gereja sukses. Terus bolak-balik, saya percaya Indonesia akan penuh kemuliaan Tuhan. Janji sukses Tuhan, kekayaan Tuhan, dinyatakan bagi kita.

Penutup

Ke mana pun kakiku berjalan
Tanah yang aku pijak dapat Kauberikan
Dan apa pun yang aku kerjakan
Bila Kau turun tangan pasti menghasilkan

Selalu ada berkat yang telah Kausediakan
Selama kupercaya pada janji-Mu Tuhan
Selalu ada berkat mengikuti senantiasa
Selama kubekerja dengan taat dan setia

Janji apa yang Tuhan mau sediakan? Ini adalah dasar lagu ini:

Hagai 2:19-20, Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya--mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!"

Setiap Saudara mulai bekerja untuk Tuhan, di bidang apa pun, Tuhan memberikan berkat! Ibu-ibu rumah tangga membesarkan anak supaya anak takut akan Tuhan, supaya anak sukses buat Tuhan! Tuhan akan beri berkat!

Selalu ada berkat yang telah Kausediakan
Selama kupercaya pada janji-Mu Tuhan
Selalu ada berkat mengikuti senantiasa
Selama kubekerja dengan taat dan setia

Di mana pun Saudara bekerja, mulai perkatakan, “Tanah yang aku pijak dapat Kauberikan, dan apa pun yang aku kerjakan, bila Kau turun tangan pasti menghasilkan.

Kami siap jadi orang-orang yang Kauberkati ya Tuhan!

Selalu ada berkat dari Tuhan atas hidup kita, pertanyaannya dan yang harus kita renungkan adalah, apakah kita siap menjadi orang-orang yang diberkati oleh Tuhan. Sudahkah kita punya hikmat punya mental, punya keahlian yang diperlukan untuk mengelola berkat Tuhan atas hidup kita.

Siang hari ini Tuhan, hamba-Mu berdoa, siapkanlah umat-Mu entah bagaimana caranya, supaya kami siap untuk menerima kekayaan bangsa-bangsa. Bukan soal janji. Kami percaya kalau Tuhan ngomong pasti tidak bakal dusta. Kami percaya Tuhan tidak bakal lupa janji-Mu. Tapi yang sering umat-Mu lupa adalah mempersiapkan diri supaya kamilah yang terpilih Tuhan.

Hamba-Mu pagi ini sudah sampaikan apa yang menjadi isi hati-Mu. Supaya kami menguatkan hati tidak gampang goyah. Menguatkan hati supaya tidak gampang kecewa, tidak biarkan kami dikecewakan, tidak gampang tersinggung, tidak gampang gengsi, tidak gampang ngambek, tidak gampang emosi. Kami kuatkan hati untuk hal-hal yang tidak perlu. Kami tidak perlu marah untuk hal yang tidak penting. Kami tidak perlu berdebat untuk hal yang tidak ada gunanya. Biar kami konsentrasi pada apa yang Tuhan mau lakukan pada kami. Orang bisa komentar apa saja, orang bisa berpendapat apa saja, hidup kami bukan di tangan mereka, hidup kami di tangan Tuhan.

Selama kami buktikan selama kami pantas mendapatkan jabatan itu, orang bisa sikut sana sini, menahan kami, tapi kami pasti dapatkan jabatan itu.

Kalau kami konsentrasi untuk mendapatkan harta itu, itu bukan untuk kami, tapi untuk Tuhan. Orang boleh gunakan segala cara kotor, tapi kemenangan peperangan ada di tangan Tuhan. Yang penting kami siap, supaya semua bisa bersaksi bahwa kami adalah orang pilihan Tuhan, yang dilakukannya baik, sikapnya benar.

Ibu-ibu rumah tangga, kelolalah rumah tanggamu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Mungkin suamimu tidak memperhatikan, anakmu belum mengerti. Jangan sedih jangan kecewa, Tuhan memberikan kau upah pada waktunya. Tapi pekerjaanmu adalah mempersiapkan keluarga yang siap diberkati Tuhan. Anak-anak yang siap diberkati Tuhan.

Mungkin anak akan berkata ibu kau bawel, kau jahat, kau tidak kayak orang lain. Tidak apa-apa! Karena yang kita lakukan adalah untuk Tuhan. Masa sih Tuhan tidak bisa kasih tahu satu saat pengertian yang benar.

Anak-anak, pekerjaanmu adalah sekolah dengan benar, belajar dengan benar, siapkan hatimu untuk digunakan Tuhan mengembangkan talenta, mungkin orang lain tidak hargai. Kau sudah belajar setengah mati tapi nilaimu tetap jelek, kau dibanding-bandingkan dengan yang lain, kuatkan hatimu! Sebab ketekunanmu itu yang Tuhan hargai. Hidupmu tidak ditentukan oleh nilai rapor, tapi oleh ketekunan dan keseriusan engkau dalam belajar.

Yang melayani Tuhan, yang sedang terluka dan mau berhenti, pikir lagi. Hidupmu bukan di tangan mereka. Kuatkan hati. Memang menyakitkan.

Semua yang sedang mengalami ini, kuatkan hatimu apa pun alasannya, karena Tuhan punya sesuatu yang besar untuk kita.

Terima kasih Bapa, isi hati-Mu sudah hamba sampaikan semuanya. Sekarang giliran hamba-Mu minta Tuhan, berikan kami kuasa untuk menjadi pelaku Firman-Mu. Beri kami kuasa, kami mau kuatkan hati, kami mau bekerja buat Tuhan, beri hikmat, beri akal budi, beri kebijaksanaan, yang sukses semakin sukses, yang gagal diubahkan menjadi sukses, bangkit lagi, berjuang lagi, kami butuh kuasa-Mu Tuhan!

Bersiaplah jadi tentara-tentara Tuhan, rebut marketplace, kuasai dunia, kalahkan dunia, bangun kerajaan Allah di marketplace, Haleluya!

Kami percaya mulai saat ini walau dunia mengatakan hidup dan ekonomi makin sulit, tapi bagi anak-anak Tuhan selalu ada berkat yang Tuhan sediakan!

Amin.