Pascapenganugerahan gelar (Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Saya telah mewakili Saudara sekalian, gereja kita, untuk menerima hadiah dari Tuhan, hadiah yang berupa gelar Doctor of Divinity dari Church of God Theological Seminary, partner kita, partner dari Gereja Bethel Indonesia.

Church of God adalah gereja yang didirikan lebih dari 100 tahun yang lalu, sedangkan seminarinya sudah berdiri 25 tahun yang lalu. Benar-benar kita memperoleh janji Tuhan yang ada di 1 Korintus 2:9, Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Dalam pidato saya saat itu saya katakan bahwa tanpa Saudara tidak mungkin anugerah Tuhan ini bisa saya peroleh.

Dalam menerima berkat Tuhan kita diingatkan agar bersikap dan bertindak seperti Petrus saat menerima berkat ikan banyak yang dikisahkan di Lukas 5 dan Yohanes 21. Pada waktu berkat Tuhan begitu banyak, pada saat ada di tengah-tengah berkat yang dicurahkan di mana orang-orang lain sedang sibuk menikmati dan bersukacita, Petrus datang kepada Tuhan dan tersungkur di hadapan-Nya dengan mengatakan bahwa dia merasa tidak layak. Kita harus belajar dari Petrus untuk hal ini. Kita yang tidak layak telah Tuhan Yesus layakkan untuk menerima segala anugerah-Nya!

Gelar yang telah Tuhan berikan kepada saya mewakili Saudara itu bukan sesuatu yang bisa dibanggakan tetapi hanya sebagai alat. Alat yang Tuhan berikan untuk menyatakan, untuk menunjukkan, bahwa apa yang selama ini Tuhan berikan kepada saya untuk menggembalakan gereja kita, yang didasarkan kepada pewahyuan, yang saya sampaikan kepada Saudara selama ini, telah mendapat pengakuan oleh badan resmi yang diakui secara internasional, Church of God. Dengan ini diharapkan, bagi mereka yang tadinya punya anggapan bahwa apa yang saya sampaikan itu kurang ditopang oleh teologi, mereka mulai bisa dan mau mengubah sikapnya terhadap pengajaran kita. Semuanya itu hanya untuk kemuliaan Tuhan sehingga akan banyak orang yang bertobat dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Jangan terpesona pada berkat

Tidak ada yang mustahil bagi mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus! Petrus saat itu tidak terpesona oleh berkat-berkat yang sedang Tuhan curahkan tetapi langsung datang mendekati Sang Pemberi Berkat. Pesan Tuhan, kalau kita mau sungguh-sungguh dengan Tuhan, pasti akan diberkati. Kalau kita mau bersikap seperti Petrus, kita akan diberkati berlimpah-limpah. Khotbah saya yang pertama setelah mendapat anugerah gelar itu ada di gereja Church of God di North Cleveland. Gereja ini dibangun pada tahun 1905 sewaktu terjadi gerakan pertama Pantekosta di Wales. Sekarang gereja ini sedang membangun bangunan fisik menara doa. Saat ini yang mereka butuhkan adalah para pendoa, yang nanti akan kita kirim pendoa kita untuk membantu di sana. Church of God itu ada di 145 bangsa. Yang di Cleveland itu pusatnya. Kalau nantinya mereka mengalami menara doa seperti yang kita alami di sini, bangsa-bangsa akan kena dampaknya.

Menara doa

Kita memang sedang Tuhan pakai untuk memberkati bangsa-bangsa. Api sudah dilepaskan di sana. Kami saat itu, pak Alex, pak Arifin dan saya, sudah melepaskan apinya. Menara doa yang kita miliki juga akan mereka miliki. Dan itu akan tersebar ke bangsa-bangsa. Sewaktu saya melayani di Washington, sebelum penganugerahan gelar itu, saya merasakan pengurapan turun seperti sewaktu ada di Yerusalem. Dan Tuhan berpesan, "Mulai saat ini kamu bagikan Matius 24:14 ke mana-mana - Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."

Tuhan Yesus tidak akan datang sebelum apa yang dinyatakan oleh ayat ini tergenapi. Kalau kita merindukan kedatangan Tuhan Yesus untuk yang kedua ini berarti kita merindukan Injil Kerajaan di beritakan di seluruh dunia untuk menjadi kesaksian bagi semua bangsa. Bagaimana caranya? Tuhan Yesus mengatakan di Kisah 1:8, "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung-ujung bumi." Data menunjukkan bahwa orang Kristen itu berjumlah 30% dari penduduk dunia. Orang Kristen yang sudah lahir baru ada 25% dari yang 30% itu! Data juga menunjukkan bahwa banyak negara-negara yang menolak Injil diberitakan di negaranya. Negara-negara yang ada di lingkup Jendela 10/40 (10/40 Window). Tuhan menyatakan bahwa Dia sendiri yang akan turun dari Sorga untuk melawat umat-Nya. Inilah jawabannya! Tuhan Yesus sendiri yang akan turun untuk melawat umat-Nya.

Kebangunan rohani yang ada di Wales tahun 1904 itu terjadi karena adanya beberapa orang di kota itu yang berdoa. Berdoa dengan penuh kerinduan untuk terjadinya kebangunan rohani, berdoa untuk mendapat lawatan Tuhan. Pada waktu lawatan terjadi, orang-orang yang sedang bermabuk-mabukkan tiba-tiba bertobat dan mengatakan, "Lawat kami Tuhan!, lawat kami Tuhan!" Tanpa ada yang memberitahu mereka, tanpa ada yang menginjili mereka. Bar-bar tutup, tempat-tempat pelacuran tutup. Semuanya pergi ke gereja dan gereja penuh setiap malam! Kebangunan rohani ini melanda seluruh Inggris dan terus ke dunia. Tuhan berkata bahwa kebangunan rohani model Wales ini akan terjadi lagi. Dan bukan hanya saya yang mendapatkan hal ini tetapi juga hamba-hamba Tuhan yang lain, Rick Joyner, yang seorang nabi, misalnya. Kebangunan rohani seperti di Wales ini akan terjadi lagi. Orang-orang akan dilawat Tuhan. Tanpa ada yang memberitahu, tanpa ada penginjilan, tiba-tiba saja orang akan bertobat sendiri karena Tuhan yang turun dari Sorga melawat mereka! Ini Tuhan nyatakan kepada kita di tahun 1996.

Kemudian saya bertanya kepada Tuhan apa yang harus saya, kita, lakukan? Pertama-tama, DOA! Saya yang tadinya penyembah, Tuhan tambahkan menjadi pendoa syafaat. Doa, pujian, dan penyembahan! Kemudian kita disuruh berpuasa sampai hari ini. Kita para pengerja, dan sebagian jemaat yang mau, dalam seminggu berpuasa paling sedikit dua kali: hari Sabtu dan hari lain sesuai dengan pilihan sendiri. Tiap akhir tahun kita berpuasa 40 hari. Juga puasa di hari-hari khusus yang ditetapkan. Kita juga mengadakan doa-doa keliling, doa-doa peperangan, dan doa-doa semalaman.

Pada tahun 1998, Tuhan meminta kita untuk membangun menara doa. Pada tahun 1999 dan 2000, kita bawa menara doa itu ke Convocation bagi bangsa-bangsa yang diadakan di Yerusalem. Saat itu menara doa sudah kita bawa ke bangsa-bangsa. Menara doa itu artinya ada di tempat yang tinggi. Ada doa, pujian, dan penyembahan 24 jam sehari dan ada unity! Ada di tempat tinggi bersama Tuhan Yesus artinya hidup lebih sungguh-sungguh, hidup lebih intim, hidup lebih kudus, hidup lebih dewasa rohani. Ada pujian, penyembahan, dan doa 24 jam sehari, dan ada unity satu dengan yang lain, hidup rukun di antara kita dan sesama.

Tuhan terus menuntun kita dalam hal ini. Di Mazmur 22:4, "Padahal Engkaulah yang kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel." Tuhan membukakan pengertian lain tentang menara doa. Waktu selesai penganugerahan gelar itu kami mengadakan "ground annointing" untuk pembangunan menara doa di North Cleveland. Sewaktu saya tanyakan berapa jumlah pendoa syafaat yang sudah ada, jawabannya "hanya sedikit". Alasannya orang-orang Amerika itu tidak suka berdoa syafaat seperti orang-orang di Indonesia. Saya katakan bahwa orang-orang di Indonesia itu dahulunya juga tidak suka berdoa. Yang menjadikan mereka suka berdoa itu karena adanya krisis! Baik itu kerusuhan, pembunuhan, dan yang lain-lain. Itu yang menjadikan mereka menjadi orang yang mau berdoa.

Kalau kita berdoa, memuji, dan menyembah Tuhan, Dia yang akan bersemayam di atas pujian dan penyembahan kita. Bersemayam itu dalam bahasa Inggrisnya, "enthrone", atau bertahta. Jadi kalau kita berdoa, memuji dan menyembah Tuhan, Dia itu bertahta. Pesan Tuhan kepada kita: "Buat tahta yang besar!" Dimulai dengan pada saat Yesus lahir sampai Dia nanti datang untuk yang kedua kalinya, grafik kemuliaan Tuhan itu seharusnya menanjak naik. Dan puncaknya pada saat kedatangan-Nya yang kedua kali, di mana setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan mengaku bahwa Yesus itu Tuhan! Karena kita semua meyakini bahwa Dia segera datang maka kemuliaan-Nya di bumi ini sudah seharusnya sangat besar. Kalau ternyata belum, maka gereja-Nya, kita semua, yang harus bertanggung-jawab! Kita yang harus membuat tahta-Nya dengan doa, pujian, dan penyembahan. Kalau yang berdoa, memuji dan menyembah itu semakin banyak maka tahta-Nya akan semakin besar. Bukan hanya harus semakin banyak tetapi juga kualitasnya harus semakin baik, semakin meningkat, agar tahtanya menjadi semakin besar. Untuk itu kita harus hidup lebih intim lagi bersama Tuhan. Hidup lebih kudus lagi. Lebih unity lagi. Lebih siap untuk dibentuk dan dimurnikan.

Family Altar

Tangkap apa yang kita terima hari ini! Kalau kita melakukan itu semua, hujan awal, hujan akhir, lawatan Tuhan yang dahsyat, berkat-berkat Tuhan yang luar biasa berlimpah Tuhan sediakan bagi mereka yang melakukan kehendak-Nya. Bagaimana supaya kebangunan rohani model Wales terjadi lagi? Doa, pujian, dan penyembahan. Saya juga Tuhan suruh ke Wales. Tetapi sebelum ke sana diminta ke Yerusalem terlebih dahulu untuk menerima pengurapan, yang biasanya Tuhan berikan di upper room dan di gunung Karmel. Baru setelah ini saya ke Wales untuk menyalakan obor, menambahkan minyaknya, baru membawanya ke Indonesia, dan membagikannya ke bangsa-bangsa. Nanti akan terjadi kebangunan rohani model di Wales. Dan itu sudah mulai terjadi di sini! Family Altar kita saat ini sudah 6.300 dalam sekian bulan.

Banyak mujizat yang terjadi. Tuhan sedang melawat umat-Nya di Family-Family Altar. Semua kita diharapkan terlibat di Family-Family Altar.

Berbahasa roh lebih banyak

Sepuluh hari setelah Tuhan Yesus naik ke Sorga, 120 murid berkumpul di loteng atas, di upper room, Yerusalem. Mereka berdoa sungguh-sungguh menantikan janji Tuhan. Mereka dibaptis Roh Kudus. Yang membaptis Roh Kudus itu Tuhan Yesus sendiri. Tanda awal baptisan Roh Kudus itu berbahasa roh, bahasa yang baru. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh itu berkata-kata kepada Allah (1 Korintus 14:2). Dan tidak ada orang lain yang mengerti, termasuk Iblis. Iblislah yang paling tidak suka kalau ada orang yang berbahasa roh. Dia-lah yang menentang kalau ada orang yang berbahasa roh.

Bahasa roh itu ada dua jenis: dorea dan kharisma. Bahasa roh dorea itu bahasa doa, bahasa penyembahan. Setiap kita bisa mendapatkannya kalau memang benar-benar merindukan dan memintanya. Bahasa roh kharisma itu karunia yang Tuhan berikan tidak kepada semua orang. Bahasa roh jenis ini yang harus ditafsirkan atau diterjemahkan. Banyak kegunaan dari bahasa roh itu. Di 1 Korintus 14:14-15 disebutkan adanya dua jenis pujian dan nyanyian: dengan roh dan dengan akal budi atau jiwa. Kita harus melakukan keduanya. Kalau tidak, tidak lengkap! Jangan mau dikacaukan lagi tentang pengertian bahasa roh. Inilah pesan Tuhan untuk kita semua.