Keangkuhan dan cemooh atau kerendahan hati dan hikmat

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati. (Amsal 11:2)

Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan, tetapi orang yang bebal akan menerima cemooh. (Amsal 3:35)

Untuk menikmati hidup di dalam kasih karunia Allah, kita harus mau untuk berjalan dalam kerendahan hati, bukan keangkuhan. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” (1 Petrus 5:5). Kita harus mau mengakui kebutuhan kita yang mendesak akan Allah setiap hari. Semua sikap yang lain adalah berdasarkan kepada kesombongan, yaitu dengan bodoh mengira bahwa kita memiliki kemampuan untuk hidup dengan kekuatan kita sendiri. Mereka yang berjalan dalam keangkuhan akan menuai cemooh. Mereka yang berjalan dalam kerendahan hati akan menuai hikmat.

Alkitab menjelaskan bagaimana mereka yang dengan bebal berjalan dalam kesombongan, dan juga bagaimana cemooh yang datang dalam hidup mereka. “Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh … orang yang bebal akan menerima cemooh.” Salah satu contoh adalah bagaimana kejahatan mereka yang memiliki kehormatan dan kekuasaan, menindas orang yang lemah dan tidak berdaya. Mereka memperlihatkan keangkuhan mereka. “Karena congkak orang fasik giat memburu orang yang tertindas; mereka terjebak dalam tipu daya yang mereka rancangkan” (Mazmur 10:2). Contoh yang lain adalah mereka yang dengan sombong menentang umat Allah. “Inilah yang menjadi bagian mereka sebagai ganti kecongkakan mereka, sebab mereka telah mencela dan membesarkan diri terhadap umat TUHAN semesta alam” (Zefanya 2:10). Cemooh yang mereka alami dinyatakan sebagai kondisi tandus yang begitu parah hingga disamakan dengan kondisi Sodom dan Gomora setelah mereka dihukum Tuhan. “Sebab itu, demi Aku yang hidup--demikianlah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel--maka Moab akan menjadi seperti Sodom dan bani Amon seperti Gomora, yakni menjadi padang jeruju dan tempat penggalian garam dan tempat sunyi sepi sampai selama-lamanya” (Zefanya 2:9).

Sebaliknya, bagi mereka yang rendah hati datanglah hikmat, yang membawa kemuliaan dan kehormatan. “Hikmat ada pada orang yang rendah hati. Orang yang bijak akan mewarisi kehormatan.” Mereka yang berjalan dalam kerendahan hati di hadapan Allah akan menemukan hikmat ilahi yang terdapat dalam firman Tuhan. “Peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman” (Mazmur 19:8). Hikmat dari Allah ini membawa kehormatan bagi mereka yang rendah hati. “Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian” (Amsal 29:23).

Doa

Ya Tuhan yang mulia, benarlah bahwa mereka yang dengan angkuh melawan Engkau akan direndahkan dan dipermalukan. Aku tidak ingin berada di antara mereka. Aku ingin berjalan dalam kerendahan hati, mengakui kebutuhanku akan Engkau setiap hari dan setiap situasi, berbelas kasihan kepada mereka yang membutuhkan. Aku rindu untuk memberkati umat-Mu, untuk dengan rendah hati mencari kebijaksanaan dari firman-Mu, dan menjadi bejana untuk memuliakan Engkau. Demi nama Tuhan Yesus Kristus. Amin.