Tuhan memperlengkapi kita untuk melakukan kehendak-Nya

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Maka Allah damai sejahtera… kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. (Ibrani 13:20-21)

Sekali lagi, ayat renungan kita diambil dari Ibrani 13:20-21. Dalam renungan sebelumnya, kita melihat bahwa Allah damai sejahtera membuat ketaatan tersedia bagi kita melalui pencurahan darah dari Kristus yang disalibkan, mati dan dibangkitkan. Darah yang tercurah tersebut mengampuni dosa-dosa kita, membuat kita yang sebelumnya musuh menjadi sahabatnya. Terlebih lagi, darah yang tertumpah tersebut memulai sebuah perjanjian baru kasih karunia, yang menyediakan kemampuan Allah untuk memenuhi kebutuhan kita, termasuk untuk membangun kehidupan yang taat kepada-Nya.

Sekarang, kita akan merenungkan bagaimana Allah sebagai pribadi yang mengerahkan sumber daya sorgawi-Nya untuk memperlengkapi kita untuk melakukan kehendak-Nya. Betapa luar biasa pengharapan ini! Tuhan sendiri yang rindu untuk mengerjakan karya perubahan hidup kita menjadi hamba-hamba-Nya yang setia: “Maka Allah damai sejahtera… kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya."

Istilah “memperlengkapi,” memiliki makna yang sangat dalam. Istilah memiliki arti memberikan kemampuan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas, membuat mereka siap untuk melakukan apa yang diperintahkan. Memperlengkapi berarti menyediakan apapun yang diperlukan untuk dapat melakukan tugas yang diberikan. Panggilan dan tujuan dalam kehendak Allah adalah supaya kita melakukan berbagai macam perbuatan baik. Dan Tuhan hendak memperlengkapi kita “dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya."

Dahulu, Daud diilhamkan oleh Roh Kudus untuk menyampaikan pesan yang sama. “TUHAN akan menyelesaikannya bagiku!” (Mazmur 138:8). Sebagaimana Daud dipanggil untuk taat, demikian juga dengan kita. Kita dipanggil untuk melayani, untuk berkorban, untuk berdoa, untuk beribadah, untuk mengasihi, untuk memberitakan Injil, untuk mengajar – dan sebagainya. Bagaimana kita dapat melakukan semua aspek ketaatan tersebut? Kita yakin bahwa: “Tuhan akan menyelesaikannya bagiku!”

Seperti sudah kita bahas sebelumnya, karya Tuhan untuk memperlengkapi kita agar hidup dalam ketaatan tidak terjadi secara otomatis. Ingatlah bahwa kita dapat menentang (Kisah Para Rasul 7:51), memadamkan (1 Tesalonika 5:19) dan mendukakan (Efesus 4:30) Roh Kudus yang bekerja di dalam hati kita. Jadi bagaimana seharusnya kita menanggapi hal ini? Karena Allah-lah yang harus memperlengkapi kita, maka kita harus mencari Dia. Kita harus dengan segala kerendahan hati mengandalkan Dia. Kita tidak boleh mengandalkan diri kita sendiri.

Doa

Ya Allah damai sejahtera, berkaryalah sesuai dengan kehendak-Mu. Perlengkapi aku supaya aku taat kepada Mu dalam segala macam perbuatan baik sesuai dengan kehendak-Mu. Aku tidak memiliki kekuatan untuk melakukan semua yang Engkau kehendaki. Aku hanya mengandalkan Engkau saja. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus aku berdoa. Amin.

Maka Allah damai sejahtera… kiranya memperlengkapi kamu dengan segala yang baik untuk melakukan kehendak-Nya. (Ibrani 13:20-21) Sekali lagi, ayat renungan kita diambil dari Ibrani 13:20-21. Dalam renungan sebelumnya, kita melihat bahwa Allah damai sejahtera membuat ketaatan tersedia bagi kita melalui pencurahan darah dari Kristus yang disalibkan, mati dan dibangkitkan. Darah yang tercurah tersebut mengampuni dosa-dosa kita, membuat kita yang sebelumnya musuh menjadi sahabatnya. Terlebih lagi, darah yang tertumpah tersebut memulai sebuah perjanjian baru kasih karunia, yang menyediakan kemampuan Allah untuk memenuhi kebutuhan kita, termasuk untuk membangun kehidupan yang taat kepada-Nya.