Hidup dengan integritas di hadapan Tuhan
| Inspirational | |
|---|---|
| Tanggal | 02 Oktober 2025 |
| Oleh | Victor Pandiwidjaja |
| Baca juga | |
| |
| |
Firman Tuhan menegur orang percaya agar jangan berlaku curang dalam pekerjaan, bisnis, atau kepemimpinan, karena Tuhan membenci kecurangan dan tidak akan melupakannya. Sebaliknya, kita dipanggil untuk bekerja dengan hati nurani yang bersih, penuh integritas, dan tidak menindas orang kecil. Dengan hidup benar, kita menjadi teladan dan berkat bagi banyak orang, serta memuliakan nama Tuhan.
- Dengarlah ini, kamu yang menginjak-injak orang miskin dan yang membinasakan orang sengsara di negeri ini. Dan berpikir: bilakah bulan baru datang, supaya kita boleh menjual gandum? Dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu? Supaya kita membeli orang lemah karena uang, dan orang miskin karena sepasang kasut, dan menjual terigu rosokan? TUHAN telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka."
Firman Tuhan hari ini bukan hanya untuk orang yang belum mengenal Tuhan, melainkan justru sebagai teguran bagi mereka yang sudah mengenal Tuhan, khususnya yang memiliki jabatan sebagai pemimpin — baik di perusahaan, pemerintahan, maupun pelayanan. Tuhan menegur supaya jangan berlaku curang, karena hal itu tidak berkenan di hadapan-Nya.
Mengecilkan artinya menipu takaran, misalnya membeli jeruk 1 kg tetapi yang diberikan hanya 800 gr. Membesarkan syikal artinya harga disepakati 1.000, tetapi ditagih 1.200. Berbuat curang dengan neraca palsu artinya memakai timbangan yang tidak benar. Semua itu dilakukan untuk menekan orang miskin, bahkan membuat mereka terjerat hutang, pinjaman rentenir, atau membeli makanan tidak layak yang bisa membuat sakit. Hal-hal seperti inilah yang dibenci Tuhan, dan Ia berkata bahwa Ia tidak akan melupakan perbuatan curang untuk selamanya.
Sebaliknya, kita dipanggil untuk hidup dengan integritas, menjadi teladan bagi orang-orang yang belum mengenal Tuhan. Seperti tertulis dalam Mazmur 140:12,
- Aku tahu bahwa TUHAN memberi keadilan bagi orang-orang tertindas dan membela perkara orang-orang miskin.
Mari kita semua bekerja dengan hati yang penuh integritas dan nurani yang bersih, supaya kita menjadi berkat bagi banyak orang.
Amin.