Doa terobosan penuaian

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Di tahun penuaian ini, marilah kita semakin rajin berdoa dan mengabarkan Kristus; menjadi saksi-saksi bagi Tuhan Yesus. Berdoa untuk terobosan, berdoa untuk penuaian, berdoa untuk kekuatan dan keberanian untuk memberitakan keselamatan dari Tuhan Yesus kepada semua orang.

Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberikan firman Allah dengan berani.

Kisah Para Rasul 4:31

Pendahuluan

Kisah Para Rasul 4 mencatat hal-hal yang menarik. Amat disarankan para anggota COOL membaca keseluruhan pasal ini.

Kisah Para Rasul 4:1-31 mengisahkan Petrus dan Yohanes yang dipenjarakan dan diperhadapkan pada Mahkamah Agama karena memberitakan Injil, yaitu kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Terjadi penjelasan Petrus yang luar biasa, yang berpuncak pada deklarasi keselamatan dalam Kristus di Kisah Para Rasul 4:12.

Sidang agama mencoba membungkam dengan cara mengancam Petrus dan Yohanes, tetapi kedua rasul itu berani melawan dan menentang ancaman tersebut, oleh karena Roh Kudus dalam diri merekalah yang memberi kekuatan itu. Sidang melihat tidak bisa melakukan apa-apa dengan kedua rasul itu dan akhirnya membebaskan mereka.

Ketika kedua rasul kembali kepada komunitas orang percaya, di Kisah Para Rasul 4:23-31, mereka menceritakan apa yang terjadi dan ancaman yang diutarakan sidang agama yang juga berlaku mengancam hidup semua orang percaya pada waktu itu. Tetapi yang menarik, ancaman itu tidak membuat jemaat gentar, malah mereka bersatu berdoa berseru kepada Tuhan. Hasilnya? Pada Kisah Para Rasul 4:32-36 terlihat jelas berkat-berkat yang jemaat mula-mula itu terima dari Tuhan.

Isi dan sharing

Apa yang kita pelajari dari peristiwa yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 4 ini?

  1. Pengabaran Injil membutuhkan terobosan
  2. Penuaian jiwa-jiwa selalu dimulai dengan mengabarkan Injil keselamatan. Untuk Injil bisa dikabarkan, maka membutuhkan terobosan. Dalam konteks Kisah Para Rasul 4, terobosan itu terjadi dengan kesempatan yang terbuka bagi Petrus dan Yohanes untuk menjelaskan karya keselamatan Kristus di hadapan Mahkamah Agama Yahudi.

    Hari-hari ini kita perlu berdoa dan peka untuk melihat peluang-peluang yang terbuka yang memungkinkan terjadinya terobosan untuk mengabarkan Injil, baik itu kepada anggota keluarga, teman, sahabat, siapa saja terutama yang belum mengenal siapa itu Tuhan Yesus Kristus. Kita juga harus siap sedia untuk menjelaskan tentang Tuhan Yesus dan mengapa kita beriman penuh kepada-Nya (2 Timotius 4:2; 1 Petrus 3:15b-16). Penuaian jiwa-jiwa terjadi karena Kristus diberitakan kepada mereka.
  3. "Menerobos" membutuhkan kekuatan dan keberanian dari Roh Kudus
  4. Seringkali kesempatan untuk memberitakan Kristus menjadi terlewatkan, salah satunya karena ketakutan akan ancaman yang hendak membungkam mulut kita untuk bersaksi, apalagi kalau ancaman itu berupa ancaman fisik bahkan nyawa. Tetapi mengapa Petrus dan Yohanes tetap berani memberitakan Kristus Kuncinya adalah karena Roh Kudus dalam diri mereka yang membuat mereka berani untuk memilih tetap memberitakan Kristus, sekalipun ada ancaman (Kisah Para Rasul 4:8, 18-20).

    Hal yang sama ketika jemaat mendengar apa yang terjadi dan ancaman yang juga berlaku untuk mereka, justru mereka semakin larut dalam hadirat Roh Kudus (Kisah Para Rasul 4:31). Jemaat mula-mula mengerti dengan baik, bahwa pencurahan Roh Kudus yang terjadi dan mereka terima, adalah untuk menjadikan mereka saksi-saksi Kristus (Kisah Para Rasul 1:8).
  5. Doa menghubungkan kita dengan Roh Kudus
  6. Prinsip doa ini dipahami dengan baik oleh jemaat mula-mula. Mereka tahu bahwa dengan kekuatan mereka sendiri tidak mungkin mereka menabur firman, melakukan kebaikan dan mengabarkan Injil keselamatan dari Kristus. Doa mengoneksikan mereka dengan pribadi Allah itu sendiri, yaitu Roh Kudus, sehingga kekuatan dan keberanian dari Tuhan menaungi mereka dan membuat mereka berani untuk memberitakan firman Allah. Narasi yang Lukas catat dalam kitab Kisah Para Rasul menunjukkan pola doa dan terobosan sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan.

    Ingin ada terobosan? Kita perlu berdoa. Mengapa kita perlu berdoa? Agar terjadi terobosan. Gaya hidup yang senang berdoa, yang artinya tentu doa-memuji-menyembah Tuhan, membuat jemaat mula-mula terus berkembang dan tetap bersemangat untuk memberitakan tentang Kristus. Itu juga memupuk kasih Ilahi diantara mereka, sehingga berkat Allah terus tercurah (Mazmur 133) dan tidak satupun diantara mereka yang berkekurangan (Kisah Para Rasul 4:33-35).

Diskusikan

  1. Seberapa banyak atau sering saudara berdoa untuk terobosan dalam mengabarkan Injil?
  2. Pernahkah Saudara merasa "takut" saat mau bersaksi atau menceritakan Yesus? Apa yang Saudara lakukan untuk mengatasi rasa "takut" tersebut? Sesuaikah tindakan itu dengan apa yang sudah kita bahas hari ini?

Kesimpulan dan mendoakan

Di Tahun Penuaian ini, marilah kita semakin rajin berdoa dan mengabarkan Kristus; menjadi saksi-saksi bagi Tuhan Yesus. Berdoa untuk terobosan, berdoa untuk penuaian, berdoa untuk kekuatan dan keberanian untuk memberitakan keselamatan dari Tuhan Yesus kepada semua orang. Jesus for everyone. Amin.

Jadwal COOL

  • 13 Jun: Materi COOL: Jangan pernah padam!
  • 19 Jun: Kegiatan COOL bergabung dengan Nusantara Call 2
  • 27 Jun: Materi COOL: Doa terobosan penuaian