Pertolongan di padang gurun

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Logo Inspirational.jpgLogo Inspirational.jpg
Inspirasi
Tanggal30 Mei 2024
PenulisVictor Iman Pandiwidjaja
Sebelumnya
Selanjutnya

Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. (Mazmur 63:1-2)

Mazmur Daud, ketika ia ada di padang gurun Yehuda. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.

Mazmur 63:1-2

Kalau kita baca secara lengkap, ini mengisahkan waktu Daud berada di padang gurun Yehuda, padang gurun Zif. Padang gurun di Yehuda ini beda dengan kalau kita membayangkan padang gurun Sahara yang berpasir. Padang gurun Yehuda itu berbatu-batu, pegunungan batu yang kering, sedikit sekali tanaman dan rumput. Itu sebabnya Daud berkata, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.

Tentu di padang gurun ini begitu sulit menemukan mata air. Padang gurun ini melambangkan situasi yang sulit dihadapi oleh seseorang. Umumnya di dunia ini kita berhadapan dengan masalah ekonomi, kesehatan, atau keluarga. Semua tentu pernah menghadapi padang gurun. Ada yang mungkin baru lulus SMA, mungkin menghadapi padang gurun, biaya kuliah, UKT tinggi, belum diterima masuk di perguruan tinggi negeri.

Mungkin ada yang sedang mengalami misalnya belum dapat pekerjaan, menghadapi cicilan yang semakin tinggi, masalah kesehatan, masalah keluarga, istri atau anak dalam pergumulan. Itu semua dapat dibayangkan kita ada dalam padang gurun.

Kenapa padang gurun itu berbahaya?

Ada 2 hal yang berbahaya di padang gurun:

  1. Binatang buas atau berbisa, atau ancaman penyamun
  2. Di padang gurun ada binatang-binatang buas/berbisa, mungkin ada ular, kalajengking, ini berbicara mengenai hal-hal yang toksik, hal-hal yang meracuni pikiran kita. Mungkin kita dihadapkan pada pesan yang mengganggu iman kita.

    Baru saja tadi saya bertemu dengan seorang sahabat yang sudah 5 tahun lebih ngga ketemu. Dia bilang, Vic, tahu ngga, waktu pas COVID, Mama saya meninggal tiba-tiba. Sulit banget, beli obat saja bisa ratusan juga. Kita ngga bisa nengok, ngga bisa jenguk. Saat dikremasi pun harus pakai APD. Dalam situasi itu, dia bilang, saya seperti tidak bisa terima kenapa Tuhan ambil Mama saya.

    Dalam situasi padang gurun, mungkin ada kata-kata toksik, mungkin Iblis bilang, tuh kan Tuhan tinggalkan kamu, ngga nolong kamu.

    Ada juga ancaman penyamun di padang gurun. Tiba-tiba kita diserang. Ini adalah hal-hal yang berbahaya di padang gurun.

    Kita harus berhati-hati karena saat di padang gurun ada bintang buas dan ada ancaman penyamun.

  3. Fatamorgana yang menipu
  4. Ketika di padang gurun, bisa saja kita melihat rasanya ada mata air, ada pertolongan, tapi waktu didatangi ternyata bukan, hanya fatamorgana. Waktu kita ada dalam padang gurun, mungkin masalah keuangan, tiba-tiba ada yang datang menawari pinjaman, sekarang banyak pinjol. Hati-hati, kita malah bisa masuk dalam masalah yang lebih besar lagi. Jangan-jangan jalan yang kita sangka lurus, tapi ujungnya maut!

    Jangan terjebak dengan pertolongan palsu!

Belajar dari Daud di padang gurun

Mari belajar dari Daud, apa yang dilakukan Daud saat di padang gurun?

  1. Mencari Tuhan
  2. Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. (Mazmur 63:2)

    Jiwaku haus di sini bukan haus yang seperti setelah makan perlu minum. Tapi haus di sini sudah bisa dibilang seperti yang seharian ngga minum. Haus cari Tuhan itu harusnya seperti itu. Waktu kita mencari Tuhan itu harus benaran seperti kalau aku ngga dapat Tuhan aku ngga bisa selamat.

    Di padang gurun Yehuda, mata air itu begitu sulit, sehingga sumber utama air itu berasal dari embun pagi. Artinya, mulailah hari dengan mezbah keluarga, mezbah pribadi, karena itu adalah sumber air yang pertama.

  3. Menyembah dan meninggikan Tuhan (Mazmur 63:3-6)
  4. Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. (Mazmur 63:4)

    Hadirat-Nya memberikan kekuatan untuk kita bisa melampaui situasi yang tersulit apapun.

  5. Percaya sepenuhnya pada Tuhan (Mazmur 63:7-9)
  6. sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai. (Mazmur 63:8)

    Percaya sepenuhnya pada Tuhan karena pertolongan Tuhan pasti datang tepat pada waktunya.

Amin.