Keep on praying

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Pemilihan umum Presiden dan anggota legislatif telah berlangsung dengan baik, aman dan damai karena anugerah dan pertolongan Tuhan Yesus. Tentunya tidak lepas dari peran aktif kita semua yang terus menerus berdoa dan memperkatakan dengan iman: DAMAILAH INDONESIAKU.

Sekarang ini proses perhitungan secara real count sedang berlangsung secara berjenjang sampai nanti ditetapkan hasil akhirnya oleh Komisi Pemilihan Umum pada bulan Maret 2024 yang akan datang. Apapun hasilnya dan siapa pun yang terpilih sebagai memimpin nasional yang akan memimpin selama 5 (lima) tahun kedepan pastinya yang sesuai dengan doa kita yakni yang nasionalis, toleran dan Pancasilais.

Kemenangan salah satu pasangan calon adalah kemenangan seluruh bangsa Indonesia. Karena Presiden dan Wakil Presiden yang terpilih adalah Presiden dan Wakil Presiden untuk seluruh Republik Indonesia, bukan hanya untuk koalisi tertentu atau golongan tertentu. Kemenangan tentu layak disyukuri dan dirayakan, namun jangan sampai karena euphoria pesta demokrasi, lantas kita menjadi terlena dan melupakan peran dan tanggung jawab kita sebagai orang percaya.

Alkitab jelas mengatakan: "Tetaplah berdoa." (1 Tesalonika 5:17).
Terkait dengan ayat tersebut, Alkitab penuntun hidup berkelimpahan menuliskan, "Berdoa artinya tetap tinggal di hadapan Bapa, senantiasa berseru mendambakan kasih karunia dan berkat-Nya. "Tetaplah" tidak berarti terus-menerus mengucapkan doa yang formal. Sebaliknya, yang dimaksudkan ialah berulang-ulang menaikkan bermacam-macam doa pada segala kesempatan sepanjang hari (Lukas 18:1; Roma 12:12; Efesus 6:18; Kolose 4:2).

Selain penjelasan Alkitab penuntun hidup berkelimpahan di atas, "tetaplah berdoa" merujuk pada doa sebagai gaya hidup, persekutuan dengan Allah dari waktu ke waktu (1 Tesalonika 1:3; 2:13). Paulus sendiri merasakan kebutuhan untuk berdoa dan percaya bahwa berdoa mempengaruhi pelayanannya (lihat 1 Tesalonika 5:25; Efesus 6:18-19; 2 Tesalonika 3:1).

Ada dua hal penting yang menjadi pokok doa kita dalam kaitan dengan pesta demokrasi ini:

  1. Tetap berdoa untuk pemerintah
  2. Salah satu alasan utama kita berdoa untuk pemerintah adalah:
    Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. (Roma 13:1-2).

    Mungkin ada yang merasa tidak cocok dengan paslon yang terpilih, karena berbeda pandangan dan kelompok atau karena bukan paslon yang didukung oleh Anda. Sebagai orang percaya, kita harus mendoakan pemerintah, siapapun yang terpilih, karena mereka ditetapkan Allah. Proses kampanye dan pemilihan sudah selesai, mari tetap bersatu dalam kerukunan dan kedamaian sebagai sesama anak bangsa, sebagai sesama warga negara Indonesia.

  3. Tetaplah berdoa untuk semua orang (everyone)

    Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, ... (1 Timotius 2:1)

    Tujuan utama doa kita untuk semua orang (everyone) adalah agar mereka diselamatkan sebagaimana dinyatakan oleh Rasul Paulus kepada Timotius berdasarkan inspirasi Roh Kudus,

    Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran. (1 Timotius 2:3-4)

Doa keliling serentak Nusantara Call dalam rangka persiapan pemilu sudah selesai, sekarang kita melanjutkannya untuk EveryONE. Jadi, selamat untuk seluruh bangsa Indonesia atas pesta demokrasi yang sedang berlangsung dan tetaplah berdoa. Amin. Maranatha (DL)

Pemilihan Umum Presiden dan anggota legislatif telah berlangsung dengan baik, aman dan damai karena anugrah dan pertolongan Tuhan Yesus.