Melihat campur tangan Tuhan
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 19 Februari 2024 |
Penulis | (MG) |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku ...
Ini adalah perkataan Yusuf kepada ke-sepuluh orang kakaknya, ketika dia sudah bertahta di Mesir dilantik oleh Firaun menjadi orang ke-2 penguasa di Mesir setelah Firaun. Mereka tidak lagi mengenali Yusuf yang telah mereka jual jadi budak belasan tahun yang lalu. Dan mereka semua ketakutan bahwa Yusuf akan balas dendam kepada mereka.
Sejak Yusuf menerima mimpi dari Tuhan tentang masa depannya untuk bertahta, ke sepuluh kakaknya iri hati, dan berbuat jahat. Akibat kedengkian kakaknya, Yusuf di usia belasan tahun dijual menjadi budak di Mesir. Yusuf melewati pergumulan dan penderitaan berat sebagai korban, bukan karena kejahatan atau kenakalan, melainkan justru karena Yusuf menerima visi dari Tuhan.
Yusuf tentunya bisa melihat dirinya sebagai korban, lalu menjadi pahit dan dendam terhadap kejahatan saudara-saudaranya ini.
Kenyataannya, belasan tahun Yusuf melewati masa sukarnya dia menjaga hati yang bersih dan kerelaan mengampuni. Ketika Tuhan sudah mengangkatnya jadi penguasa, dia tidak besar kepala dan lupa diri. Yusuf tidak melihat kejahatan, melainkan fokus kepada Tuhan. Saat abang-abangnya datang untuk mencari gandum ke Mesir di tengah kelaparan melanda dunia, Yusuf bukan hanya memberikan apa yang dibutuhkan, gandum untuk makan, bahkan memberikan kelimpahan. Yusuf memindahkan seluruh keluarga keturunan Yakub dari Kanaan ke Tanah Gosyen. Gosyen adalah tempat terbaik yang subur dan berkelimpahan di Mesir. Yusuf menterjemahkan penderitaan dalam perjalanan hidupnya dengan melihat campur tangan Allah yang membalikkannya jadi kebaikan.
- Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
Perbuatan jahat abang-abangnya itupun diterjemahkannya sebagai sarana untuk menyatakan kebaikan Allah. Allah adalah Pribadi yang sanggup membalikkan hal buruk yang menimpa hidup kita dijadikan kebaikan. Apa yang direka jahat oleh si pembenci, dibalikkan Tuhan menjadi kebaikan bagi kita yang mengasihi-Nya.
Pernyataan Yusuf di kitab Kejadian 50:20 bahwa Allah membalikkan, apa yang dirancang jahat oleh musuh dijadikan kebaikan bagi kita, adalah dasar pengharapan kepada Tuhan. Bahwa saat kita melewati kesusahan/penderitaan kebaikan Allah akan dinyatakan bagi kita pada akhirnya.
Teladan apakah yang kita bisa petik dari seorang Yusuf, yang membuatnya diangkat naik oleh Tuhan dari pergumulan penderitaan, meraih kebaikan-Nya?
- Fokus melihat kepada Tuhan yang turun tangan saat melewati kesukaran.
- Yusuf setia kepada Tuhan. Di Mesir sebagai budak selalu melakukan dengan setia seluruh kewajibannya.
- Hati yang tuntas mengampuni, tidak menyisakan catatan buruk atas kesalahan/kejahatan orang lain.
- Mempraktekkan belas kasihan dan murah hati.
- Mengerti panggilan hidupnya untuk apa.
Mari ikuti teladan Yusuf. Melihat tangan Tuhan yang berkarya atas situasi kita. Hadapi semua hal buruk dengan kesadaran bahwa Allah turut bekerja, Dia campur tangan merekayasa ulang untuk menjadikan kebaikan (Roma 8:28). Saat kenyataannya belum berubah, kita terus jaga hati yang bersih dan mensyukuri Tuhan atas hikmatNya, kekuatan dan kesempurnaan rencanaNya bagi hidup kita. Tetap percaya, bahwa apa yang direkakan kejahatan oleh si musuh, Tuhan rekakan balik menjadi kebaikan bagi kita.
Teruslah fokus melihat kepada Tuhan dan melihat campur tangan Tuhan. (MG)
Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku ... Kejadian 45:8