Membangun tembok doa bagi nusantara

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.

Yehezkiel 22:30

Indonesia sedang ‘mengandung' dan siap untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru serta para anggota legislatif baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, karena pelaksanaan pemilihan umum kali ini dilaksanakan secara serempak pada tahun 2024. Itu sebabnya sekarang ini kita sudah memasuki tahun politik yang tentunya akan banyak diwarnai dengan upaya-upaya dari pihak-pihak yang berkepentingan untuk menarik hati dan menggalang dukungan suara rakyat.

Selama masa mengandung merupakan masa yang riskan bagi seorang ibu hamil yang harus menjaga dan memastikan baik dirinya maupun bayi dalam kandungannya tetap dalam kondisi yang sehat dan selamat sampai dengan proses persalinan, demikian juga dengan bangsa kita sekarang ini. Itulah sebabnya sangat penting bagi kita untuk meresponi panggilan Tuhan sebagaimana disampaikan Yehezkiel, bahwa Ia mencari orang-orang yang mau mendirikan tembok pertahanan spiritual melalui doa untuk mempertahankan negeri ini di hadapan Tuhan. Kita mereponi panggilan tersebut dengan melakukan Nusantara Call.

Bagaimana kita dapat membangun tembok doa bagi nusantara? Marilah kita melihat apa yang dilakukan oleh Nehemia, yang karena penyertaan dan perkenanan Tuhan dapat membangun kembali tembok Yerusalem dalam waktu yang sangat cepat. Ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dari Nehemia sebagai berikut:

  1. Memiliki beban untuk atas negerinya
  2. Kata mereka kepadaku: "...Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar." Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, (Nehemia 1:3-4)

    Kita tidak mungkin dapat membangun tembok doa dengan baik jika kita tidak memiliki beban untuk bangsa kita. Beban yang dimiliki oleh Nehemia membuatnya masuk dalam pertobatan (Nehemia 1), bergerak dalam tidakan (Nehemia 2) dan tidak mengambil keuntungan serta apa yang menjadi haknya bahkan menabur dalam pembangunan ini (Nehemia 5:14-19). Inilah juga yang kita lakukan dalam Nusantara Call.

  3. Adanya kesepakatan untuk membangun bersama
  4. Ketika kuberitahukan kepada mereka, betapa murahnya tangan Allahku yang melindungi aku dan juga apa yang dikatakan raja kepadaku, berkatalah mereka: "Kami siap untuk membangun!" Dan dengan sekuat tenaga mereka mulai melakukan pekerjaan yang baik itu. (Nehemia 2:18)

    Sama seperti halnya proyek pembangunan tembok Yerusalem adalah hal besar yang tidak mungkin ditangani oleh Nehemia seorang diri, demikian juga Nusantara Call tidak dapat dilakukan oleh satu denominasi gereja sebesar apapun. Perlu kesatuan dan kesepakatan hati untuk membangun bersama. Puji Tuhan, baik Jaringan Doa Nasional, My Home Indonesia, dan denominasi lainnya sepakat untuk membangun tembok doa bagi nusantara ini.

  5. Memiliki koordinasi dan kerjasama yang baik
  6. Tetapi kami terus membangun tembok sampai setengah tinggi dan sampai ujung-ujungnya bertemu, karena seluruh bangsa bekerja dengan segenap hati. (Nehemia 4:6)

    Dalam Nehemia 3 kita melihat bagaimana pekerjaan ini diatur sedemikian rupa sehingga terkoordinir dengan sangat baik. Demikian juga dengan Nusantara Call, doa keliling bergilir masing-masing propinsi selama 7 (tujuh) kali putaran sampai Februari 2024 nanti diatur dan dikoordinasikan sedemikian rupa dengan baik sehingga sejauh ini pelaksanaannya berlangsung dengan sangat baik karena anugrah dan perkenanan Tuhan. Mari kita membangun tembok dan bersiap melakukan peperangan rohani (Nehemia 4:16-18).

Amin. (DL)

Lihat pula