Menghalau segala rintangan yang menghambat kemenangan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Ibrani 12:1

Dalam surat Ibrani, jelaslah bahwa setiap orang percaya harus berlomba dalam perlombaan yang diwajibkan. Kata "diwajibkan" tentu tidak memberikan kepada kita opsi atau pilihan yang lain, kecuali mengikutinya. Perlombaan ini merupakan ujian iman seumur hidup kita di dalam dunia ini (Ibrani 11:1-40).

Untuk kita dapat mengalami kemenangan dalam perlombaan ini, kita harus menanggalkan semua beban dan dosa yang merintangi kita. Beban dan dosa menjadi penghambat utama yang bukan saja menghalangi kita untuk memperoleh kemenangan, mencapai garis finish, tapi juga dapat membuat kita meninggalkan area perlombaan atau meninggalkan iman kepada Kristus (murtad).

Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan memberikan catatan penting kepada kita terkait dengan perlombaan ini, yakni:

  1. Perlombaan ini harus dilaksanakan "dengan tekun" (dalam bahasa Yunani hupomone), yaitu dengan kesabaran dan ketabahan (Ibrani 10:36; Filipi 3:12-14).
  2. Ini merupakan cara yang dipakai orang-orang kudus dalam Ibrani 11:1-40 untuk mencapai kemenangan, yakni maju terus hingga mencapai akhir (Ibrani 6:11-12; Lukas 21:19; 1 Korintus 9:24-25; Filipi 3:11-14; Wahyu 3:21).

    Situasi apapun bisa terjadi dalam perlombaan iman yang kita jalani, faktanya tidak semua yang kita alami adalah hal-hal yang baik saja, hal-hal yang menyenangkan, dan yang menenangkan. Sebaliknya, tidak jarang kita dikejutkan dengan peristiwa atau situasi yang menyedihkan, mengejutkan, membingungkan, tidak mengenakan. Namun demikian, apapun yang terjadi ujung-ujungnya kita harus menang! Untuk itu dibutuhkan kesabaran dan ketabahan

  3. Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan membuang dosa-dosa yang menghalangi atau menghambat kecepatan kita.
  4. Inilah yang Rasul Paulus lakukan dan nyatakan dalam Filipi 3:13-14, yakni melupakan apa yang telah di belakang kita. kehidupan yang berdosa, kegagalan, bahkan kesuksesan, kesombongan dan hal lainnya yang menjadi beban, yang menghambat kecepatan kita untuk mencapai garis akhir.

    Kita bukan hanya meninggalkan dosa yang menghalangi saja, tapi juga harus mengarahkan pandangan, hidup, dan hati kita kepada Yesus serta mencontoh teladan ketaatan yang tabah yang ditunjukkan oleh-Nya ketika di bumi (Ibrani 12:3-4). Dosa adalah jerat, mereka yang tidak bertobat membuang dosa akan terus terikat, terpikat dan terjebak di dalamnya sehingga tidak bisa bergerak dan mengalami pertumbuhan rohani.

  5. Perlombaan ini harus dilaksanakan dengan kesadaran bahwa bahaya terbesar yang menghadang kita adalah pencobaan untuk menyerah lagi kepada dosa.
  6. ... Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. ... (Ibrani 11:14-16)

    Jangan sampai kita kembali "ke negeri yang telah kita tinggalkan" (Ibrani 11:15; Yakobus 1:12), dan kembali menjadi warga dunia ini. Artinya, jangan sampai kita yang telah ditebus, lahir baru (dibenarkan) dan dikuduskan kemudian kembali kepada kehidupan yang lama karena kita menyerah lagi kepada dosa.

Ingatlah,

Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2 Korintus 5:17).

Untuk kita kita perlu hidup oleh Roh (Roma 8:13-140 dan menyerahkan anggota-anggota tubuh kita kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran (Roma 6:13). (DL)

Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. (Ibrani 12:1)