Rendah hati
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 30 Mei 2022 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri.
Menjadi orang yang rendah hati itu adalah indah. Tuhan mau kita semua jadi rendah hati. Sejatinya sifat alamiah manusia itu sombong dan egois. Namun perjumpaan dengan Tuhan Yesus membuat hidup kita diperbaharui. Manusia baru kita di dalam Kristus itu bersifat rendah hati. Ciri nyata orang yang lahir kembali dari Roh Kudus adalah perubahan dari seorang egois dan sombong, menjadi rendah hati dan tidak mementingkan diri sendiri. Sebagaimana firman dalam Galatia 2:20 katakan "Hidupku bukannya aku lagi, melainkan Kristus." Isi yang terkandung dalam firman ini adalah ego yang lama mati, dan memiliki identitas diri yang baru yaitu Kristus. Kenyataan baru yang berbeda sekarang: Hidupku sekarang adalah hidup Yesus yang mengalir dalam diriku, menggantikan egoku yang lama, diri manusia alami produk dari nilai dan budaya manusia bumi- mengenakan pikiran Kristus dan mengingini yang di hati Tuhan Yesus, berkembang menjadi serupa dengan Yesus.
Karena itu, mari bangun pewujudan rendah hati itu termanifestasi jadi karakter baru kita. Sifat rendah hati itu menjadi kebaikan bagi banyak orang. Karena kehadiran orang yang rendah hati membuat suasana jadi nyaman. Terbangun rasa untuk bisa saling menerima, mau mengerti orang lain, mudah memaafkan, saling duluan minta maaf ketika ternyata ada salah. Tidak ngotot berdebat, melainkan mencari titik temu yang saling bisa bersepakat dalam perkara benar. Rela berkorban demi kepentingan Tuhan agar Dia disenangkan. Kerendahan hati itu membuat mudah untuk merelakan apa yang tadinya kita anggap hak kita yang tidak bisa diganggu-gugat, rela dilepas demi Tuhan. Tuhan Yesus adalah teladan.
- Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Kerendahan hati membuat kita terus melangkah dengan setia dalam panggilan Tuhan. Bertekun mengerjakan kehendak Tuhan di tengah tekanan tantangan dan celaan yang bisa membuat mundur dan kabur. Kepercayaan yang Tuhan berikan terselesaikan dengan benar karena dikerjakan dengan rendah hati. Tuhan mudah untuk menuntun dan mengajar orang yang rendah hati. Sebaliknya, kegagalan dan kejatuhan dalam melayani Tuhan (sebagai hamba Tuhan) terjadi akibat kesombongan yang terselip. Kesombongan mendahului kehancuran. Peringatan firman:
- Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
- Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan.
Pelayanan dan bangunan rohani bisa runtuh berkeping ketika kesombongan menyelinap ke dalam hati. Kesombongan bisa memicu perpecahan, perceraian dan konflik yang tak terselesaikan. Keretakan harmoni selalu berkaitan dengan kesombongan. Sebagaimana Iblis terusir dari sorga akibat kesombongan. Sebaliknya kerendahan hati akan menyelamatkan dari bencana.
Yusuf menyelamatkan keluarga Israel karena rendah hati. Yusuf adalah contoh seorang yang rendah hati. Ketika dalam kemuliaan dan kekayaan sebagai orang kepercayaan Firaun di Mesir, dia merangkul kakak-kakaknya yang telah berbuat jahat kepadanya saat datang cari gandum di musim kelaparan. Apa yang dari hatinya menghadirkan perdamaian dan kedamaian. Buah yang dihasilkan kerendahan hati adalah pemulihan dan keterhubungan (rekonsiliasi), sedangkan buah kesombongan adalah perpecahan dan keruntuhan.
Mari hidupi karakter rendah hati dan alami seperti firman katakan dalam Amsal 22:4,
- Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan.
(MG)
Menjadi orang yang rendah hati itu adalah indah. Tuhan mau kita semua jadi rendah hati. Sejatinya sifat alamiah manusia itu sombong dan egois.