Kehendak-Mu yang jadi bukan kehendakku

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, kita memasuki minggu Jumat Agung dan Paskah, moment yang penting dalam iman dan kekristenan, karena Tuhan Yesus mati menyerahkan nyawaNya untuk menebus kita dari dosa dan bangkit Kembali, lambang kemenangan kita. Malam sebelum peristiwa penyaliban, Tuhan Yesus pergi ke Taman Getsemani bersama Yohanes, Petrus dan Yakobus. Tuhan Yesus mengajak tiga muridNya untuk berdoa dan berjaga.

Matius 26:39

"Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (42) Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" Doa Tuhan Yesus kepada Bapa, agar kehendakNya yang jadi, dua kali Tuhan Yesus berdoa karena Tuhan Yesus tahu apa yang akan dihadapi dan dialami di kayu salib."

Teladan Tuhan Yesus yang dapat kita pelajari dan lakukan adalah meminta agar kehendakNya yang jadi.... Belajar untuk menanggalkan semua kehendak, ego dan keinginan pribadi kita, hanya kehendak dan rencanaNya yang sempurna yang terjadi dalam hidup kita. Bukan agenda kita, tapi kita harus mendengar dan memprioritaskan agenda Tuhan yang terjadi, semua pasti akan mendatangkan kebaikan.

Matius 26:40

"Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku? (41) Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Langkah untuk dapat menyerahkan pada kehendak Allah:

  1. Minta kesanggupan Tuhan untuk berjaga-jaga dan berdoa, supaya tidak jatuh dalam pencobaan.
  2. Membiarkan Roh Kudus mempimpin kita, bukan kedagingan kita.
  3. Memilih untuk melakukan kehendak Bapa.

Di Paskah ini biarlah kita mengevaluasi diri, apakah selama ini kita sudah melakukan kehendak Bapa, atau masih ada hal keinginan daging, kehendak diri sendiri? Matius 16:24 "lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." Syarat mengikut Yesus adalah kita menyangkal diri sendiri, berani untuk memilih hanya yang adalah kehendak Allah dan hidup sesuai kebenaranNya. Pikul salib dan mengikut Tuhan artinya kita perlu menanggalkan keinginan daging kita, keinginan mata, keinginan dunia.

Tuhan Yesus sudah memberikan yang terbaik yaitu diriNya untuk mati di atas kayu salib menebus dosa kita, sehingga kita tidak binasa dan dihukum di neraka, sudah sepatutnya kita berterima kasih dengan hidup sesuai kehendakNya. Roh Kudus mampukan kita untuk melakukan kehendakNya, bukan kehendak kita! I Yohanes 2:17 "Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya." Pastikan kita melakukan kehendak Tuhan dalam hidup kita terlebih lagi jika kita menyadari karya salib Kristus sudah menebus kita, sehingga Kristus yang hidup dalam diri kita! Galatia 2:20 "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (IK)