Jangan pernah menyerah
Materi COOL Wanita | |
---|---|
Tanggal | Selasa, 08 Maret 2022 |
Penulis | Departemen COOL |
Unduh | Google Drive |
| |
|
Tetapi perempuan itu menjawab: ”Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." (Markus 7:28)
Tetapi perempuan itu menjawab: ”Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."
Pendahuluan
Wanita Allah, dari pembacaan pada (Markus 7:24-30), tentang seorang perempuan Siro Fenesia yang sedang berjuang untuk anaknya agar mendapat kesembuhan dari Tuhan Yesus, dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi kita akan kegigihannya dalam memohon belas kasihan kepada Tuhan Yesus untuk anaknya yang sedang kerasukan roh jahat. Dalam perbincangan perempuan tersebut dengan Tuhan Yesus seolah-olah Tuhan Yesus tidak menghiraukannya namun perempuan tersebut tetap bersikeras agar Tuhan Yesus menyembuhkan anaknya.
Isi
Apa yang dapat kita pelajari dari peristiwa antara Tuhan Yesus dengan perempuan Siro Fenesia tersebut?
- Pengorbanan seorang Ibu terhadap anaknya
- Pengharapannya hanya kepada Yesus
- Di dalam Yesus selalu ada pertolongan Yesus sangat tahu benar apa yang menjadi kesulitan perempuan Siro Fenesia tersebut, saat Yesus mengucapkan kata-kata anjing terhadap perempuan tersebut itu hanyalah untuk menguji dan melihat seberapa besar kepercayaannya akan kuasa Tuhan Yesus.
Perempuan Siro Fenesia tersebut tidak menghiraukan apa yang dikatakan Yesus tentang dirinya, yang dia inginkan hanya bagaimana anaknya supaya bisa sembuh kembali, di sinilah teladan seorang ibu terhadap anaknya.
Perempuan yang sedang mengalami pergumulan yang hebat di mana anaknya mengalami kerasukan roh jahat, sehingga ia hanya bisa menaruh pengharapannya kepada Yesus meskipun ia belum pernah berjumpa dan hanya mendengar bahwa Yesus dapat menyembuhkan berbagai sakit penyakit itu saja yang membuat dia menjumpai Yesus.
Penutup
Wanita Allah, hanya Tuhan Yesuslah yang bisa memahami dan mengerti hal-hal yang terdalam atas kehidupan kita.