Kemerdekaan
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 09 Agustus 2021 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. (Galatia 5:1)
Tuhan merancang kita menjadi manusia yang merdeka dalam kebenaran. Namun kenyataannya banyak orang yang menjalani hidup dalam keadaan terbelenggu. Apalagi sejak pandemi COVID-19.
Banyak orang yang terpenjara pikiran dan perasaannya.
Secara jasmani memang merdeka, namun pikiran dan emosinya terbelenggu ketakutan dan intimidasi. Kehilangan sukacita, damai sejahtera, dan harapan yang baik akan masa depan adalah kenyataan yang dialami orang yang tidak merdeka. Betapa banyak orang yang terseret dalam kenyataan ini. Bagaimana dengan Anda?
Supaya kita merdeka Yesus telah memerdekakan kita. Kita harus memilih untuk meraih kemerdekaan yang Tuhan Yesus sudah berikan.
Kesadaran bahwa saya adalah anak Allah, dan diperhatikan oleh Bapa di Sorga, menjadikan kita mengalami kebaikan-kebaikan-Nya yang tidak dialami oleh orang lain yang bukan anak-Nya. Karena itu raihlah semua yang Yesus telah sediakan untuk kita. Mari raih kemerdekaan.
Bukti dari hidup yang merdeka adalah hati yang "plong" menghadapi apa pun yang harus dijalani. Selalu memiliki damai sejahtera di hati, memiliki pengharapan dan sukacita Tuhan di tengah situasi yang dialami.
Seorang Habakuk adalah contoh orang yang merdeka. Tidak dikuasai keadaan, melainkan menang atas keadaan. Ketika kenyataannya semuanya mengecewakan dan menyedihkan, dia memilih untuk bersukacita dan beria-ria dalam Tuhan.
- Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
Ini adalah jenis sukacita yang tidak bisa disediakan dunia, namun Tuhan Yesus sediakan bagi anak-anak-Nya. Habakuk memilih untuk bersukacita dan beria-ria di dalam Tuhan. Kitapun dapat meraih sukacita di dalam Tuhan.
Bagaimana Habakuk bisa seperti itu? Hidup oleh Roh. Perhatikan tuntunan firman Tuhan berikut ini:
- 2 Korintus 3:17,
- Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
- Roma 8:2,
- Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus.
- Galatia 5:16,
- Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
- Roma 8:5,
- Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Roh Kudus memerdekakan dari ikatan dan tekanan atas jiwa kita. Hidup menurut daging mendatangkan konflik batin, hidup menurut Roh mendatangkan damai sejahtera dan merdeka dari keinginan daging. Keputusan untuk hidup oleh Roh, menjadikan pikiran kita dialiri kebenaran yang berasal dari Roh Kudus. Sebab itu latihlah untuk bergaul dengan Roh Kudus, bangunlah penyembahan dan keintiman dengan Roh Kudus. Kobarkanlah karunia berbahasa Roh. Disiplinkan untuk merenungkan firman Tuhan, sehingga pikiran kita terus mengalami aliran yang dari Roh Kudus, yaitu:
- ... semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4:8)
Anda pasti meraih kemerdekaan oleh Roh Kudus.
Amin.