Bersukacitalah
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 31 Mei 2021 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!'
Walaupun fakta hari ini tidak relevan untuk bersukacita, namun firman Tuhan ini adalah kebenaran yang berlaku atas hidup kita. Sebagaimana seorang Habakuk, ketika kenyataannya semuanya mengecewakan dan menyedihkan, namun dia memilih untuk bersukacita dan beria-ria dalam Tuhan.
- Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan,
- sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,
- namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.
- ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.
Ini adalah jenis sukacita yang tidak bisa disediakan dunia, namun Tuhan Yesus sediakan bagi kita anak-anak-Nya.
Kita tidak menyangkal fakta yang terjadi hari ini, bahwa lebih banyak orang yang dikuasai rasa khawatir, cemas, stres dan patah semangat. Jika kita membiarkan diri hanyut dengan keadaan yang berlangsung di sekitar kita, melihat kenyataan yang menyedihkan, maka sukacita itu tidak punya tempat.
Apa yang terjadi dengan orang banyak, itu juga yang memasuki perasaan dan pikiran kita. Betapa banyak orang yang terseret dalam kenyataan ini COVID-19 melanda dunia.
Bagaimana dengan Anda?
Habakuk memilih untuk bersukacita dan beria-ria di dalam Tuhan. Kitapun dapat meraih sukacita di dalam Tuhan. Mari masuk ke dalam hadirat Tuhan, dan membuka hati mengalami apa yang disediakan-Nya bagi kita yang mencari Dia.
Alami firman-Nya:
- Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
- Mereka mengenyangkan dirinya dengan lemak di rumah-Mu; Engkau memberi mereka minum dari sungai kesenangan-Mu.
Daud mengalami sukacita berlimpah dari hubungan yang intim di hadirat Tuhan. Mereguk aliran sungai kesenangan, yang mengalirkan sukacita ke dalam jiwa. Ini terjadi jika hidup oleh iman dan dalam pengharapan. Oleh iman, maka mata batin kita terbuka melihat apa yang mata jasmani tidak bisa lihat. Dalam pengharapan, kita bisa meraih apa yang masih ada di depan, itu kita raih hari ini sebagai kesadaran kepemilikan karena Allah sudah menjanjikan-Nya bagi kita.
Ketika Yesus datang, Dia membawa sukacita Sorga dan damai sejahtera surgawi bagi kita. Ketika kita sadari siapa kita di dalam Tuhan, apa yang Dia telah berikan bagi kita, maka kita punya keberanian dan keyakinan untuk mengambil apa yang Dia telah berikan jadi milik kita.
- Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.
- Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.
Bangunlah pola pikir dan paradigma yang diisi dengan kebenaran ini di alam roh kita. Karena itu datanglah dengan iman, penuh percaya, dan hidup dalam pengharapan. Mari bangun keintiman dengan Tuhan, terus kejar hadirat-Nya, dan renungkan apa yang sudah Dia berikan, biar gambarannya semakin memenuhi pikiran kita dan deklarasikan dengan yakin: "Yesus di dalamku adalah sukacitaku, buah Roh Kudus di dalamku menghadirkan sukacita Ilahi." Amin.
Anda bisa bersama Yesus!