Bahasa roh dan pelayanan malaikat
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 10 Mei 2021 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api." Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan? (Ibrani 1:7, 14)
Shalom saudara semua.. Saat ini kita sedang memasuki suatu masa tuaian yang terbesar dan terakhir sebelum kedatangan Tuhan. Saya percaya tidak kebetulan di waktu-waktu terakhir ini Bapak Gembala Sidang/Pembina kita sangat menekankan kepada kita semua untuk banyak berbahasa roh. Saya percaya selain membawa manfaat bagi kita secara pribadi, bahasa roh juga sangat erat kaitannya dengan tuaian besar-besaran.
Roma 8:26-27 (TB) berkata:
- Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Rasul Paulus dalam kitab Efesus memasukkan bahasa roh sebagai salah satu senjata peperangan rohani. Efesus 6:18 (TB),
- dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Melalui dua ayat di atas kita melihat bahwa berdoa dalam bahasa roh sangat erat kaitannya dengan keselamatan orang-orang Kudus. Oleh karenanya saya percaya, bahwa berdoa dalam bahasa roh akan mengaktivasi para malaikat untuk bergerak melayani orang-orang kudus dan juga untuk menuai jiwa-jiwa yang harus menerima keselamatan (Ibrani 1:14).
Di dalam Alkitab, kita melihat bahwa malaikat teraktivasi /bergerak meresponi doa-doa umat-Nya (Kisah Para Rasul 12:5-11; Daniel 10:12; Mazmur 103:20 dsb.). Dan Alkitab berkata bahwa pada akhir jaman yang menuai adalah para malaikat (Matius 13:39). Karenanya, marilah kita perkuat doa-doa kita; doa di Menara Doa, doa di Rumah-rumah Doa, doa puasa, doa keliling dan juga jam-jam doa kita secara pribadi. Marilah kita banyak berdoa dalam bahasa roh. Bersama para malaikat kita menuai jiwa-jiwa lewat Doa Pujian dan Penyembahan bersama-sama dalam unity siang dan malam.
Lewat Bapak Gembala Sidang/Pembina kita, menara doa di Amerika, tepatnya di jalan Azusa (The Third Pentecost Azusa Street Prayer Tower) sudah di-on-kan. Kita percaya, lewat Menara Doa ini tuaian yang terbesar dan terakhir bagi Amerika dan bangsa-bangsa akan terjadi. From the east to the west, and back to Jerusalem. Tuhan Yesus memberkati. SHALOM - Maranatha, Tuhan Yesus datang kembali.