Lakukan yang benar maka Tuhan akan melakukan yang besar
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 04 Desember 2011 |
Sebelumnya |
|
Selanjutnya |
|
Kita bersyukur hidup di dalam Tuhan karena kita hidup dengan memiliki janji-janji-Nya. Ketika kita melakukan yang benar maka Tuhan akan melakukan yang besar; yaitu menggenapi janji-Nya.
Hal yang benar seperti apa, yang Tuhan mau agar kita lakukan?
1 Petrus 2:9, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang--Nya yang ajaib:”
Saat ini Tuhan mau kita menginjil, menceritakan, memberitakan kebaikan Tuhan kepada banyak orang karena kondisi saat ini persis seperti yang tertulis di Yesaya 60:2, “Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan--Nya menjadi nyata atasmu.”
Banyak orang yang diliputi ketakutan karena situasi perekonomian dunia saat ini sudah sangat kritis. Kekuatiran tentang krisis di zona Eropa dan Amerika Serikat akan mempunyai efek domino kepada negara lain; cepat atau lambat. Harga saham dunia anjlok ke tingkat terendah, demikian juga kurs Euro anjlok ke tingkat terendah dalam 10 tahun terakhir. Rekan saya seorang pengusaha sarang burung walet sudah 3 bulan ini tidak bisa bertransaksi karena harga komoditi tersebut jatuh sampai 50% tanpa diketahui apa penyebabnya.
Beberapa analis keuangan menilai kekacauan perekonomian akan bisa lebih buruk dari pada tahun 2008. Jika pada tahun 2008 akibat krisis ekonomi global banyak usaha swasta yang bangkrut maka ke depan ini kalau tidak bisa diatasi maka akan ada negara atau pemerintah yang bangkrut.
Selain situasi ekonomi yang kritis, moral manusia juga sudah terkikis seperti:
- Masalah birokrasi dan lembaga tinggi negara di Indonesia Sepanjang 2004-2011 Kementerian Dalam Negeri mencatat sebanyak 158 kepala daerah yang terdiri atas gubernur, bupati dan walikota tersangkut korupsi.
- Masalah kekerasan terhadap anak di Indonesia Komnas Anak mencatat kasus kekerasan terhadap anak pada 2009 meningkat menjadi 1.998 dari 1.736 kasus pada 2008. Sekitar 62,7% kasus merupakan kekerasan seksual.
- Masalah kekerasan terhadap perempuan di Indonesia Komnas Perempuan mengungkapkan kekerasan terhadap perempuan pada 2008 mencapai 54.425 kasus, naik 213% dibandingkan 2007 yang tercatat sebanyak 25.522 kasus.
- (Sumber: Surat kabar Kompas yang juga bersumber dari Litbang Kompas /TOT/ILA/SOM/YOG, dan sumber lain)
Ada banyak lagi kejadian dan situasi yang membuat banyak orang merasa tidak ada harapan untuk hidup yang lebih baik. Inilah saatnya kita memberitakan kebaikan dan berkat yang dari Tuhan, sebagai umat Tuhan kita berfungsi sebagaimana yang Tuhan kehendaki yaitu memberikan jawaban kepada dunia ini bahwa hanya ada satu jalan untuk mengalami kehidupan yang lebih baik di dunia ini, bahkan hidup kekal kelak di surga yaitu di dalam nama Yesus Kristus.
Bagaimana kita bisa dipakai oleh Tuhan sebagai alat-Nya yang efektif untuk memberitakan tentang perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia?
Kuncinya adalah kita harus “bergairah” dengan Tuhan, seperti halnya hubungan suami isteri yang walaupun hidup satu rumah namun jika sudah tidak ada lagi gairah cinta terhadap pasangannya, maka hubungan tersebut pasti sudah tidak harmonis lagi, bukan lagi hubungan yang mendalam; melainkan hubungan yang dangkal.
Demikian juga kita dengan Tuhan, jika sudah tidak bergairah dengan Tuhan dan hal-hal yang rohani maka Kekristenan kita akan menjadi Kekristenan yang legalistik bahkan membosankan. Sebaliknya, kegairahan dengan Tuhan itu seperti magnet cinta yang dampaknya dapat membawa hadirat Tuhan, mendatangkan perkenanan dan kemuliaan Tuhan.
Yesus berkata di Matius 5:6, “Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.”
Apa perbedaan antara orang yang hidup dengan orang mati? Orang mati sudah tidak punya “selera” lagi. Demikian juga seseorang yang kerohaniannya sudah mati, ia tidak punya selera lagi terhadap hal-hal yang rohani. Bagaimana dengan kita? Apakah kita masih memiliki lapar dan haus akan Tuhan dan Firman-Nya? Apakah kita masih memiliki roh yang menyala-nyala untuk melayani Tuhan.
Agar kita tetap bergairah dengan Tuhan serta memiliki lapar dan haus akan kebenaran, maka kita harus tetap memiliki kasih yang semula dengan Tuhan. Bagaimana dengan kasih mula-mula kita? Apakah masih ada atau sudah pudar? Jika sudah pudar, mari kita bertobat.
Wahyu 2:4-5, “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan meng-ambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.”
Seseorang yang bergairah dengan Tuhan, yang memiliki rasa lapar dan haus akan kebenaran akan terlihat ada tiga kebenaran yang menonjol di dalam hidupnya yaitu:
- KEBENARAN ROHANI Selalu rindu berada di dalam hadirat Tuhan, tekun mencari tuntunan Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Hatinya dipenuhi cinta kepada Tuhan sehingga tidak ada berhala di dalam hidupnya. Ulangan 5:9a, “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN Allahmu, adalah Allah yang cemburu, …”
- KEBENARAN MORAL Kerinduannya adalah menyenangkan hati Tuhan yaitu dengan tidak mau melakukan:
- Hal-hal yang bersifat immoral seperti: free sex, aborsi, penyimpangan seksual, pornografi, dan lain-lain.
- Hal-hal yang bersifat illegal dan tidak etis seperti: korupsi, suap, penggelapan pajak, melanggar peraturan lalu lintas, berkata yang sia-sia, sumpah serapah, mengutuki pemerintah.
- KEBENARAN SOSIAL Seseorang yang dipenuhi oleh kasih Allah akan memiliki belas kasihan kepada sesamanya, ia tidak mementingkan diri sendiri bahkan murah hati sehingga mau melayani yang lemah, menolong fakir miskin. Amsal 19:17, “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.”
Bayangkan jika suatu saat Tuhan melawat Indonesia dengan gelombang kasih-Nya yang begitu besar karena waktu kedatangan-Nya sudah begitu dekat dan Ia mengundang siapa saja; baik orang jahat maupun orang baik seperti yang tertulis di Matius 22:9-10. Banyak orang yang menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya, kemudian orang-orang tersebut dibuang oleh keluarganya, kehilangan pekerjaan bahkan mengalami penganiayaan lalu mereka datang kepada kita untuk minta perlindungan karena tidak punya tempat tinggal atau minta pekerjaan karena mereka butuh untuk kelangsungan hidupnya dan keluarganya.
Apa yang bisa kita lakukan? Apakah hanya cukup dengan mendoakan saja atau kita bisa lakukan lebih dari sekedar mendoakan? Apakah kita bisa melakukan seperti yang jemaat mula-mula lakukan? Mereka bukan saja tekun berdoa bersama-sama, mereka juga:
- bertekun dalam pengajaran rasul-rasul,
- bergairah memberitakan kabar baik, tetapi yang luar biasa mereka juga
- mau berbagi dengan sesamanya,
sehingga pada waktu itu tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka. (Kisah Para Rasul 2:42-47; 4:29-37)
Saat ini adalah masa di mana seluruh umat manusia menantikan anak-anak Allah dinyatakan; seperti yang tertulis dalam Roma 8:19, “Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan.”
Kata anak-anak Allah di dalam bahasa Yunani adalah huios, yang artinya karakter dari sang ayah yang melekat pada sang anak, karena keintiman di dalam hubungan mereka. Dunia sedang menantikan huios-huios untuk menunjukkan jalan kepada kehidupan yang penuh sukacita serta damai sejahtera.
Puji Tuhan, karena Dia telah memberikan kepada kita ladang untuk memberitakan tentang kasih Tuhan; yang salah satunya adalah program televisi bersama Gembala Sidang/Pembina kita yaitu “Pemulihan Bagi Anda” di MNC TV yang telah disaksikan oleh jutaan pemirsa dan setiap kali tayang ada banyak sekali SMS yang masuk. Ini sesuatu yang luar biasa dan kita bisa bayangkan ketika kebenaran itu disampaikan maka kebenaran itu akan memerdekakan mereka dari dosa, ketakutan, keterikatan, bahkan kesembuhan dari sakit penyakit, dan yang pasti firman Tuhan tidak akan kembali dengan sia-sia.
Mari kita menabur di ladang yang subur!
Ketika kita melakukan yang benar, maka Tuhan akan melakukan yang besar yaitu:
- Kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan Ketika kita melakukan Firman Tuhan yaitu memberitakan kabar baik maka kita akan mengalami Tuhan dan itu yang membuat kita mengalami sukacita. Yohanes 1:1, “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” Matius 28:20b, “… Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Mazmur 16:11, “Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” Mengakhiri tahun 2011 dan memasuki tahun 2012 kita perlu dipenuhi sukacita dari Tuhan, karena sukacita dari Tuhan adalah perlindungan kita. Nehemia 8:11b, “… Jangan kamu bersusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!” Ketika kita mengalami perlindungan Tuhan maka kita akan mampu bertahan menghadapi tipu muslihat iblis sehingga kita tetap bisa konsisten melakukan perintah-perintah Tuhan dan mengalami berkat-berkat Tuhan. Ulangan 28:1-2, “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah--Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:”
- Kita masuk dalam Perjamuan Kawin Anak Domba Waktu kedatangan-Nya sudah begitu dekat, Yesus Kristus yang adalah sang mempelai pria akan datang dan menjemput gereja-Nya sebagai sang mempelai wanita untuk dibawa bersama Dia ke sorga. Wahyu 19:7, “Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin--Nya telah siap sedia.”
Tuhan sedang bergerak begitu cepat dan kita yang mau mengikut Yesus sudah tidak bisa lagi berlambat-lambat. Mari kita lakukan yang benar dengan terus memberitakan kabar baik, maka kita akan mengalami sukacita dari Tuhan dan pada waktunya Dia datang maka Yesus akan berkata: “Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.”
Haleluya! Tuhan memberkati kita semua.
Sumber
- [FM] (04 Desember 2011). "Renungan Khusus". Warta Jemaat. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 06 Desember 2011.