Datanglah Kerajaan-Mu (The Kingdom Age)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai. (Daniel 2:44-45)

Nebukadnezar raja Babel mendapat mimpi tentang situasi yang akan terjadi di hari-hari terakhir. Meski mimpi yang didapat Nebukadnezar itu begitu jelas, tapi ia tidak memahami arti mimpi itu. Hanya Daniel, seorang anak Tuhan yang hidupnya berkenan kepada Tuhan yang dapat menafsirkan mimpi itu.

Hal seperti ini sedang banyak terjadi saat ini karena kita telah memasuki babak terakhir dari akhir zaman. Kedatangan Yesus sudah sangat dekat. Banyak orang mempercayai bahwa mereka dapat melihat apa yang akan terjadi di bumi ini, bahkan sebuah ramalan purba yang bersumber dari penanggalan suku Maya telah meramalkan tahun 2012 sebagai tahun di mana sesuatu yang mengerikan akan terjadi atas kehidupan manusia di bumi.

Tetapi ada satu masalah serius dengan ramalan seperti ini! Sama seperti Nebukadnezar, mereka hanya dapat melihat apa yang akan terjadi di bumi tetapi tidak memahami apa arti penglihatan itu, apalagi memberikan solusi atau jalan keluar dari situasi itu. Mengapa demikian?

Kunci untuk memahami akhir zaman

Yesus pernah memberikan jawabannya kepada seorang pemimpin agama Yahudi dari kalangan Farisi yang bernama Nikodemus, ketika ia datang di waktu malam untuk berjumpa dengan Yesus. Yesus menjawab, kata-Nya: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. (Yohanes 3:3).

Dengan kata lain kunci untuk dapat memahami situasi akhir zaman adalah Kerajaan Allah. Kalau ramalan akhir zaman tidak memuat visi Kerajaan Allah di dalamnya maka ujung-ujungnya adalah kiamat. Hanya Kerajaan Allah yang dapat memberikan pengharapan akan langit dan bumi yang baru. Setiap orang yang belum pernah terima Yesus sebagai Tuhan dan dilahirkan kembali oleh Roh dan Firman tidak dapat melihat apalagi masuk ke dalam Kerajaan Allah. Itulah sebabnya yang mereka lihat hanya kiamat.

Mimpi Nebukadnezar berbicara tentang hancurnya kerajaan dunia dengan segala kemegahannya. Iblis pernah menawarkan kerajaan dunia ini kepada Yesus ketika Ia sedang dicobai di padang gurun. Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepada-Nya: Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. (Matius 4:8-9)

Iblis dapat melakukannya karena ia disebut Alkitab sebagai ilah zaman ini (2 Korintus. 4:4). Itulah sebabnya kerajaan dunia ini sedang mengalami goncangan dan kehancuran, karena penguasanya adalah malaikat yang sudah jatuh dari surga yang tidak memiliki hidup kekal. Dalam mimpi Nebukadnezar, kerajaan dunia digambarkan sebagai sebuah patung. Kita tahu bahwa patung dapat menyerupai manusia tapi tetap saja tidak ada kehidupan di dalamnya. Seperti itulah kerajaan dunia ini. Sepintas kelihatan hebat dan menjanjikan, tapi ujung-ujungnya adalah kehancuran dan kebinasaan. Setiap orang yang menaruh harap dan menanam hidupnya dalam patung ini akan mengalami goncangan hari-hari ini.

Di tengah kehancuran dari sistem kerajaan dunia ini, Tuhan sedang mendirikan satu Kerajaan yang tidak akan binasa yang akan memenuhi seluruh bumi. Kehadiran Kerajaan Allah di bumi akan membawa pemulihan dan perubahan total. Di mana Kerajaan Allah hadir, di situlah kerajaan iblis akan dihancurkan, dan jiwa-jiwa dapat mengalami pemulihan dan keselamatan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mengajar kita berdoa: Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. (Matius 6:10).

Kita harus menaikkan doa ini setiap hari untuk diri kita, keluarga kita, lingkungan kita, kota dan bangsa kita. Jawaban untuk yang sedang mengalami goncangan adalah mencari yang tidak tergoncangkan. Kerajaan Allah adalah satu-satunya yang tidak tergoncangkan, karena bukan manusia yang mendirikan Kerajaan ini, tetapi Tuhan sendiri.

Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu, tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. (Daniel 2:34)

Rasa sakit bersalin

Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. (Matius 24:8).

Tuhan mengingatkan saya akan ayat ini ketika saya sedang mengendarai mobil ke SICC di bulan Desember 2009 untuk mengikuti acara Menara Doa bersama Bapak Gembala dan para pemimpin. Di dalam mobil saya mendengar suara Tuhan berkata, di tahun 2010 engkau akan melihat permulaan dari sesuatu yang baru.

Dalam bahasa Yunani kata permulaan penderitaan dalam ayat di atas memiliki pengertian rasa sakit bersalin.

Menjelang kelahiran seorang bayi ke dalam dunia, sang ibu akan mengalami rasa sakit. Terkadang rasa sakitnya begitu terasa, sehingga membuat ibunya menjadi tidak nyaman. Namun ibunya tahu bahwa rasa sakit itu bakal ada imbalannya, karena akan berakhir dengan kelahiran bayi yang selama 9 bulan telah dinanti-nantikan. Setelah bayi itu lahir, maka rasa sakitnya berangsur-angsur hilang dan akhirnya diganti dengan kegembiraan dan sukacita.

Itulah yang Yesus maksudkan di sini. Bila kita melihat segala sesuatu yang mengerikan sedang terjadi di dunia, itu bukan tanda bahwa bumi ini akan musnah, melainkan itulah tanda bahwa suatu zaman yang baru akan muncul. Jadi bukan kiamat yang akan terjadi, tapi suatu transisi! Dari zaman yang lama ke pada zaman yang baru; dari sistem yang lama kepada sistem yang baru; dari kerajaan yang lama kepada Kerajaan yang baru. Yang baru akan menggantikan yang lama.

Jadi persis seperti mimpi Nebukadnezar. Patung besar hancur digantikan dengan gunung besar yang akan memenuhi seluruh bumi. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. (Daniel 2:35)

Apakah zaman baru ini?

Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. (Matius 24:14)

Satu-satunya yang dapat memberikan kesaksian dan jawaban di tengah kebingungan dan kekacauan yang sedang terjadi adalah Injil Kerajaan Allah. Mengapa?

Karena Kerajaan Allah adalah satu-satunya yang tidak tergoncangkan di akhir zaman ini. Yesus pun sedang mengatakan hal yang sama di sini yaitu, bahwa kunci untuk memahami segala sesuatu yang terjadi di akhir zaman adalah Kerajaan Allah. Itulah sebabnya mengapa zaman ini dapat disebut sebagai zaman Kerajaan (Kingdom Era). Kerajaan Allah sedang memenuhi bumi ini dan menggantikan kerajaan dunia yang sedang binasa.

Menabur hidup kita dalam Kerajaan Allah

Apakah yang harus kita lakukan di tengah masa transisi seperti ini? Lakukanlah seperti yang Yesus ajarkan kepada kita: Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. (Matius 6:33)

Kerajaan Allah bekerja menurut prinsip menabur benih dan menuai dalam multiplikasi. Jika kita mau menabur harta dan hidup kita bagi Kerajaan-Nya, maka kita akan mengalami pemulihan dan kelimpahan yang luar biasa hari-hari ini.

Yusuf mengalami hal ini. Ada kelaparan besar yang terjadi di seluruh dunia pada zamannya. Banyak orang menderita kelaparan termasuk keluarganya. Jawaban untuk situasi ini adalah menghadirkan Kerajaan Allah untuk memulihkan situasi kelaparan dan menggantikannya dengan kelimpahan.

Oleh karena itu Yusuf berkata: Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kejadian 50:20)

Yusuf tahu alasannya, Tuhan mempromosikan dirinya menjadi penguasa di Mesir bukanlah sekedar supaya ia menjadi lebih kaya, lebih terkenal, lebih berkuasa. Ia harus menabur hidupnya bagi Kerajaan Allah, agar satu bangsa dapat mengalami pemulihan dan mengenal Tuhan yang Yusuf sembah. Ia tidak lagi hidup bagi dirinya sendiri tapi bagi Kerajaan Allah. Jika saat ini kita mau menabur seluruh hidup kita bagi Kerajaan Allah, maka pemulihan dan kelimpahan akan datang pada kita, supaya kita dapat dipakai Tuhan untuk memulihkan bangsa ini dan juga bangsa-bangsa. Sambutlah Era Kerajaan. Be a Kingdom Person!

Sumber

  • Divisi Profetik [JL]. GBI Jalan Gatot Subroto, Jakarta.