Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya (Paskah 2024) (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 2 April 2024 09.37 oleh Leo (bicara | kontrib)
Lompat ke: navigasi, cari

Dalam kondisi murid-murid yang sangat ketakutan, tiba-tiba Tuhan Yesus hadir di tengah-tengah mereka, dan mereka melihat, Tuhan Yesus tidak mati, ternyata Dia sudah bangkit! Mereka mengalami satu kegembiraan sukacita yang luar biasa.

Shalom, semua diberkati Tuhan? Amin! Selamat Paskah, Dia sudah bangkit, He is risen! Amin! Semua bersukacita pada hari ini? Pada Jumat yang lalu kita bersama-sama memperingati kematian Tuhan Yesus, tapi kita bersyukur, Allah kita bukan Allah yang mati, tapi Allah yang hidup, nama-Nya Tuhan Yesus Kristus!

Tema hari ini diambil dari Firman Tuhan, setelah Tuhan Yesus mati dan bangkit pad hari ketiga. Tuhan mulai mengunjungi para murid-Nya. Yang pertama Dia bertemu Maria Magdalena, lalu para murid, 10 orang, yang dalam kondisi sangat ketakutan, mereka dalam ruangan yang tertutup terkunci rapat, mereka begitu ketakutan yang dahsyat, karena mereka tidak lagi bersama Tuhan Yesus dan orang-orang Farisi, Yahudi pada waktu itu sedang mencari-cari mereka untuk membinasakan. Mereka dalam kondisi demikian, tiba-tiba Tuhan Yesus hadir dalam ruangan itu memberikan salam bagi mereka. Dan mereka melihat, Tuhan Yesus tidak mati, ternyata Dia sudah bangkit, hidup! Mereka mengalami satu kegembiraan sukacita yang luar biasa.

Dari 10 orang murid Tuhan yang sudah berjumpa, ada satu yang tidak berjumpa karena sedang tidak bersama-sama, yaitu Tomas. Tomas waktu itu ketinggalan, tapi dia tidak bersama teman-temannya. Teman-temannya bilang, Tomas, kita sudah ketemu Tuhan Yesus, dan ternyata Dia adalah Allah kita yang hidup! Dia bangkit! Dia hidup! Tomas saat itu tidak percaya apa yang dikatakan teman-temannya, lalu dia berkata, sebelum aku mencucukkan jariku ke luka-luka Tuhan, aku tidak akan sekali-kali percaya.

Delapan hari kemudian, saat murid-murid berkumpul bersebelas, tiba-tiba Tuhan datang kembali kepada para muridnya dalam ruangan yang tertutup dan apa yang Tuhan katakan kepada mereka?

Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:27-29)

Dari cerita ini, saya mau bagikan pesan-pesan Tuhan buat kita.

#1 Jangan tidak percaya, percayalah

jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.”

Dalam kehidupan ini ada dua sisi: ada sisi jasmani dan rohani. Sisi jasmani, kita bisa pegal, bisa sakit, bisa merasakan. Tapi ada sisi rohani yang tidak bisa dipegang, tapi ada.

Kita kalau belum merasakan, belum melihat, belum mengalami, kita itu seringkali tidak percaya. Itu sisi jasmani. Kita harus meraba dulu, pegang dulu, merasakan dulu, baru percaya. Itu memang ada dalam kehidupan kita. Tuhan pesan kepada murid-murid-Nya waktu di taman Getsemani, berjaga-jaga karena daging itu lemah, tapi roh itu penurut. Kita itu lemah, kita harus mengalami, melihat sendiri, meraba sendiri, baru kita bisa percaya, terima apa yang kita alami.

Saudara yang dikasihi Tuhan, ini kita perlu belajar dalam kehidupan kita, saya juga belajar. Kita itu sering bimbang.

Saya mau cerita, bagaimana kita membangun gedung ini. Waktu mau mengawali gedung ini, saya ketemu arsitek, konsultan, terus terang saya mengalami kebimbangan, begini besar, bagaimana membangunnya, segala macam. Pikiran berkecamuk. Saya tidak cerita pada Ketua Pembangunan, Pak Sukirman, waktu saya masih menyusun, konsep dengan arsitek, saya sampai bilang, kita bikin aja komplek ini 3-4 tahap. Secara teknis tentu bisa saja, tapi bagaimana jadinya itu model, karena dipecah-pecah, dipilah-pilah, dipisah-pisah. Saya benar-benar bimbang. Saya berat untuk memutuskan, rasa ada ketakutan, kebimbangan, jangan sampai seperti dalam Lukas 18, ada yang membangun menara tapi ngga hitung dulu akhirnya menaranya ngga jadi dan terbengkalai. Saya ngga mau seperti itu, Tuhan.

Saya berdoa, berdoa, arsitek juga maju-mundur, akhirnya saya dapat satu Firman Tuhan yang meneguhkan, Yakobus 1:6-8,

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Orang yang bimbang, mendua hati, ngga dapat apa-apa. Siapa mau mengalami kesembuhan, pemulihan, pertolongan Tuhan? Jangan ada yang bimbang! Amin! Pada waktu saya dapat Firman itu, saya teguh, saya katakan yes! Kalau Tuhan sudah suruh, sudah janji, pasti akan Tuhan genapi dalam setiap kehidupan kita. Itu yang Tuhan mau dalam kehidupan kita. Memang kita belum lihat. Saya belum lihat, tapi saya melangkah dan saya percaya. Waktu kita melangkah dan percaya, Tuhan pasti akan menyertai kita.

Ada kesaksian dari seorang Hamba Tuhan, tentang jemaatnya, Ps David Yonggi Cho. Almarhum David Yonggi Cho adalah gembala dari sebuah gereja yang besar, jemaatnya satu juta orang. Ada jemaatnya seorang ibu yang brain cancer, dokter bilang pada ibu ini, kesempatan untuk hidup tinggal 5%. Jadi ibu ini, esoknya mau dioperasi, dia diobservasi di dalam RS, di kamar. Dia waktu itu merasa sangat ketakutan. Dia mengalami tekanan yang luar biasa. Tetapi waktu dia berdoa, dia diingatkan akan satu ayat dari Markus 11:23,

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Pada waktu itu dia dapat rhema, dan ibu ini mulai berdoa. Doanya pendek, tetapi betul-betul satu doa yang dalam kondisi amat sangat spesial. Ps Yonggi Cho bilang ini doa urgent emergency prayer. Jadi doa yang luar biasa. Dia mendoakan Doa Bapa kami, the Lord’s prayer. Dia berdoa itu terus diulang-ulang. Waktu dia doa satu jam, tidak terjadi apa-apa. Saat itu, ibu ini buta-tuli karena kanker di otaknya. Dia mulai bimbang, dia lanjut lagi, dia kembali ingat Markus 11:23 lagi. Ngga terjadi apa-apa. Berdoa lagi, ngga terjadi apa-apa. Beberapa jam kemudian berdoa, tiba-tiba dia merasakan pintu surga terbuka, kuasa kesembuhan turun kepada dia, tiba-tiba matanya melihat, pendengarannya pulih, dia menjadi kuat, dia loncat dari tempat tidur, dia teriak, saya bisa melihat! Saya bisa mendengar! Dokter tentu ngga percaya begitu saja. Dia harusnya dioperasi, tapi dia diobservasi kembali, dia di-MRI, ternyata tidak ada satu sel kanker pun dalam otak ibu ini. Dia sehat, Tuhan masih lakukan mujizat yang besar! Saudara berdoa, bilur-bilur Yesus sudah sembuhkanku!

Maka kesembuhan terjadi buat orang-orang percaya. Seandainya pun belum melihat, pasti akan terjadi. Kita berdoa belum merasakan, tapi kita berdoa terus, sekali waktu, kuasa Tuhan dalam kesembuhan akan membuat Saudara pulih dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Kita belum melihat namun percaya, kita punya Allah yang hidup!

#2 Berbahagialah mereka yang tidak melihat namun percaya

Semua mau berbahagia? Amin! Saya berbahagia, walau waktu itu kita melihat, tapi karena saya percaya dan berjalan dalam tuntunan Tuhan, maka bisa terjadi.

Semoga anak-anak lelaki kita seperti tanam-tanaman yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya; dan anak-anak perempuan kita seperti tiang-tiang penjuru, yang dipahat untuk bangunan istana!
Semoga gudang-gudang kita penuh, mengeluarkan beraneka ragam barang; semoga kambing domba kita menjadi beribu-ribu, berlaksa-laksa di padang-padang kita!
Semoga lembu sapi kita sarat; semoga tidak ada kegagalan dan tidak ada keguguran, dan tidak ada jeritan di lapangan-lapangan kita!
Berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya! Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN! (Mazmur 144:12-15)

Semua mau diberkati Tuhan? Amin! Kita orang berbahagia, sekalipun belum melihat namun kita percaya.

Tiga berkat bagi yang berbahagia

Dari Mazmur 144 ini berbicara berkat atau upah apa saja?

  1. Berkat keluarga
  2. Saudara mungkin belum melihat keluarga Saudara utuh, tapi Saudara percaya, bahwa satu orang percaya seisi rumah akan diselamatkan, itu pasti Tuhan genapi, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup.

    Ini berkat untuk rumah tangga. Rasanya rumah tangga masih mengalami hal-hal yang tidak enak, tapi kita percaya, keluargaku pasti akan dipulihkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus! Tuhan pasti menggnapi janji-janji-Nya!

  3. Berkat ekonomi (berkecukupan)
  4. Mungkin perjalanan usaha kita masih begini begitu, dunia masih seperti ini, tapi karena kita percaya, Allah kita hidup, segala ekonomi Saudara ada dalam tangan Tuhan! Kita percaya biarpun belum merasakan, belum melihat, Tuhan pasti pulihkan karena kita punya Allah yang hidup!

  5. Berkat keamanan (pemeliharaan)
  6. Berbicara masa depan, anak-anak kita, keluarga, usaha kita. Keamanan apa yang Tuhan berikan? Kita percaya kuasa darah Yesus, karena Dia adalah Allah yang hidup, Dia yang memelihara kita terhadap segala kecelakaan, musibah, sakit penyakit, semua kita tolak dengan kuasa darah Yesus Kristus, karena kita punya Allah yang hidup, Tuhan Yesus Kristus!

Ketiga upah ini bisa kita dapatkan dengan satu prinsip, walaupun kita tidak pernah bertemu wajah dengan wajah dengan Tuhan, tapi kita bersyukur, kita adalah orang-orang yang berbahagia, karena kita percaya, kita punya Allah yang hidup. Yang sanggup memulihkan keluarga, usaha, rumah tangga, masa depan kita masa depan yang penuh dengan pertolongan dan berkat Tuhan!

Haleluya!

Penutup

Mari, kita memang ngga pernah ketemu Tuhan 2000 tahun yang lalu, tidak berjalan bersama Tuhan 3,5 tahun seperti murid-murid-Nya, tapi kita percaya Dia adalah Allah yang hidup.

Dia sanggup membuat keluarga Saudara dipulihkan, usaha Saudara diberkati, kesehatan Saudara dipulihkan, masa depan Saudara penuh dengan pertolongan dan berkat Tuhan!

Kita imani, Dia adalah Allah yang hidup. Dan waktu Dia datang, Dia akan bertanya, adakah Aku menjumpai iman di bumi? Dia mencari orang-orang yang tetap percaya di tengah-tengah situasi yang tidak menentu, kondisi yang rasanya tidak mungkin bagi kita, tapi bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!

Tuhan memberkati kita semuanya.

Doa:

Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.
TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. (Ulangan 28:3-8)

Video