Tiga "H" bagi orang merdeka (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 6 September 2024 14.12 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom, kita berada dalam bulan Agustus tahun 2010, dan kita tahu setiap bulan Agustus ada sesuatu yang khusus bagi bangsa Indonesia yaitu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia dan tahun ini adalah yang ke-65.

Kita tahu kondisi bangsa ini, dan bagian kita sebagai gereja Tuhan, yaitu Saudara dan saya, yaitu bukan untuk menghujat tapi untuk memberkati bangsa ini. Sebagai warga negara yang baik tentu kita harus menjadi teladan bagi bangsa ini. Kita melihat Indonesia pada hari-hari ini Tuhan melakukan perkara-perkara yang baik. Tapi Tuhan katakan ini baru awal, dan akan ada perkara-perkara yang lebih luar biasa lagi karena Indonesia pasti mengalami transformasi, Indonesia yang baru ada di depan kita.

T'rima kasih Tuhan untuk negeri tercinta
T'rima kasih Tuhan untuk Indonesia
T'rima kasih
Hatiku bersyukur pada-Mu Tuhanku

Kami bersyukur kalau kami boleh berada dalam bulan Agustus 2010 ini terima kasih untuk segala perkara dalam bulan-bulan yang lalu kami melihat penyertaan-Nu yang luar biasa. Terima kasih untuk segala berkat, pertolongan, kesembuhan, dan segala yang sudah Kau izinkan untuk terjadi dalam hidup kami. Kami tahu itu baik bagi kami. Terima kasih kami akan melihat ke depan Engkau akan memberkati semua perkara.

Berkati kami semua dengan Firman-Mu yang kudus, biar apa yang sudah kami lakukan yaitu menaikkan doa, pujian, dan penyembahan, menjadi sesuatu yang harum di hadapan Tuhan. Di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Haleluya, Amin!

Shalom, kita berada dalam bulan Agustus tahun 2010, dan kita tahu setiap bulan Agustus ada sesuatu yang khusus bagi bangsa Indonesia yaitu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia dan tahun ini adalah yang ke-65.

Kita tahu kondisi bangsa ini, dan bagian kita sebagai gereja Tuhan, yaitu Saudara dan saya, yaitu bukan untuk menghujat tapi untuk memberkati bangsa ini. Sebagai warga negara yang baik tentu kita harus menjadi teladan bagi bangsa ini. Kita melihat Indonesia pada hari-hari ini Tuhan melakukan perkara-perkara yang baik. Tapi Tuhan katakan ini baru awal, dan akan ada perkara-perkara yang lebih luar biasa lagi karena Indonesia pasti mengalami transformasi, Indonesia yang baru ada di depan kita.

T'rima kasih Tuhan untuk negeri tercinta
T'rima kasih Tuhan untuk Indonesia
T'rima kasih
Hatiku bersyukur pada-Mu Tuhanku

Indonesia membutuhkan-Mu, Yesus
Indonesia nantikan curahan Roh-Mu
Indonesia rindu kemuliaan-Mu
Inilah doaku, inilah doaku

S'lamatkan Indonesia, s'lamatkan Indonesia
S'lamatkan Indonesia, itulah kerinduanku
S'lamatkan Indonesia, s'lamatkan Indonesia
S'lamatkan Indonesia, itulah kerinduanku

Kami rindu akan pemulihan Indonesia, kami sangat mengerti Engkau rindu lebih lagi daripada kami untuk Indonesia mengalami transformasi dan pemulihan. Kami berdiri pagi ini di hadapan-Mu Tuhan, berdoa untuk negara Indonesia yang Kau kasihi, yang kami cintai, kiranya Engkau mengasihi bangsa Indonesia. Jamah setiap pribadi agar hidup takut akan Tuhan, dalam kebenaran akan Firman Tuhan.

Berkati bangsa ini, kami lepaskan Shalom untuk Indonesia, kami lepaskan Shalom untuk Indonesia. Kami berdoa untuk pemimpin-pemimpin pemerintahan Indonesia, agar mereka hidup dalam kebenaran Firman Tuhan. Segala roh korupsi, kekacauan, pemecah belah, kenajisan , pornografi kami hancurkan dalam nama Yesus! Segala roh kekerasan kami tolak di dalam nama Tuhan Yesus!

Kami melihat Engkau membalikkan Indonesia menjadi negara yang makmur dan damai sejahtera, sukacita, dan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain. Kami meteraikan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Amin.

Sebentar lagi teman-teman kita kaum Muslim akan memasuki puasa, dan kita mau mendukung agar ketika mereka berdoa dan berpuasa dalam bulan ke depan, mereka akan mengalami jamahan Tuhan. Untuk itu kita juga diajak bersama-sama untuk berpuasa pada tanggal 9-11 Agustus 2010. Saudara dapat berpuasa seperti Daniel, Ester, maupun puasa seperti biasa.

Juga saya sampaikan pada bulan September nanti, pada hari Minggu ke-2 tanggal 12 September 2010 adalah hari-hari di mana hari raya Lebaran sehingga ada banyak yang akan berlibur. Untuk itu perjamuan kudus akan dimajukan. Jadi khusus September 2010 kita akan masuk dalam ibadah perjamuan kudus pada hari Minggu pertama atau pada tanggal 5 September 2010.

Tiga "H" untuk orang merdeka

Yakobus 1:25, Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Di sini kita akan sama-sama merenungkan mengenai tiga "H" untuk orang-orang merdeka, memang tidak secara kata demi kata, tapi pengertian yang diambil dari ayat-ayat ini. Orang-orang yang merdeka itu:

  • Hidup dalam kasih
  • Hidup dalam Roh
  • Hidup kekal selama-lamanya

Hidup dalam kasih

Begitu gampang kita bicara mengenai kasih, ada banyak tulisan mengenai kasih, stiker-stiker mengenai kasih, juga dalam bacaan-bacaan renungan Firman Tuhan mungkin ada kata-kasih kasih, begitu banyak kita menemukan kata kasih di mana-mana. Kalau boleh jujur, kasih itu tidak gampang untuk dilakukan, namun demikian orang yang sudah dimerdekakan itu hidup dalam kasih.

Saudara adalah orang yang sudah dimerdekakan oleh Tuhan, sehingga Tuhan minta Saudara untuk hidup dalam kasih. Antara kasih dan benci itu begitu tipis. Beberapa kali dalam majalah saya baca, berita di media, orang berpacaran tapi begitu ada kecemburuan, mulai timbul kebencian, padahal awalnya begitu saling mengasihi satu sama lain, meledak menjadi emosi, tapi begitu cepatnya kasih berubah jadi kebencian. Bahkan ada yang sampai minta diceraikan kepada Pendetanya. Tapi tentu di gereja tidak ada akta cerai karena cara kerja Tuhan itu senantiasa membangun. Orang yang hidup dalam kemerdekaan dalam Yesus senantiasa hidup di dalam kasih, ada pengampunan dan kasih satu sama lain.

Bagaimana dengan kita? Mari kita lihat kondisi dari akhir dari akhir zaman dalam 2 Timotius 3:1-5, perikopnya "Keadaan manusia pada akhir zaman":

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

Kita sering diajak untuk menggenapi firman Tuhan, tapi yang ini jangan Saudara lakukan. Ini adalah bahan koreksi untuk setiap pribadi kita. Kita ini masih ada di mana? Kita masih melakukan yang mana? Apakah kita masih tidak menghormati orang tua, masih berlagak tahu, atau masih suka mengkhianat? Kalau kita lihat hari-hari ini di dunia, apa yang ada dalam ayat-ayat ini semua sedang terjadi.

Saya berdoa, Roh Kudus memberi kita semua kekuatan, supaya kita tidak berada dalam kondisi firman ini. Tapi apa yang kita miliki dalam kondisi ini? Firman Tuhan dalam 1 Korintus 13:1-7, yaitu Kasih,

Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.

Pada tanggal 19-20 Juli 2010 yang lalu, kami para pemimpin yaitu para Gembala Cabang/Ranting dan para Kepala Departemen, beserta suami-istri bersama-sama, bertemu dan mengadakan retret, kurang lebih 60 orang, hanya 3 orang yang tidak dapat hadir. Tuhan membawa kami untuk mengadakan rekonsiliasi dan pemulihan satu sama lain.

Tentu ini harus dimulai dari pemimpin, dan sebagai pemimpin yang berada di wilayah ini, tentu harus dimulai dari hidup saya. Tahun 2010 adalah tahun pemulihan, kelimpahan, dan terobosan. Ini adalah sebuah tema sepanjang tahun 2010. Dimulai dari saya dan istri saya, kami mulai melakukan rekonsiliasi kepada pemimpin yang ada, para Gembala, dan para Kepala Departemen. Kami berdua tahu, ada banyak kekurangan dari saya dan istri saya, tentu kami minta maaf dan minta saling membuka hati untuk boleh memulihkan semua kekurangan-kekurangan yang ada. Itu turun terus sampai semua pemimpin, dan kami mengalami hadirat Tuhan yang luar biasa. Tidak ada lagi celah untuk iblis masuk mengobok-obok. Ini adalah satu spirit yang turun dari atas menuju ke bawah, sebagaimana pengurapan turun dari kepala Harun, turun sampai ke janggut, dan ke jubah, juga kami menginginkan setiap pribadi lepas pribadi untuk mengalami pemulihan.

Gesekan dan luka mungkin terjadi di antara suami-istri, ini perlu dipulihkan agar kita mengalami kelimpahan. Saat kita sedang mengalami stagnasi dan pergumulan, kita perlu saling merendahkan hati, sehingga biarlah spirit yang turun dari pemimpin sampai kepada seluruh jemaat. Besok dalam Doa Pelayan Jemaat juga akan dilakukan pemulihan yang sama bagi seluruh pelayan jemaat. Dan saya berdoa agar setiap pribadi jemaat di tempat ini dipulihkan oleh Tuhan secara luar biasa.

Momentum pada bulan-bulan ini kita akan mulai melangkah untuk kasih. Pagi ini kita berdoa dan bukan saja berdoa tapi juga lakukan dengan sungguh hati, kalau perlu kita datang dan minta maaf. Supaya kita dipulihkan dan diberkati oleh Tuhan. Kita harus mulai dari pemulihan satu sama lain agar diberkati Tuhan. Itu adalah hidup orang yang dimerdekakan Tuhan, orang yang hidup dalam kasih.

Hidup dalam Roh

Dalam diri orang percaya itu ada Roh Kudus.

  • Kalau dalam diri kita ada Roh Kudus, pendengaran kita tidak akan sembarangan dalam mendengarkan. Kita tidak mendengarkan gosip, tapi telinga kita digunakan untuk mendengarkan yang alkitabiah, firman Tuhan, mendengarkan kata-kata yang menguatkan, yang jelek-jelek kita saring dan buang dalam nama Yesus.
  • Orang yang hidup dalam Roh, kakinya dipakai untuk jalan ke gereja, bukan ke night club.
  • Orang yang hidup dalam Roh, dia tahu rumah tangganya di mana, pulang ke rumah. Saya pikir kadang manusia itu kalah dengan burung merpati, dia bisa pulang sampai ke rumahnya. Tapi orang kalau dilepas, suka lupa pulang ke rumahnya.
  • Orang yang hidup dalam Roh, mulutnya mengeluarkan perkataan yang benar, janji yang bisa ditepati, perkataan yang alkitabiah.
  • Orang yang hidup dalam Roh, matanya dipakai yang benar, bukan mata jelalatan.

Bulan lalu saya berulang tahun, dan setiap kali saya berulang tahun, saya punya kebiasaan, tentu kami berdoa pagi, dan saya berdoa meminta apa yang menjadi pedoman untuk saya memasuki tahun berikutnya. Pada waktu saya berdoa, Tuhan menuntun untuk membaca dalam Perjanjian Lama pada satu tokoh yang luar biasa yaitu Simson.

Mengenai Simson (Inggris: Samson), pada zaman itu Israel hidup di dalam ketidakbenaran selama 40 tahun, lalu Tuhan mau memunculkan kembali seseorang yang dapat memenangkan kembali bangsa Israel. Melalui keluarga Manoah, lahir Simson yang sejak lahirnya tidak dipotong rambutnya, sebab Tuhan menetapkan dia sebagai seorang nazir, orang yang akan dipakai, nazir adalah mahkota Allah, yang akan membela dan mengangkat kembali umat Allah. Simson artinya matahari. Ini adalah gambaran bagi kita, bukankah kita adalah garam dan terang dunia, dan kita ditetapkan Tuhan untuk menjadi berkat.
Simson jadi makin besar, rambutnya tumbuh lebat sehingga bisa diuntai 7 untaian. Angka 7 adalah angka sempurna, bicara mengenai pengurapan Tuhan yang turun kepada Simson sehingga ada kekuatan yang luar biasa yang dimiliki Simson, bahkan dia bisa mencabik-cabik singa dengan mudah. Kita juga sering mendengar bahwa orang yang kuat sering disebut "seperti Simson".
Dari kekuatan yang begitu dahsyat, ada sebuah kelemahan Simson yaitu mengenai wanita. Berkali-kali dia melakukan sesuatu yang salah. Pada hari-hari terakhirnya, dia jatuh cinta kepada seorang wanita, yaitu Delilah. Dalam pasal 16, dikatakan Delilah ini dibayar oleh Raja-Raja Filistin untuk mencari kelemahannya sehingga mereka bisa menangkap Simson. Tiga kali Delilah mencari tahu kelemahan Simson dan pada akhirnya Simson pun luluh dan gagal. Saat itu Delilah diberitahukan bahwa kalau rambutnya dipotong habis maka kekuatannya akan habis. Simson akhirnya dapat ditangkap orang-orang Filistin.

Ada banyak pelajaran berharga di kisah ini, dan saya pribadi menanggapi dengan serius mengenai ini. Mari kita semua juga menanggapi kisah ini secara serius karena hari-hari ini kita akan dipakai Tuhan luar biasa. Saudara akan diberkati Tuhan luar biasa di marketplace, diberkati dalam segala perkara. Untuk saya tentu dalam pelayanan, tapi kebanyakan dari Saudara ada di marketplace, Saudara akan dijadikan orang yang berhasil dan beruntung. Ingat dengan baik, iblis tidak pernah berhenti menjatuhkan orang-orang yang diurapi. Dia berusaha merayu dan membujuk supaya kita jatuh. Ini menjadi satu pedoman bagi kita. Kita harus mengingatkan satu sama lain karena tidak ada satu pun yang sempurna.

Hal pertama yang dilakukan orang Filistin adalah mencungkil mata Simson. Cinta itu muncul dari mata turun ke hati. Bukan hanya cinta antara pasangan, tapi bisa juga cinta akan uang. Hati-hati jangan sampai jatuh.

Akhir dari hidup Simson ini menjadi peringatan bagi kita. Jangan sampai terjadi dalam hidup kita semuanya.

Pada waktu orang tua saya dimakamkan di Karawang, dalam Ibadah Pemakaman, ada seorang pengerja datang pada saya berkata, "Waktu saya mendengar mengenai kesaksian mengenai Mami Bapak, Bapak memberi julukan Mami Bapak adalah seorang pendoa." Mami saya memang berdoa kepada Tuhan dan memenangkan saya. Kami berdua berdoa dan memenangkan papi saya, dan akhirnya seisi keluarga, kakak-kakak saya juga dimenangkan. Karena janji Tuhan, satu orang diselamatkan, maka seisi keluarga akan diselamatkan. Pengerja itu pulang dan mengumpulkan keluarganya dan merenungkan, apa yang akan diberikan orang menjadi julukan pada akhir hidup kita? Pendoa? Atau seperti Simson?

Hakim-Hakim 16:23, Sesudah itu berkumpullah raja-raja kota orang Filistin untuk mengadakan perayaan korban sembelihan yang besar kepada Dagon, allah mereka, dan untuk bersukaria; kata mereka: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita Simson, musuh kita." Dan ketika orang banyak melihat Simson, mereka memuji allah mereka, sambil berseru: "Telah diserahkan oleh allah kita ke dalam tangan kita musuh kita, perusak tanah kita, dan yang membunuh banyak teman kita." Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: "Panggillah Simson untuk melawak bagi kita." Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang.

Saudara, apa yang dilakukan oleh Simson? Dia menjadi pelawak dan dicemoohkan orang. Saya tidak mau menjadi seperti itu, dan jangan ada di antara kita yang dicemoohkan tapi nama Tuhan dipermuliakan dalam hidup kita. Pesan Tuhan dalam ulang tahun saya ini menjadi pesan untuk kita semua, yaitu untuk kita terus hidup dalam Roh agar sampai akhir kita mendapatkan Mahkota Kehidupan.

Hidup kekal selama-lamanya

Yakobus 1:25, Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.

Hidup yang sungguh-sungguh berarti hidup kekal dan kebahagiaan sejati.

Matius 7:13-14, Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."

Kita harus masuk melalui pintu yang sempit tapi sesak. Sementara ada pintu yang besar dan luas dan orang justru lebih banyak masuk ke sana. Keselamatan adalah urusan pribadi lepas pribadi, tidak bisa dititipkan. Naik motor bisa boncengan tapi masuk sorga tidak bisa saling boncengan.

Saudara mau masuk pintu yang lebar atau yang sempit? Pilih pintu yang sempit dan sesak itu! Sesuai kebenaran firman Tuhan, pintu yang besar itu berbicara mengenai pintu kota (gate). Zaman dulu di daerah Palestina, kota-kota dikelilingi tembok dan untuk masuk kota harus melalui pintu gerbang yang lebar. Selanjutnya setiap pribadi harus menuju satu pintu di mana Tuhan katakan, di rumah Bapa-Ku ada banyak tempat tinggal, dan itu adalah pintu yang kecil.

Lukas 13:24, Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Apa yang harus kita lakukan? Berjuang untuk sampai masuk ke pintu yang kecil itu. Hidup adalah perjuangan. Kita belum berhenti. Kita baru diantar sampai ke pintu yang besar yaitu sampai ke gereja, tapi kita harus terus berjuang. Ada empat kali Paulus menuliskan mengenai berjuang. Kita harus berjuang melawan ego, iming-iming dosa, dan daya tarik dunia.

Penutup

Bapa kupersembahkan tubuhku
S'bagai persembahan yang hidup
Kudus dan yang berkenan pada-Mu
S'bagai ibadah yang sejati

Kusembah Kau Tuhan
Kusembah Kau Tuhan
Kuserahkan hidupku kepada-Mu
Untuk kemuliaan nama-Mu

Mari sebagai orang-orang yang sudah dimerdekakan, kita hidup dalam kasih, bukan sekedar dalam mulut, tapi kita melakukan apa yang Tuhan sudah sampaikan kepada kita melalui firman yang kudus. Kasih itu sabar dan murah hati. Kita mungkin memiliki kepandaian dan kekayaan, tapi kalau hidup tidak dalam kasih, itu semua sia-sia.

Mari kita berkomitmen mulai pagi ini untuk hidup dalam kasih kepada Tuhan, kepada pasangan hidup kita, kepada keluarga kita, kita mengasihi satu sama lain. Ingat selalu, buah Roh yang pertama adalah kasih dan itu menjadi dasar untuk buah-buah Roh lainnya. Kalau kita punya kasih maka kita akan punya damai sejahtera, penguasaan diri, kesabaran.

Tuhan juga ingatkan, orang yang dimerdekakan itu hidup dalam Roh. Simson menjadi peringatan bagi kita. Kita akan diberkati Tuhan luar biasa, dalam segala perkara, tap hati-hati dengan segala jerat yang iblis pasang, kita harus waspadai, supaya akhir hidup kita bukan menjadi bahan cemoohan tapi menjadi orang-orang yang memuliakan nama Tuhan. Akhir hidup Simson, 3000 orang Filistin mati tapi pada akhir hidup Petrus, 3000 orang diselamatkan. Biar hidup kita hari-hari ini membawa keselamatan bagi banyak jiwa.

Tuhan juga ingatkan orang-orang yang merdeka akan sungguh-sungguh berjuang masuk ke pintu yang sesak untuk bertemu dengan Tuhan.

Tuhan, kami mau hidup saling mengasihi, saling merendah, saling minta maaf satu sama lain, suami dengan istri, orang tua dan anak-anak, anak-anak dengan orang tua, antara pelayan-pelayan Tuhan, kami mau buka supaya kami saling mengasihi dan minta maaf, tidak ada lagi gap, celah, luka satu sama lain, tapi semua dipulihkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Kerendahan hati menjadi awal pemulihan, kami mau merendahkan hati satu sama lain.

Kami mau hidup kami memuliakan nama yang kudus, kami tahu berkat-berkat-Mu akan dicurahkan luar biasa kepada gereja-Mu, kami mau berjaga-jaga senantiasa dengan berkat-Mu, kami mau punya spirit berjuang supaya kami mencapai hidup yang kekal.

Terima kasih Bapa. Amin.