Gereja Bethel Indonesia/Pandangan GBI: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (upd)
k (upd)
Baris 15: Baris 15:
# [[Sikap GBI terhadap LGBT (Teologia GBI)|Sikap GBI terhadap LGBT]]  (2015)
# [[Sikap GBI terhadap LGBT (Teologia GBI)|Sikap GBI terhadap LGBT]]  (2015)
# [[Menolak ajaran Tahun Yobel Besar (Teologia GBI)|Menolak ajaran Tahun Yobel Besar]]  (2015)
# [[Menolak ajaran Tahun Yobel Besar (Teologia GBI)|Menolak ajaran Tahun Yobel Besar]]  (2015)
# [[Hyper Grace dan Biblical Grace (Teologia GBI)|Hyper Grace dan Biblical Grace]]  (2015)
# [[Kasih karunia yang Alkitabiah (Teologia GBI)|Hyper Grace dan Biblical Grace]]  (2015)
# [[Perayaan Natal (Teologia GBI)|Perayaan Natal]]  (2016)
# [[Perayaan Natal (Teologia GBI)|Perayaan Natal]]  (2016)
# [[Hukuman mati (Teologia GBI)|Hukuman mati]]  (2016)
# [[Hukuman mati (Teologia GBI)|Hukuman mati]]  (2016)

Revisi per 28 Juli 2018 16.42

Gereja Bethel Indonesia

Forum Diskusi Teologia adalah sebuah forum pertemuan yang dihadiri oleh para Teolog dari berbagai Sekolah Tinggi Teologia dan perwakilan gereja seperti STTBI Petamburan, STT Karisma, STTB The Way, STT Jakarta, dan lain-lain.

Forum ini mendiskusikan bagaimana sikap dan pandangan Gereja Bethel Indonesia (GBI) terhadap beberapa ajaran-ajaran yang berada di lingkungan GBI.

Melalui pandangan GBI, GBI memiliki sebuah sikap terhadap suatu ajaran, sehingga gereja-gereja lokal, para pejabat dan jemaatnya memiliki suatu kepastian sikap teologis dalam ajaran dan pengajaran.

Pandangan GBI yang sudah dipublikasikan:

  1. Kontroversi penggunaan nama Allah (2014)
  2. Pandangan GBI mengenai ajaran Saksi Yehova (2014)
  3. Baptisan Roh Kudus (2014)
  4. Kedatangan Kristus kedua kali (2014)
  5. Keselamatan (2015)
  6. Pernikahan, perceraian, dan pernikahan kembali (2015)
  7. Sikap GBI terhadap LGBT (2015)
  8. Menolak ajaran Tahun Yobel Besar (2015)
  9. Hyper Grace dan Biblical Grace (2015)
  10. Perayaan Natal (2016)
  11. Hukuman mati (2016)
  12. Hubungan Gereja dengan Israel (2017)
  13. Hubungan Gereja dengan Negara (2017)
  14. Gerakan Zaman Baru (2017)

Referensi