Kasih karunia untuk orang yang bergaul karib dengan Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Logo Inspirational.jpgLogo Inspirational.jpg
Inspirasi
Tanggal18 April 2024
PenulisPdp Lie Handry Senjaya
Sebelumnya
Selanjutnya

Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. (Kejadian 6:8)

Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Kejadian 6:8

Kita bersyukur karena kita hidup dalam zaman kasih karunia Tuhan. Frasa “kasih karunia” itu kita temui pertama kali dalam Kejadian 6:8,

Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.

Sesuatu yang pertama kali disebut dalam Alkitab menjadi sangat penting untuk menjadi perhatian kita. Kasih karunia inilah yang membedakan kita orang percaya dengan orang tidak percaya. Keselamatan yang kita terima adalah kasih karunia Tuhan dalam iman kepada Tuhan Yesus Kristus, kita diselamatkan.

Ketika Tuhan memutuskan untuk membinasakan semua makhluk di dunia ini, karena kasih karuna Tuhanlah maka Nuh dan keluarganya diluputkan. Tapi apa latar belakangnya sehingga Nuh beserta keluarganya diluputkan?

Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; (Kejadian 6:9a)

Orang yang hidupnya baik pun bukan berarti tidak akan mengalami masalah. Respons kita dalam menghadapi masalah sangat menentukan kehidupan kita ke depan.

Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. (Ayub 1:1)

Orang yang saleh dan jujur seperti Ayub pun mengalami masalah dan penderitaan yang luar biasa. Dia kehilangan anak-anaknya, harta benda, teman-temannya mempersalahkan dia, istrinya pun tidak mendukung dia, walaupun apa yang terjadi bukanlah karena kesalahan Ayub semata.

Dalam kehidupan Ayub yang penuh penderitaan itu, Kerinduannya yang terbesar adalah hadirat Tuhan. Ia tidak selalu bersungut-sungut pada Tuhan atas kehilangannya (tidak berfokus pada masalah), tetapi kerinduannya adalah hadirat Tuhan (hidup berfokus pada hubungan dengan Tuhan).

Mengapa Engkau menyembunyikan wajah-Mu, dan menganggap aku sebagai musuh-Mu? (Ayub 13:24)

Ini adalah kunci kemenangan Ayub maupun Nuh. Ayub dipulihkan ketika dia bergaul karib dengan Allah. Nuh pun demikian senantiasa punya kerinduan untuk bergaul dengan Allah.

Bergaul karib dengan Tuhan itu menghasilkan ketaatan dan kesetiaan, serta mau merendahkan diri di bawah kaki Tuhan ketika kita mengalami apapun juga.

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)

Ayub mengalami perjumpaan yang otentik dengan Tuhan:

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. (Ayub 42:5)

Dan Ayub pun mengalami pemulihan dari Tuhan:

Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. (Ayub 42:10)

Buah dari ketaatan Nuh, ketika dia melakukan segala yang diperintahkan Allah, dia beserta keluarganya diluputkan dari kebinasaan, dan Tuhan berjanji untuk tidak mengutuk bumi lagi.

Dari contoh kehidupan Nuh dan Ayub, ketika bergaul karib dengan Tuhan, berfokus pada Tuhan bukan fokus pada masalah, mereka mendapatkan pemulihan dan hidup yang diberkati.

Amin.