Buanglah ragi yang lama

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 29 Maret 2021 20.51 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. (1 Korintus 5:7)

Tidak terasa sebentar lagi kita akan merayakan hari raya Paskah, yang senantiasa akan diikuti dan menjadi satu kesatuan dengan hari raya Roti Tak Beragi.

Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya. Kamu makanlah roti yang tidak beragi tujuh hari lamanya; pada hari pertama pun kamu buanglah segala ragi dari rumahmu, sebab setiap orang yang makan sesuatu yang beragi, dari hari pertama sampai hari ketujuh, orang itu harus dilenyapkan dari antara Israel. (Keluaran 12:14-15)

Pada petang hari, pada hari ke-empat belas bulan Abib (Nisan), setelah pengorbanan anak domba Paskah, Allah memerintahkan orang-orang Yahudi untuk memakan roti yang tidak beragi. Allah memerintahkan agar semua orang Yahudi yang memakan roti dengan ada ragi nya pada masa-masa perayaan itu harus lah dilenyapkan dari tengah-tengah bangsa Israel. Mengapa? Karena di dalam Alkitab, ragi adalah lambang dari dosa. Ragi melambangkan kesombongan atau kecongkakan yang membuat manusia merasa bahwa mereka tidak memerlukan Allah. Alkitab berkata bahwa Allah menentang orang yang congkak (Yakobus 4:6).

Pada masa-masa hari raya Paskah ini, sama seperti TUHAN berinisiatif untuk membawa keluar umat-Nya dari perbudakan Mesir, maka saya percaya TUHAN saat ini juga berkehendak untuk membebaskan / melepaskan umat-Nya dari belenggu dosa. Ia mau agar di masa-masa ini kita pun membuang segala bentuk kesombongan dan dosa-dosa lainnya yang ada dalam kehidupan kita. Kita perlu memohon kepada Tuhan agar Ia menghancurkan segala bentuk kesombongan yang ada dalam diri kita, membuang segala paradigma yang salah dan memberikan paradigma yang baru dalam hidup kita (2 Korintus 10:4-6).

Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan? Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. (1 Korintus 5:6-8)

Marilah kita responi hal ini dengan banyak bertobat di hadapan TUHAN, agar kita pun dapat dipakai oleh TUHAN untuk menjadi Messenger of the 3rd Pentecost, yang berseru kepada komunitas kita, sahabat-sahabat kita, keluarga-keluarga kita, sekolah kita, bangsa kita, bahkan bangsa-bangsa: "Let My People Go!"

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. (1 Korintus 5:7)