Kasih adalah pengorbanan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 06.01 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)
Deeper Love: 1 Petrus 2:9-10; Yohanes 3:16; Yohanes 21:15-17; Yohanes 13:14

Pendahuluan

Keselamatan adalah kasih Allah yang dianugerahkan kepada setiap orang yang percaya Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Roma 10:9-10). Melalui pengorbanan-Nya (yaitu penyaliban, kematian) dan kebangkitan-Nya, itulah kasih Allah kepada kita. Pengorbanan-Nya menebus dosa kita dan kebangkitan-Nya memberi kuasa kepada kita untuk berbuat kasih yang seperti Bapa.

Kita telah dipanggil keluar dari kegelapan untuk masuk ke terang Tuhan yang ajaib (1 Petrus 2:9-10) untuk kita pergi dan memberitakan Injil Kerajaan Allah, memberitakan kasih Tuhan yang telah menebus kita.

Isi dan sharing

Kata “pengorbanan“ berkaitan dengan tindakan/aksi.

Firman Tuhan katakan, Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. (1 Yohanes 3:18)

Sharingkan ketiga hal berikut ini:

  1. Waktu kita
  2. Seberapa besar niat kita untuk menyediakan waktu kita yang dipergunakan untuk kepentingan orang lain?
  3. Tenaga/sumber daya kita
  4. Berkat apa yang telah kita salurkan kepada sesama? (Tidak hanya berbentuk materi)
  5. Keteladanan kita
  6. Keteladanan apa yang kita perbuat di antara sesama? Yesus memberikan keteladanan bagi kita untuk saling melayani satu sama lain. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamupun wajib saling membasuh kakimu; (Yohanes 13:14)

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kasih karunia Allah telah diberikan kepada kita, yang terpilih, dikuduskan, dan menjadi umat kepunyaan Allah sendiri, sehingga kita tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.