Pemulihan hubungan dengan sesama

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 06.00 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. … Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:37-39)

Pendahuluan

Pada dasarnya manusia butuh diterima apa adanya itu secara spiritual dan psikologis. Permasalahan sering muncul ketika kita membangun hubungan dengan sesama, baik dalam hubungan keluarga, persekutuan Gereja, atau dalam kelompok masyarakat yang lebih luas. Tuhan telah melakukannya dengan sempurna bagi kita dengan menerima kita apa adanya.

Pemulihan segala sesuatunya meliputi pemulihan roh, jiwa, dan tubuh kita. Tuhan menghendaki agar roh, jiwa, dan tubuh kita terpelihara dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus Tuhan kita (1 Tesalonika 5:23).

Isi dan sharing

Apa yang kita lakukan untuk menerapkan perintah-Nya?

  1. Pemulihan hubungan antara manusia dengan Allah
  2. Setelah dipulihkan dalam segala sesuatunya, maka kita akan layak di hadapan Tuhan dan berkenan kepada Tuhan untuk memperoleh kembali kemuliaan Tuhan. Dalam 2 Tesalonika 2:13-15 Paulus mengatakan,
    • Senantiasa mengucap syukur, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
    • Ia memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
    • Berdiri teguh dan berpegang pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis
  3. Pemulihan hubungan antara manusia dengan manusia
  4. Pemulihan yang terjadi dalam keluarga (bapak, ibu, dan anak), antara sesama hamba Tuhan, Gereja dengan Gereja, pemulihan di dalam pekerjaan, dan pemulihan dalam segala perkara. 1 Korintus 13:4-7 berkata:
    Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Sharingkan dengan kelompok kecil untuk menerapkan Firman Tuhan ini di dalam kehidupan sehari-hari.

Tuhan Yesus memberkati.