Hidup oleh iman

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 06.00 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
"Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya." (Ibrani 10:37-38)

Pendahuluan

Paulus menyatakan bahwa setiap kita dibenarkan oleh karena iman (Roma 3:28), yaitu karena kita percaya dan mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, sehingga kita dibenarkan (justified) dan menerima status sebagai orang benar. Tapi kenyataannya, seringkali kita melihat banyak anak-anak Tuhan yang mundur karena berbagai alasan. Gembala Pembina kita telah memperingatkan bahwa hari-hari ini jangan sampai kita jatuh dalam kejahatan karena cinta akan uang.

Dalam Alkitab, kita melihat Yudas Iskariot yang sehari-hari bersama-sama Tuhan Yesus pun menjual imannya karena uang. Jangan sampai kita menukarkan iman kita dengan semangkuk kacang merah!

Isi dan sharing

Bagaimanakah agar kita tetap dalam iman, tidak menjadi orang yang mengundurkan diri dan menjual iman kita?

  1. Berpegang teguh pada janji-janji Allah (Ibrani 10:23)
    Kita harus percaya bahwa Dia adalah Allah yang setia dan janji-Nya adalah murni dan teruji. Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah (Mazmur 12:7). Yehezkiel menyampaikan pesan Tuhan, "Tidak satupun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi." (Yehezkiel 12:28b)
  2. Memperkatakan Firman Tuhan (2 Korintus 4:13)
    Apakah yang kita perkatakan sehari-hari? Apakah ucapan perkataan yang menyatakan mengenai kegagalan, ketidakmampuan, kekecewaan, atau kemarahan kita? Hal itu tidak mendatangkan berkat bagi kita. Kita harus berlatih untuk memperkatakan Firman Allah agar sungguh-sungguh terjadi dalam hidup kita. Paulus mengutip Musa, menyatakan bahwa "Firman itu dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." (Roma 10:8)
  3. Membangun persekutuan dalam kasih (Ibrani 10:24-25)
    Kita perlu untuk masuk dalam persekutuan orang-orang percaya, seperti dalam COOL, supaya kita tetap bisa teguh dan saling menopang. Dalam komunitas, kita saling mendoakan, saling menasehati, saling mendorong dalam kasih. Mungkin ada gesekan atau masalah dalam komunitas kita, tapi jangan kita meninggalkan kekuatan kita dalam persekutuan, melainkan jadikan sebagai alat untuk saling menasehati.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Tuhan segera datang, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya. Kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup. Mari kita semakin giat, semakin sungguh-sungguh dalam iman, dan tidak menjadi orang yang mengundurkan diri, miliki sikap hati yang benar saat menanti kedatangan-Nya.

Amin.