Berani bayar harga

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 05.38 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. (Matius 13:44-52)

Pendahuluan

Beberapa waktu lalu kita sudah belajar bahwa Kerajaan Allah/Sorga berbeda dengan Sorga itu sendiri. Sorga adalah tempat di mana kelak orang-orang benar hidup dalam kekekalan bersama Yesus. Tetapi Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga adalah suatu gaya hidup orang benar di bumi, yang sama dengan gaya hidup di Sorga (berarti gaya hidup yang serupa Kristus). Setiap kali terjadi seseorang menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya, sebenarnya saat itu juga mereka masuk ke dalam Kerajaan Allah (sekalipun mereka masih hidup) karena sejak saat itu, mereka tidak lagi hidup menurut nilai-nilai kerajaan dunia, tetapi hidup dengan nilai-nilai yang berlaku di Sorga.

Isi dan sharing

Ada pernyataan lama, “untuk sesuatu yang berharga, seseorang pasti rela membayar berapa saja, asalkan hal itu menjadi miliknya.” Memang betul, Firman Tuhan di atas juga berkata seperti itu. Mengapa? Karena Kerajaan Allah itu begitu berharga. Apa maksudnya jika kita refleksikan ke dalam hidup sehari-hari?

  1. Berani menyerahkan segalanya untuk Tuhan (Matius 13:44; Matius 16:24)
    Setiap kita yang menerima Yesus, maka kita haruslah menyangkal diri (berkata tidak terhadap keinginan-keinginan pribadi), memikul salib (menerima tanggung jawab dan melayani seperti Yesus), dan mengikut Dia (hidup menurut teladan Yesus). Bila masih ada yang kita pertahankan seperti hak, pembelaan diri, nama besar, iri hati, cepat tersinggung, hobi yang lebih penting dari Tuhan, berarti kita belum sepenuhnya mengikut Dia.
  2. Berani menggantikan sifat/karakter lama dengan sifat/karakter baru, yaitu karakter Kristus (Matius 13:52; Lukas 6:45)
    “Perbendaharaan” bicara juga mengenai apa yang ada di dalam hati (juga pikiran) kita. Manusia lama dipenuhi oleh sifat/perkataan/tabiat/niat yang jahat, karena manusia lama adalah manusia yang hidup menurut daging (Galatia 5:19-21). Tetapi manusia baru adalah hidup menurut buah Roh (Galatia 5:22-23). Mengganti perbendaharaan bukanlah pekerjaan sulap (sekali doa berubah, sudah ikut KKR/HMC/KOM langsung berubah), tetapi merupakan suatu proses, lewat ujian-ujian masalah dan tekanan. Ini berlaku untuk semua orang, bahkan seorang ‘ahli Taurat’ (orang yang mungkin sudah tahu banyak Firman), ia harus mengganti sendiri perbendaharaan (sifat) lamanya dengan yang baru.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Yesus sudah membuktikan betapa Ia berani bayar berapapun harganya untuk menebus kita kembali. Kini bagian kita menunjukkan kasih kita kepada-Nya. Ini waktunya kita meninjau kembali perjalanan rohani kita selama ini.

Sharingkan: Sudah berapa jauhkah Anda berani bayar harga bagi Yesus lewat hidup Anda?

Tuhan Yesus memberkati.