Damai di hati, damai di kehidupan sehari-hari

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 8 November 2011 11.34 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Damai di hati, damai di kehidupan sehari-hari
Logo Cool.png
Suplemen Diskusi COOL
PeriodeNovember 2011
MingguII (2011-45)
Sebelumnya
    Selanjutnya
      “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti.” (Yesaya 48:18)
      Sebagai manusia semua kita disibukkan dengan aktivitas sehari-hari seperti sekolah, kuliah, kerja, bisnis, mengurus rumah tangga, dan masih banyak lagi sesuai dengan profesi kita masing-masing. Di dalam menjalankan aktivitas tersebut kita menghadapi banyak tantangan, masalah, serta pergumulan baik yang diakibatkan langsung karena profesi kita maupun faktor eksternal yang ‘akrab’ dengan keseharian kita, misalnya: sikap/perlakuan orang lain terhadap kita, kemacetan lalu lintas, tingkat kejahatan yang tinggi, kondisi perekonomian dan hal lainnya yang tentu saja dapat mengakibatkan tekanan-tekanan bagi jiwa kita: stress, bingung, bimbang, cemas/kuatir, frustrasi, depresi yang tentunya membuat hidup kita jauh dari damai sejahtera. Jauh dari damai sejahtera dapat mengakibatkan seseorang menjadi sulit berdoa, temperamental (mudah ‘terbakar’ emosinya), sulit mengambil keputusan yang tepat, gelisah serta hal-hal lain yang pastinya akan sangat mengganggu hidup kita. Itu sebabnya kita harus memastikan bahwasanya damai sejahtera itu senantiasa ada dalam kehidupan kita sehari-hari.

      Di awal tahun 2011, Tahun Multiplikasi dan Promosi, Tuhan Yesus berjanji dalam Yesaya 48:18 bahwa damai sejahtera kita akan seperti sungai yang tidak pernah kering. Haleluya! Bahkan pesan Tuhan yang disampaikan Gembala Sidang/Pembina sebagai tuntunan bagi kita dalam memasuki tahun Ayin Beth (5772) menegaskan kembali mengenai hal ini. Pesan Tuhan dengan kuat mengatakan bahwa tubuh kita ini adalah Bait Roh Kudus (1 Korintus 6:19-20). Kalau Tubuh ini adalah bait/rumah Roh Kudus maka tubuh ini adalah Rumah Damai Sejahtera. Bagaimana kita bisa memiliki damai sejahtera yang berlimpah sehingga kita bisa mengalami “damai di hati, damai dalam kehidupan sehari-hari”?

      Filipi 4:7-9 yang disampaikan oleh Gembala Sidang/Pembina memberikan 2 (dua) cara untuk dapat mengalami damai sejahtera yang berlimpah.

      #1 Perhatikan cara kita berpikir

      Apa yang kita pikirkan biasanya menentukan tindakan kita. Apabila pikiran kita negatif, maka besar kemungkinan apa yang kita lakukan pun menjadi negatif. Selain itu, pikiran juga biasanya menentukan suasana hati kita. Apabila pikiran kita sedang bingung, gelisah, takut, atau cemas, secara spontan hati kita pasti mulai kehilangan damai sejahtera. Kalau kita ingin mengalami damai sejahtera di hati, perhatikanlah cara kita berpikir.

      Perhatikanlah kembali Firman Tuhan ini: “Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:7-8)

      Bagaimana kita bisa mempraktekkan ayat ini dalam kehidupan sehari-hari?

      1. Senantiasa merenungkan Firman Tuhan.
        “Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji” hanya dapat Anda temukan secara utuh dan lengkap di dalam Alkitab/Firman Allah.
      2. Tidak berburuk sangka terhadap orang lain/sikap orang lain terhadap kita, tanpa mengurangi kewaspadaan kepada orang yang memang hendak berniat buruk kepada kita.
      3. Jangan terlalu cepat memberikan penilaian negatif terhadap suatu situasi/kondisi yang tidak menyenangkan.

      #2 Melakukan Perintah Tuhan yang disampaikan oleh Pemimpin Rohani

      Perhatikan nats ini: “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.” (Filipi 4:9)

      Dengan tegas dan jelas Firman Allah mengatakan bahwa dengan melakukan perintah Tuhan maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kita. Jika Allah sumber damai sejahtera menyertai kita, sudah dapat dipastikan kita akan mengalami yang namanya ‘damai di hati, damai di kehidupan sehari-hari’. Perintah Tuhan yang mana yang harus kita lakukan?

      1. Yang telah kita terima dan pelajari dari pemimpin rohani.
      2. Yang kita dengar, baik melalui khotbah maupun nasehat dari pemimpin rohani/Hamba Tuhan.
      3. Yang kita lihat dari keteladanan hidup pemimpin rohani kita.
      Kalau kita ingin mengalami damai sejahtera Tuhan yang tidak pernah kering dalam hati dan kehidupan kita sehari-hari, lakukanlah dua hal yang telah kita pelajari pada hari ini!

      Peneguhan

      Adakah yang hari-hari sedang merasa “kekurangan damai sejahtera” mungkin karena ada suatu kejadian dalam hidupnya? Ambillah waktu untuk saling mendoakan, khususnya mereka yang membutuhkan agar damai sejahtera Allah memenuhi kehidupan sehari-hari mereka.

      Sumber