Coming soon (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 17 September 2025 17.19 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Yesus pasti dan segera datang, sehingga kita harus hidup bijaksana dan berjaga-jaga. Kisah lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh mengingatkan kita untuk mempersiapkan diri, tidak meninggalkan persekutuan, dan memanfaatkan kesempatan yang Tuhan masih berikan. Firman Tuhan juga memperingatkan tentang bahaya keserakahan, agar kita tidak bodoh dengan hanya mencari harta tetapi melupakan Tuhan, melainkan hidup benar dan menomorsatukan-Nya sampai akhirnya bertemu dengan Kristus selamanya.

Shalom Bapak/Ibu, setiap Saudara yang dikasihi Tuhan, semuanya diberkati Tuhan? Semuanya sehat-sehat? Semuanya bersukacita? Semuanya on fire? Amin!

Saudara, ada satu tema yang Tuhan taruh dalam hati saya memasuki bulan September 2025 ini, yang perlu kita ingat kembali dari kebenaran dan sebagai pelaku Firman Tuhan. Tema ini diambil dari bagian terakhir dari Alkitab Saudara dan saya, yang ditutup dengan sebuah ayat janji Tuhan yang luar biasa:

Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus! (Wahyu 22:20)

Kalau Saudara pergi ke mall yang baru dibuka, ada toko-toko yang sedang direnovasi. Di depan toko itu sering ditulis “coming soon” — sebentar lagi akan dibuka. Kalau Saudara pergi ke perumahan yang sedang dalam pembangunan, sering kita lihat di pagar proyek ada banner besar bertuliskan “coming soon”. Demikian juga, ini menjadi acuan bagi kita. Ada begitu banyak janji Tuhan yang sudah digenapi dalam hidup kita. Semua sudah mengalami janji Tuhan digenapi dalam hidupnya? Amin! Semua sudah digenapi. Tetapi ada satu bagian yang perlu kita sungguh-sungguh nantikan, yaitu penggenapan janji Tuhan: “Ya, Aku datang segera!

Di dalam bahasa Inggris, kata “soon” berarti eminent, atau dalam bahasa Ibrani, bikarov, artinya pasti dan segera datang. Yesus pasti datang, dan segera datang! Ini menjadi peringatan buat kita. Jangan ada yang berkata, “Ah, Tuhan masih lama datangnya. Itu kan sudah saya dengar sejak sekolah minggu.” Tidak! Justru hari-hari ini kita sedang berada di zaman terakhir, di akhir kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Karena itu, kita perlu mempersiapkan diri dengan baik. Dalam Efesus 5:15-17 kita diingatkan:

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Kata “bebal” dalam bahasa Indonesia berarti bodoh. Kalau Firman Tuhan menekankan sampai dua kali dengan kata yang sama, berarti ada sesuatu yang penting. Tuhan sedang mengingatkan kita: jangan jadi orang Kristen yang bodoh! Perhatikan kehidupan kita hari-hari ini, perhatikan waktu yang Tuhan beri, karena hari-hari ini jahat.

Kalau Saudara lihat keadaan dunia sekarang, kejahatan begitu brutal. Hal-hal yang dulu tidak pernah terpikir bisa terjadi, sekarang benar-benar terjadi. Dan ini belum berhenti, karena Alkitab menyatakan bahwa yang jahat akan makin jahat, tetapi yang benar akan makin benar di dalam Tuhan. Semua kita adalah orang-orang yang hidup dalam kebenaran Firman Tuhan. Haleluya!

Dari ayat ini, ada dua kali kata “bodoh.” Saya ingin bagikan pada Saudara tentang hal itu.

Lima gadis yang bodoh

Yang pertama adalah kisah lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh. Jadi ada yang bijaksana, ada juga yang bodoh. Bagaimana satu waktu Tuhan memberikan gambaran kepada kita. Mereka adalah pengiring pengantin wanita yang sedang menunggu pengantin pria. Kesepuluhnya membawa pelita. Alkitab menjelaskan bahwa mereka bukan sekadar membawa pelita kecil, tetapi obor, karena mereka berjalan di luar ruangan.

Bedanya, lima gadis yang bijaksana, selain membawa obor, juga membawa buli-buli berisi minyak cadangan. Minyak ini digunakan untuk mengisi obor bila habis. Sedangkan lima gadis bodoh hanya membawa obor tanpa cadangan minyak. Mereka menunggu kedatangan mempelai pria, tetapi ternyata tidak segera datang. Lama mereka menunggu, barulah mempelai pria itu akan datang.

Dari sini kita belajar sesuatu. Lima gadis bijaksana mau membayar harga. Mereka repot membawa obor besar ditambah buli-buli minyak. Mungkin diikat di pinggang sehingga merepotkan. Sedangkan yang bodoh berkata, “Ribet amat sih. Bawa obor saja sudah cukup. Buat apa bawa minyak lagi?” Mereka berpikir mempelai segera datang, padahal ternyata tidak.

Saudara, bukankah banyak orang Kristen yang juga berpikir demikian? “Ngapain sih ribet ikut doa, ikut puasa, ikut COOL, baca Firman, berdoa lagi? Ah, saya enggak ada waktu.” Atau, “Ngapain ke gereja hari Minggu? Kan bisa nonton YouTube.” Menyedihkan, karena Bilangan Research dalam risetnya menunjukkan setelah pandemi, hampir 64% orang Kristen hanya datang ke gereja sebulan sekali. Sisanya lebih memilih nonton di rumah lewat online.

Saya pernah pelayanan di salah satu cabang, lalu bertanya kepada pengerja, “Pak, saya lihat ada jemaat pria, tapi tidak pernah bersama istrinya. Padahal saya tahu dia punya istri.” Pengerja menjawab, “Iya Pak, istrinya lebih nyaman nonton ibadah dari rumah.” Inilah kenyataan.

Padahal Firman Tuhan berkata: “Jangan tinggalkan persekutuan orang-orang kudus.” Di dalam persekutuan ada unity, doa bersama, hadirat Tuhan, pertolongan, kesembuhan, berkat, sukacita, dan kebersamaan. Amin! Karena itu jangan tinggalkan persekutuan.

Kembali ke kisah lima gadis tadi. Yang bodoh mungkin mengejek yang bijaksana: “Ribet amat sih.” Tetapi ternyata kedatangan mempelai ditunda (Matius 25). Sepuluh-sepuluhnya tertidur karena menunggu lama. Saya masih berpikir, kenapa ketika menunggu itu, yang bodoh tidak bertanya pada yang bijaksana, “Eh, yang kalian bawa itu apa? Air minum ya?” Dan ketika dijawab, “Bukan, ini minyak,” mengapa mereka tidak sadar, “Kalau mempelai ditunda, cukup tidak minyak untuk obor kita?” Tuhan sebenarnya masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyadari dan bertindak.

Saudara, setiap kali kita bangun pagi, itu kesempatan baru dari Tuhan untuk melakukan kebenaran dan memuliakan nama-Nya. Kita masih diberikan kesempatan hidup hari ini. Demikian juga, lima gadis bodoh sebenarnya masih diberi kesempatan karena mempelai pria belum datang. Mereka bisa saja pergi membeli minyak.

Gereja Tuhan, dengar baik-baik: kita masih punya kesempatan. Katakan bersama-sama: “Masih ada kesempatan.” Amin.

Markus 16:16 menegaskan:

Barangsiapa percaya dan dibaptis, akan diselamatkan; tetapi barangsiapa tidak percaya, akan dihukum.

Ini adalah pesan warisan Yesus sebelum Dia naik ke surga. Di dunia saja, pesan terakhir seseorang menjelang kematiannya dianggap sangat berharga dan menjadi bukti otentik bagi keluarga. Demikian pula Yesus meninggalkan warisan rohani ini. Ia berkata kepada murid-murid-Nya, dan juga kepada Saudara serta saya, baik yang onsite maupun online: “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.

Kita ini bukan hanya sekadar mengaku dengan mulut, tetapi juga harus membuktikan kepada Tuhan bahwa kita benar-benar beriman. Dengan melangkah dalam iman, kita memberi diri untuk dibaptis secara selam. Saat dicelup, itu menandakan kita mati dalam kehidupan lama, lalu bangkit bersama Kristus dalam kehidupan yang baru. Begitu kita keluar dari air, kita adalah ciptaan baru di dalam Tuhan. Haleluya!

Itulah yang bodoh: sudah diberi kesempatan tetapi tidak memanfaatkannya. Karena itu, mari pergunakan waktu yang ada. Kita masih diberikan kesempatan. Yang siap, katakan amin!

Matius 25:13 berkata:

Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Kita memang tidak tahu kapan waktunya, tetapi kata “segera” berarti pasti dan segera datang. Yesus pasti datang. Yesus pasti dan segera datang! Karena itu jangan jadi gadis yang bodoh. Sudah diberi kesempatan tetapi tidak dipergunakan dengan baik. Selama kita masih punya waktu, mari gunakan sebaik-baiknya untuk hidup sungguh-sungguh di dalam Tuhan.

Ketika mempelai pria datang, pintu ditutup. Yohanes 10:9 berkata: “Akulah pintu.” Yesus adalah pintu, dan Dialah yang berkuasa kapan pintu itu ditutup. Selama pintu masih terbuka, mari lakukan yang terbaik untuk Tuhan. Pintu keselamatan masih terbuka, pintu berkat, pintu kesembuhan, pintu pemulihan, pintu kasih Tuhan masih terbuka. Pergunakan dengan baik! Sebab satu waktu, pintu itu akan ditutup dan kita tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Seperti lima gadis bodoh, kita boleh mengetuk pintu, tetapi tidak akan dibukakan lagi.

Orang kaya yang bodoh

Bagian terakhir berbicara tentang orang kaya yang bodoh. Tadi lima gadis bodoh, sekarang, orang kaya yang bodoh.

Ada seorang kaya yang sudah memiliki banyak harta. Ia berkata dalam hatinya, “Aku mau membangun lumbung-lumbung yang lebih besar untuk menampung semua hasilku.” Tetapi ketika semua itu terkumpul, Firman Tuhan datang kepadanya:

Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." (Lukas 12:20-21)

Ada sebuah survei yang mengatakan: dari 100% kekayaan yang kita miliki, kita hanya bisa menikmati 30%. Sisanya, 70%, justru orang lain yang menikmatinya.

Beberapa waktu lalu, saya mendengar pidato Presiden kita, Bapak Prabowo. Ia berkata bahwa di Indonesia ada satu “mazhab ekonomi” yang disebut “serakahnomik” — yaitu keserakahan. Dan benar, Kolose 3:5 menuliskan:

Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat, dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala.

Keserakahan sama dengan penyembahan berhala. Mungkin kita sudah tidak lagi menyembah meja abu atau pohon-pohon keramat. Tetapi kalau kita hidup dalam keserakahan, tanpa sadar kita sedang menyembah berhala.

Inilah peringatan bagi kita. Orang kaya itu bodoh karena hanya mencari uang, mencari harta, tapi melupakan Tuhan. Jangan lupakan Tuhan! Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan. Nomorsatukan Tuhan di atas segala-galanya, maka kita akan diberkati-Nya.

Satu kali kelak akan terdengar suara: “Mempelai pria sudah datang!” Itu pertanda seperti yang tertulis dalam 1 Tesalonika 4:16. Ketika sangkakala dibunyikan, Tuhan menunggu kita di awan-awan yang permai. Orang-orang yang telah meninggal di dalam Tuhan akan dibangkitkan, lalu kita yang masih hidup akan diubahkan tubuhnya menjadi tubuh kemuliaan. Kita akan berkumpul bersama dengan Tuhan dari sekarang sampai selama-lamanya.

Ini adalah pesan penting bagi kita: jangan sampai ada pribadi kita, pasangan hidup kita, anak-anak, keluarga, orang tua, menantu, dan cucu kita yang ketinggalan saat kedatangan Tuhan.

Amin.

Video